Analisis Pengaruh Penambahan Serat Kawat Bendrat Terhadap Kuat Tekan, Porositas dan Permeabilitas pada Perkerasan Beton Berpori (Pervious Concrete Pavement)

Laia, El Adil Ramalan Jaya (2019) Analisis Pengaruh Penambahan Serat Kawat Bendrat Terhadap Kuat Tekan, Porositas dan Permeabilitas pada Perkerasan Beton Berpori (Pervious Concrete Pavement). S1 thesis, Universitas Kristen Indonesia.

	Text (Hal_Judul_Abstrak_Daftar_Isi_Daftar_Gambar_Daftar_Tabel) HalJudulAbstrakDaftarIsiDaftarGambarDaftarTabel Download (1MB)
	Text (BAB_I) BABI Download (192kB)
	Text (BAB_II) BABII Restricted to Registered users only Download (590kB)
	Text (BAB_III) BABIII Restricted to Registered users only Download (268kB)
	Text (BAB_IV) BABIV Restricted to Registered users only Download (523kB)
	Text (BAB_V) BABV Restricted to Registered users only Download (113kB)
	Text (Daftar_Pustaka) DaftarPustaka Download (106kB)
	Text (Lampiran) Lampiran Download (1MB)

Abstract

Kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, sudah banyak dibangun gedung-gedung tinggi, pembangunan perumahan, penggunaan perkerasan kaku dan perkerasan lentur sehingga banyak lahan yang tadinya berfungsi menyerap air kini tertutup oleh gedung-gedung tinggi, perumahan, perkerasan kaku dan perkerasan lentur. Penggunaan beton berpori dapat menjadi solusi untuk ekologi lingkungan, dimana beton berpori mampu menyerap air limpasan dan genangan air ke dalam tanah dan dapat menjaga cadangan air tanah karena tidak terbuang di saluran drainase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui absorpsi, nilai kuat tekan, porositas dan permeabilitas beton berpori, salah satu kelemahan dari pada beton berpori adalah kuat tekan beton berpori tergolong rendah sehingga perlu dilakukan eksperimental untuk mendukung nilai kuat tekan beton berpori dengan menambahkan serat kawat bendrat sebesar 0%, 1%, 2% dan 3% dari total berat material dengan memperhatikan nilai porositas dan permeabilitas beton berpori. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode eksperimen, yaitu dengan menggunakan agregat kasar dengan gradasi seragam, konsentrsi persentase pasir sebesar 30% dari total berat pasir, pozzolon portland cement dan serat kawat bendrat. Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur 7 hari, 14 hari dan 28 hari sedangkan uji absorpsi, porositas dan permeabilitas dilakukan pada umur 28 hari. Dari hasil analisis dengan metode kualitatif beton berpori, didapat nilai kuat pada persentase serat kawat bendrat sebesar 0%, 1%, 2% dan 3% adalah berturut-turut sebesar 8,68 MPa, 8,91 MPa, 9,35 MPa dan 10,02 MPa memenuhi standar SNI 03-0691-1996 (8,5-17 MPa), nilai porositas tertinggi pada kadar serat kawat bendrat 0% sebesar 18,09% memenuhi standar ACI 522R-06 ( 15%-25%) dan nilai permeabiltas tertinggi pada kadar serat kawat bendrat 0% sebesar 7,15 cm/detik Kata kunci : beton berpori, absorpsi, kuat tekan, porositas, permeabilitas, serat kawat bendrat Large cities in Indonesia such as Jakarta, have built many high rise buildings, housing construction, the use of rigid pavement and flexible pavement so that much of the land that was originally designed for water absorb is covered by high rise buildings, housing, rigid pavement and flexible pavement. The use of pervious concrete can be a solution for environmental ecology, where pervious concrete can absorb runoff air and puddles of air into the soil and can allocate soil reserves in drainage channels. This research aims to know the absorption, compression strength, porosity and permeability of pervious concrete, one of the disadvantages of pervious concrete is that the compression strength of low pervious concrete needs to be done experimentally to support the compressive strength value of pervious concrete by adding bendrat wire fiber by 0%, 1%, 2% and 3% of the total weight of the material with regard to the porosity and permeability value of pervious concrete. Research conducted using the experimental method, that using by coarse aggregates with uniform gradations, the concentration of sand by 30% of the total weight of the sand, pozzolon portland cement and bendrat wire fiber. Compressive strength testing is carried out at 7 days, 14 days and 28 days through absorption, porosity and permeability tests at 28 days. From the results of the analysis using the qualitative method of pervious concrete, the strong value of the percentage of bendrat wire fiber of 0%, 1%, 2% and 3% was collected at 8.68 MPa, 8.91 MPa, 9.35 MPa and 10, 02 MPa meets SNI 03-0691-1996 (8.5-17 MPa) standards, the highest porosity value of 0% bendrat wire fiber content is 18, 09 % meet ACI 522R-06 standards (15% -25%) and the highest permeability value is 0% of bendrat wire fiber content of 7.15 cm / second. Keywords: pervious concrete, absorption, compression strength, porosity, permeability, bendrat wire fiber

Actions (login required)

View Item