Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kloroform dan Etanol dari Beras Putih (Oryza sativa L.) dan Beras Merah (Oryza nivara)

Gunardi, Donna Valentina (2023) Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kloroform dan Etanol dari Beras Putih (Oryza sativa L.) dan Beras Merah (Oryza nivara). S1 thesis, Universitas Kristen Indonesia.

[img] Text (Hal_Judul_Daftar_Isi_Daftar_Tabel_Daftar_Gambar_Daftar_Singkatan_Daftar_Lampiran_Abstrak)
HalJudulDaftarIsiDaftarGambarDaftarTabelDaftarLampiranAbstrak.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (2MB)
[img] Text (BAB_I)
BABI.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (491kB)
[img] Text (BAB_II)
BABII.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (368kB)
[img] Text (BAB_III)
BABIII.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (554kB)
[img] Text (BAB_IV)
BABIV.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (659kB)
[img] Text (BAB_V)
BABV.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (263kB)
[img] Text (Daftar_Pustaka)
DaftarPustaka.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (398kB)
[img] Text (Lampiran)
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (2MB)

Abstract

Penyakit degeneratif merupakan adanya penurunan fungsi atau kerusakan struktural tubuh secara bertahap. Kesadaran masyarakat Indonesia mengenai penyakit degeneratif masih tergolong rendah dilihat dari angka prevalensi penyakit degeneratif yang semakin meningkat setiap tahunnya. Banyaknya radikal bebas didalam tubuh merupakan satu diantara penyebab penyakit degeneratif. Suatu senyawa yang mampu melawan radikal bebas adalah antioksidan. Apabila terjadi ketidakseimbangan antara antioksidan dan radikal bebas menunjukan perlu adanya tambahan antioksidan yang berasal dari luar tubuh seperti dari makanan yang dikomsumsi. Beras telah menjadi pilihan sebagai makanan pokok sehari-hari khususnya di Indonesia. Beras putih dan beras merah diketahui memiliki kandungan metabolit yang dapat berfungsi sebagai antioksidan sehingga mampu berperan sebagai “electron donor” dalam menangkal radikal bebas. Perbedaan pigmen yang terkandung dalam beras juga memberikan pengaruh pada efektivitas antioksidan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan beras putih dan beras merah yang umum dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia menggunakan pelarut yang berbeda yaitu kloroform (non-polar) dan etanol (polar). Uji aktivitas antioksidan diawali dengan pembuatan ekstrak beras menggunakan metode maserasi dengan perbandingan beras dan pelarut 1:2 lalu didiamkan selama 3x24 jam dan setiap 1x24 jam dishaker selama 4 jam. Setelah itu filtrat dimasukkan dalam rotary vacuum evaporator. Ekstrak yang didapat diuji aktivitas antioksidannya menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) dengan konsentrasi ekstrak (10ppm, 50ppm, 100ppm, 150ppm, dan 200ppm). Hasil penelitian menunjukkan beras merah memiliki aktivitas antioksidan yang lebih kuat. Adapun penggunaan pelarut etanol memberikan hasil aktivitas antioksidan yang lebih baik dibandingkan kloroform. Didapatkan bahwa nilai daya hambat terbaik didapatkan pada ekstrak etanol beras merah konsentrasi 200ppm yaitu 50.6%. Kata Kunci: antioksidan, radikal bebas, beras putih, beras merah. / Degenerative disease is a gradual decline of function or structural damage in the body. The awareness of Indonesian people regarding it is still relatively small, proven by the increase in the prevalence of degenerative diseases every year. The enormous free radicals in the body are one of the causes of it. A compound that can fight it is an antioxidant. An imbalance between antioxidants and free radicals indicates the need for additional antioxidants from outside the body, such as from consumed food. Rice has become a choice for staple food, especially in Indonesia. White and red rice are known to contain metabolites that function as antioxidants that act as "electron donors" in preventing free radicals. The difference in pigments contained also affects the effectiveness of antioxidants. Therefore, this study aims to determine the antioxidant activity of both rices commonly consumed by Indonesian using different solvents, namely chloroform (non-polar) and ethanol (polar). The antioxidant activity test begins by preparing the rice extract using the maceration method with a 1:2 ratio of rice and solvent, then it is allowed to stand for 3x24 hours and shaken for 4 hours every 1x24 hours. The filtrate then put in a rotary vacuum evaporator. The extracts obtained then tested for their antioxidant activity using the DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhidrazyl) method with a concentration of (10ppm, 50ppm, 100ppm, 150ppm, and 200ppm). This study showed that red rice has stronger antioxidant activity. Ethanol solvent gave better antioxidant activity than chloroform. The best inhibition value was obtained from the ethanol extract of red rice with 200ppm concentration, namely 50.6%. Keywords: antioxidant, free radical, white rice, red rice

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorAlfarabi, MuhammadNIDN0304068602m.alfarabi17@gmail.com
Additional Information: Nomor Panggil : T.A 613.286 Don a 2023
Subjects: MEDICINE > Botanic, Thomsonian, and eclectic medicine
Divisions: FAKULTAS KEDOKTERAN > Pendidikan Dokter
Depositing User: Users 2578 not found.
Date Deposited: 02 Mar 2023 05:16
Last Modified: 23 Jun 2023 07:39
URI: http://repository.uki.ac.id/id/eprint/10505

Actions (login required)

View Item View Item