Hubungan Konsumsi Minuman Dan Makanan Berisiko Terhadap Kejadian Prediabetes Dan Diabetes Mellitus Pada Penduduk Usia 15-98 Tahun Di Indonesia ( Analisis Lanjutan Data RISKESDAS 2018)

Dawapa, Alowisia Lorenza (2022) Hubungan Konsumsi Minuman Dan Makanan Berisiko Terhadap Kejadian Prediabetes Dan Diabetes Mellitus Pada Penduduk Usia 15-98 Tahun Di Indonesia ( Analisis Lanjutan Data RISKESDAS 2018). S1 thesis, Universitas Kristen Indonesia.

	Text (Hal_Judul_Abstrak_Daftar_Isi_Daftar_Gambar_Daftar_Tabel_Daftar_Lampiran) HalJudulAbstrakDaftarIsiDaftarGambarDaftarTabelDaftarLampiran.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (3MB)
	Text (BABI.pdf) BABI.pdf.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (338kB)
	Text (BABII.pdf) BABII.pdf.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (952kB)
	Text (BABIII.pdf) BABIII.pdf.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (387kB)
	Text (BABIV.pdf) BABIV.pdf.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (458kB)
	Text (BABV.pdf) BABV.pdf.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (206kB)
	Text (DaftarPustaka.pdf) DaftarPustaka.pdf.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (363kB)
	Text (Lampiran.pdf) Lampiran.pdf.pdf Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB)

Abstract

Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2019 prevalensi diabetes mellitus pada tahun 1980 sampai 2014 dari 108 juta atau 4,7% menjadi 422 juta atau menjadi 8,5% mengalami peningkatan. Menurut International Diabetes Federation (IDF) tahun 2017 berdasarkan pengukuran IGT (Impaired glucose tolerance) prevalensi prediabetes pada dewasa berusia 20 tahun keatas sebesar 7,3% atau 352,1 juta dan pada tahun 2045 diperkirakan naik menjadi 8,3% atau 587 juta. Meningkatnya penyakit tidak menular seperti diabetes mellitus di akibat karena makanan junk food atau makanan siap saji yang dikonsumsi secara terus-menerus, yang masuk dalam makanan pengganti makanan pokok, seperti fried chicken, pizza, humberger, sandwich, mie, dan goreng-gorengan, minuman bersoda, ice cream dan lain-lain yang dapat dikelompokan dalam makanan berisiko. Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018, prevalensi penyakit diabetes mellitus di Indonesia mulai dari tahun 2013 hingga 2018 mengalami peningkat dari 6,9% menjadi 8,5%. Metode penelitian ini adalah menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk berusia 15-98 tahun di Indonesia yang tercatat pada data RISKESDAS tahun 2018. Sampel menggunakan total sampling, dengan jumlah responden sebanyak 5.038 yang mewakili. Data disajikan dalam bentuk tabel distribusi dan di analisis menggunakan uji chi-square dan odds ratio. Hasil penelitian ini sebanyak 5.038 responden mengalami peningkatan kadar glukosa darah pada usia 15-98 tahun. Kemudian terdapat hubungan makanan manis didapatkan 0,000 (p < 0,05) dan OR 0,694, 95% CI : 0,615-0,783, minuman manis didapatkan 0,000 (p < 0,05) dan OR 0,636, 95% CI : 0,561-0,720, dan pada soft drink didapatkan 0,307 (p > 0,05) dan OR 0,836, 95% CI : 0,593-1,179, serta mie instan didapatkan 0,053 (p > 0,05) dan OR 0,860, 95% CI : 0,738-1,002 terhadap kejadian prediabetes dan diabetes mellitus di Indonesia. / As per the World Health Association (WHO) in 2019, the predominance of diabetes mellitus from 1980 to 2014 from 108 million or 4.7% to 422 million or to 8.5% has expanded. As indicated by the International Diabetes Federation (IDF) in 2017 in light of estimations of IGT (Impered glucose resistance), the pervasiveness of prediabetes in grown-ups matured 20 years and more than was 7.3% or 352.1 million and in 2045 it is assessed to increment to 8.3% or 587 million. The expansion in non-transmittable sicknesses, for example, diabetes mellitus is brought about by low quality food or cheap food that is eaten consistently, which is remembered for staple food substitutes, like broiled chicken, pizza, humberger, sandwiches, noodles, and seared food sources, refreshments pop, frozen yogurt and others that can be assembled in hazardous food sources. As indicated by information from the 2018 Basic Health Research (RISKESDAS), the predominance of diabetes mellitus in Indonesia from 2013 to 2018 expanded from 6.9% to 8.5%. This examination strategy is utilizing insightful technique with cross sectional methodology. The populace in this study is a populace matured 15-98 years in Indonesia kept in the 2018 RISKESDAS information. The example utilizes absolute testing, with a sum of 5,038 respondents addressing. The information is introduced as a circulation table and dissected utilizing the chi-square test and chances proportion. The aftereffects of this study were 5,038 respondents encountered an expansion in blood glucose levels at the age of 15-98 years. Then, at that point, there is a connection between sweet food sources, acquired 0.000 (p < 0.05) and additionally 0.694, 95% CI: 0.615-0.783, sweet beverages got 0.000 (p < 0.05) or potentially 0.636, 95% CI: 0.561-0.720, and on soda pops got 0.307 (p> 0.05) as well as 0.836, 95% CI: 0.593-1.179, and moment noodles got 0.053 (p> 0.05) and additionally 0.860, 95% CI: 0.738-1.002 for the rate of prediabetes and diabetes mellitus in Indonesia. Keywords: Enhancement blood glucose levels, prediabetes, diabetes mellitus, WHO

Actions (login required)

View Item