Tinjauan Perlindungan Hukum Terhadap Pengungsi Rohingya Di Aceh Dan Upaya Yang Dilakukan Negara Indonesia Sebagai Negara Penerima

Kwaitota, Oliver Peter (2025) Tinjauan Perlindungan Hukum Terhadap Pengungsi Rohingya Di Aceh Dan Upaya Yang Dilakukan Negara Indonesia Sebagai Negara Penerima. S1 thesis, Universitas Kristen Indonesia.

	Text (HalJudulAbstrakDaftarisiDaftarGambarDaftarTabel) HalJudulAbstrakDaftarisiDaftarGambarDaftarTabel.pdf Download (557kB)
	Text (BABI) BABI.pdf Download (280kB)
	Text (BABII) BABII.pdf Restricted to Registered users only Download (478kB)
	Text (BABIII) BABIII.pdf Restricted to Registered users only Download (405kB)
	Text (BABIV) BABIV.pdf Restricted to Registered users only Download (374kB)
	Text (BABV) BABV.pdf Restricted to Registered users only Download (147kB)
	Text (DaftarPustaka) DaftarPustaka.pdf Download (261kB)

Abstract

"Penelitian Isu Pengungsi rohingya menjadi salah satu isu internasional yang terjadi selama beberapa tahun belakangan ini. Pengungsi rohingya ini mulai mengungsi ke berbagai negara dikarenakan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pemerintah Myanmar. Tindakan-tindakan tersebut berupa kekerasan, penyiksaan, pelecehan seksual, genosida terhadap etnis rohingya ini yang membuat sehingga mereka harus mengungsi di negara-negara lain. Pengungsi rohnya ini mulai mengungsi di negara Asia seperti Malaysia, Thailand, dan juga Indonesia. Meskipun menjadi tujuan pengungsi Rohingya, Indonesia tidak menjadi anggota dalam Konvensi 1951 Terkait Pengungsi. Di Indonesia, daerah Aceh menjadi salah satu tempat dengan pengungsi terbanyak selain Sumatera Utara. Akan tetapi, penulis mencoba untuk menentukan bagaimana perlindungan hukum dapat diberikan kepada pengurus Rohingya dan langkah-langkah yang diambil oleh Indonesia sebagai negara penerima karena keberadaan pengungsi Rohingya di wilayah Aceh juga menghadapi sejumlah masalah sosial, termasuk penolakan dari masyarakat Aceh. Penulis menyimpulkan bahwa meskipun Indonesia tidak meratifikasi Konvensi Pengungsi 1951, Indonesia masih memiliki kewajiban berdasarkan hukum internasional dan hukum nasional, termasuk kebiasaan internasional, yang mengharuskannya untuk membantu dalam penanganan pengungsi Rohingya di Indonesia./The Rohingya refugee issue has become one of the international issues that have occurred in recent years. Rohingya refugees have begun to flee to various countries due to actions taken by the Myanmar government. These actions include violence, torture, sexual harassment, and genocide against the Rohingya ethnic group, which have forced them to flee to other countries. These refugees have begun to flee to Asian countries such as Malaysia, Thailand, and Indonesia. Despite being a destination for Rohingya refugees, Indonesia is not a member of the 1951 Refugee Convention. In Indonesia, the Aceh region is one of the places with the most refugees besides North Sumatra. However, the author tries to determine how legal protection can be provided to Rohingya administrators and the steps taken by Indonesia as a recipient country because the presence of Rohingya refugees in the Aceh region also faces a number of social problems, including rejection from the Acehnese people. The author concludes that although Indonesia has not ratified the 1951 Refugee Convention, Indonesia still has obligations under international law and national law, including international customs, which require it to assist in handling Rohingya refugees in Indonesia."

Actions (login required)

View Item