HUBUNGAN STATUS EKONOMI SOSIAL DENGAN LITERASI DIGITAL DALAM MEMBAGIKAN KONTEN DISINFORMASI DI TIKTOK (SURVEI DI LINGKUNGAN KECAMATAN RAWALUMBU, KOTA BEKASI)

SINAMBELA, NOVA BETRIANI SINAMBELA (2023) HUBUNGAN STATUS EKONOMI SOSIAL DENGAN LITERASI DIGITAL DALAM MEMBAGIKAN KONTEN DISINFORMASI DI TIKTOK (SURVEI DI LINGKUNGAN KECAMATAN RAWALUMBU, KOTA BEKASI). S1 thesis, UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA.

	Text (HalJudulDaftarIsiDaftarTabelDaftarGambarDaftarLampiranAbstrak) HalJudulDaftarIsiDaftarTabelDaftarGambarDaftarLampiranAbstrak.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (3MB)
	Text (BAB_I) BABI.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (3MB)
	Text (BAB_II) BABII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (3MB)
	Text (BAB_III) BABIII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (3MB)
	Text (BAB_IV) BABIV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (3MB)
	Text (BAB_V) BABV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (3MB)
	Text (Daftar_Pustaka) DaftarPustaka.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (3MB)
	Text (Lampiran) Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (3MB)

Abstract

Menurut laporan We are Sosial dalam DataIndonesia.id menunjukan pengguna media sosial di Indonesia secara keseluruhan mencapai 167 juta orang per Januari 2023. Jumlah tersebut setara dengan 60,4% dari populasi negara ini. Survey ini membuktikan mayoritas masyarakat Indonesia yang peka terhadap teknologi dan pengguna aktif media sosial. Dengan majunya teknologi di Indonesia menjadikan informasi yang beredar di sosial media kurang terarah, kemudian munculah fenomena disinformasi di sosial media. Saat ini sosial media Tiktok sebagai sosial media baru yang kepopulerannya tengah di atas rata-rata. Oleh sebab itu diperlukan kemampuan literasi digital untuk mengatasi ledakan informasi. Salah satu faktor yang memengaruhi literasi digital adalah status ekonomi sosial yang terdiri dari pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara fenomena status ekonomi social dengan literasi digital dalam membagikan konten disinformasi di Tiktok. Penelitian ini menggunakan teori new media karena teori ini memperlihatkan ruang lingkup dan jangkauan media yang lebih terbuka. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif, dengan paradigma positivisme dan metode yang digunakan adalah survey. Populasi dalam penelitian ini adalah warga Kecamatan Rawalumbu, Bekasi sejumlah 206.592 Jiwa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simpel random sampling, kemudian dihitung menggunakan rumus taro yamane, sehingga diperoleh sampel sebanyak 100 warga. Dalam penelitian ini menggunakan uji analisis korelasi pearson product moment untuk menghitung derajat hubungan antar valiabel. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel pendidikan berkorelasi kuat dengan literasi digital dalam membagikan konten disinformasi di tiktok dengan nilai sebesar 0,612,. Selanjutnya, variabel pekerjaan berkorelasi kuat dengan literasi digital dalam membagikan konten disinformasi di tiktok dengan nilai sebesar 0,604. Kemudian yang terakhir variabel penghasilan berkorelasi sedang dengan literasi digital dalam membagikan konten disinformasi di tiktok dengan nilai sebesar 0,518."/"According to the We are Social report in DataIndonesia.id, social media users in Indonesia as a whole reached 167 million people as of January 2023. This number is equivalent to 60.4% of the country's population. This survey proves that the majority of Indonesians are technology-sensitive and active users of social media. With the advancement of technology in Indonesia, the information circulating on social media is less directed, then the phenomenon of disinformation on social media appears. Currently Tiktok social media is a new social media whose popularity is above average. Therefore, digital literacy skills are needed to overcome the information explosion. One of the factors that influence digital literacy is social economic status consisting of education, employment, and income. This study aims to analyze the relationship between the phenomenon of social economic status and digital literacy in sharing disinformation content on Tiktok. This study uses new media theory because this theory shows a more open scope and reach of media. The approach used is quantitative, with a positivism paradigm and the method used is a survey. The population in this study were residents of Rawalumbu Subdistrict, Bekasi, totaling 206,592 people. The sampling technique used was simple random sampling, then calculated using the Taro Yamane formula, so that a sample of 100 residents was obtained. This study used Pearson product moment correlation analysis test to calculate the degree of relationship between variables. The results of this study indicate that the education variable is strongly correlated with digital literacy in sharing disinformation content on tiktok with a value of 0.612,. Furthermore, the employment variable is strongly correlated with digital literacy in sharing disinformation content on TikTok with a value of 0.604. Then finally the income variable is moderately correlated with digital literacy in sharing disinformation content on TikTok with a value of 0.518.

Actions (login required)

View Item