Pengaruh Kebijakan Amerika Serikat Terhadap Pencegahan Impor Rokok Beraroma Yang Berdampak Pada Industri Rokok Kretek Indonesia (Pt. Djarum) Tahun 2007

Pangaribuan, Agus Baginda Pamuncak Karl (2012) Pengaruh Kebijakan Amerika Serikat Terhadap Pencegahan Impor Rokok Beraroma Yang Berdampak Pada Industri Rokok Kretek Indonesia (Pt. Djarum) Tahun 2007. S1 thesis, Universitas Kristen Indonesia.

[img] Text (Hal_Judul_Daftar_Isi_Abstrak)
HalJudulDaftarIsiAbstrak.pdf

Download (164kB)
[img] Text (BAB_I)
BABI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (193kB)
[img] Text (BAB_II)
BABII.pdf
Restricted to Registered users only

Download (295kB)
[img] Text (BAB_III)
BABIII.pdf
Restricted to Registered users only

Download (254kB)
[img] Text (BAB_IV)
BABIV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (199kB)
[img] Text (BAB_V)
BABV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (125kB)
[img] Text (Daftar_Pustaka)
DaftarPustaka.pdf

Download (143kB)
[img] Text (Lampiran)
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (100kB)

Abstract

Latar belakang penulisan skripsi ini adalah mengenai sengketa rokok kretek antara Indonesia dan Amerika Serikat. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui apakah dasar pengajuan komplain Indonesia sudah sesuai dengan aturan World Trade Organization (WTO), serta apakah putusan WTO sudah sesuai dengan kaidah hukum perdagangan internasional. Permasalahan yang dikemukakan adalah mengapa Amerika Serikat melarang impor rokok kretek Indonesia, dan bagaimana persaingan antara Amerika Serikat dengan Indonesia sebelum dan sesudah diberlakukan larangan impor rokok. Teori-teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah teori kepentingan nasional dan teori proteksionisme. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kualitatif dan juga metode deskriptif yang mencoba menggambarkan dari data yang ada. Sengketa ini berawal dari disahkannya Family Smoking Prevention and Tobacco Control Act, yang melarang peredaran beberapa rokok dengan karakteristik tertentu, termasuk rokok kretek. Namun mengecualikan rokok menthol. Sebelum larangan tersebut dikeluarkan Indonesia menjadi pengekspor pada tahun 2007 yang mencapai 11.17 miliar dolar AS, sedangkan kebijakan larangan impor rokok yang dibuat oleh Amerika Serikat disahkan pada bulan September 2009, pendapatan yang diperoleh Indonesia yaitu mencapai 8.34 miliar dolar AS, sehingga pada tahun 2010 indonesia mencapai deficit sebesar 2.53 miliar dolar AS. Dalam sengketa rokok ini mengacu kepada norma-norma hukum dalam peraturan perundang-perundangan. Industri rokok merupakan salah satu sektor memiliki peranan yang cukup besar terhadap perekonomian nasional Amerika Serikat dan Indonesia. Dari masuknya impor rokok Indonesia ke Amerika Serikat yang banyak di dominasi oleh para kaum muda di Amerika Serikat. Amerika Serikat mengeluarkan kebijakan larangan impor rokok tersebut yang memiliki tujuan sebagai usaha melindungi eksistensi industri dalam negeri. Dalam perdagangan internasional ini dihadapkan permasalahan serius, permasalahan tersebut adalah apa yang menyebabkan Amerika Serikat mengeluarkan larangan impor rokok yang berdampak kepada industri rokok kretek Indonesia dengan alasan larangan tersebut yang dikeluarkan yaitu family smoking prevention and tobacco control act 2009. Pengaruh dari kebijakan Amerika Serikat tersebut adalah untuk mengurangi persaingan dagang khususnya dibidang industri rokok. Dampaknya pada Indonesia adalah Indonesia tidak dapat mengekspor rokok kretek ke Amerika Serikat sejak September 2009 larangan rokok tersebut disahkan. Kesimpulannya adalah bahwa dengan terbentuknya Family Smoking Prevention and Tobacco Control Act 2009, yang melarang peredaran beberapa rokok dengan karakteristik tertentu, termasuk rokok kretek yang mengecualikan rokok menthol. Amerika Serikat membuat aturan tersebut untuk mendapatkan kepentingan nasional yang perlu dilindungi dari sektor ekonomi domestik dalam negeri terutama di industri rokok. Dengan pencegahan tersebut Indonesia mengajukan gugatan kebadan penyelesaian sengketa WTO, berdasarkan Pasal 2.1 dan Pasal 2.2 Technical Barriers to Trade (TBT) Agreement, yang memutuskan bahwa Amerika Serikat telah melakukan pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 2.1 TBT Agreement karena telah melakukan diskriminasi terhadap rokok kretek. Meski demikian, Panel tidak mengabulkan gugatan kedua Indonesia. Padahal, Indonesia telah memberikan bukti yang menyatakan pelarangan rokok kretek tidak dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai oleh Amerika Serikat melalui peraturan tersebut. Akan tetapi, Panel lebih mempertimbangkan bukti yang diberikan oleh Amerika Serikat. Padahal bukti yang diberikan Indonesia sudah sesuai dengan ketentuan TBT Agreement.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorAziz, ZainoelUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Thesis advisorCholia, EdisonUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: POLITICAL SCIENCE > International relations
Divisions: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK > Ilmu Hubungan Internasional
Depositing User: Ms Mentari Simanjuntak
Date Deposited: 14 Jun 2021 08:02
Last Modified: 14 Jun 2021 08:02
URI: http://repository.uki.ac.id/id/eprint/4545

Actions (login required)

View Item View Item