Tinjauan Yuridis Perlindungan Hak Cipta Karya Seni Digital Dalam Bentuk Non Fungible Token (NFT)

satyawidjaja, vrancesco jefta (2025) Tinjauan Yuridis Perlindungan Hak Cipta Karya Seni Digital Dalam Bentuk Non Fungible Token (NFT). S1 thesis, Universitas Kristen Indonesia.

	Text (Hal_Judul_Abstrak_Daftar_Isi) HalJudulAbstrakDaftarisi.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (702kB)
	Text (BAB_I) BABI.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (262kB)
	Text (BAB_II) BABII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (420kB)
	Text (BAB_III) BABIII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (355kB)
	Text (BAB_IV) BABIV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (356kB)
	Text (BAB_V) BABV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (36kB)
	Text (DAFTAR_PUSTAKA) DaftarPustaka.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (192kB)

Abstract

Kehadiran Non Fungible Token ini memberikan daya tarik yang unik dan berperan sebagai alat untuk memberdayakan para seniman dengan cara yang tidak dimungkinkan sebelumnya.Kelemahan perlindungan hak cipta karya digital muncul akibat adanya presepsi bahwa karya seni yang ada pada internet merupakan hak publik yang dapat diakses semua orang. Dalam hal in maka penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya perlindungan hak cipta di lingkungan digital. Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah Bagaimana perlindungan hukum terhadap karya seni digital non-fungible token dan apakah hambatan dan tantangan pada penerapan hukum hak cipta NFT. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dengan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan kepustakaan.Data yang digunakan adalah data sekunder berupa bahan hukum primer berupa KUHPerdata, UU Nomor 28 Tahun 2014, Undang-undang Nomor 1 Tahun 2024, bahan hukum sekunder diperoleh dari buku-buku atau literatur lain,dan bahan hukum terseier berupa kamus ,kemudian bahan hukum yang terkumpul disusun dan dianalisis. Penilitian ini bertujuan untuk menyimpulkan Perlindungan hak cipta secara represif sudah diatur dalam UUHC dan upaya preventif dapat dilakukan melalui himbauan kepada masyarakat dan pemberian watermark pada karya seni untuk mencegah pencurian. Selain pemerintah Indonesia, penyelenggara marketplace NFT juga melindungi hak cipta dengan memberikan himbauan hingga memberikan sanksi berupa pemblokiran akun./ The presence of Non-Fungible Tokens (NFTs) provides a unique appeal and empowers artists in unprecedented ways. The weakness in protecting digital copyrights stems from the perception that online art is public property. Thus, raising public awareness about digital copyright protection is crucial. The problem statement of this thesis is: How is the legal protection of digital art NFTs, and what are the obstacles and challenges in implementing NFT copyright law. This research uses a normative legal approach, utilizing legislative and library research. Secondary data includes primary legal materials such as the Civil Code, Law Number 28 of 2014, and Law Number 1 of 2024. Secondary legal materials are sourced from books and other literature, and tertiary legal materials include dictionaries. The collected materials are compiled and analyzed. The research concludes that repressive copyright protection is regulated in the Copyright Law. Preventive measures include public awareness campaigns and applying watermarks to artworks to prevent theft. Besides the Indonesian government, NFT marketplaceoperators also protect copyright by issuing warnings and imposing sanctions like account blocking

Actions (login required)

View Item