Konsep Ethnodevelopment dalam Memaknai Situs Batu Penggilingan Sebagai Kampung Wisata Budaya Betawi Studi Kasus : RW.07 Penggilingan Cakung Jakarta Timur

Widodo, Sri Prasetya (2025) Konsep Ethnodevelopment dalam Memaknai Situs Batu Penggilingan Sebagai Kampung Wisata Budaya Betawi Studi Kasus : RW.07 Penggilingan Cakung Jakarta Timur. S2 thesis, Universitas Kristen Indonesia.

[img] Text (Hal_Judul_Daftar_Isi_Abstrak)
HalJudulDaftarIsiDaftarGambarDaftarLampiranAbstrak.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (547kB)
[img] Text (BAB_I)
BABI.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (268kB)
[img] Text (BAB_II)
BABII.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (340kB)
[img] Text (BAB_III)
BABIII.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (286kB)
[img] Text (BAB_IV)
BABIV.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (1MB)
[img] Text (BAB_V)
BABV.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (171kB)
[img] Text (Daftar_Pustaka)
DaftarPustaka.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (246kB)
[img] Text (Lampiran)
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (286kB)

Abstract

Fenomena di tengah masyarakat yang berada di wilayah kelurahan Penggilingan adalah sebuah perkampungan yang memiliki beberapa buah peninggalan bersejarah berupa cagar budaya Batu Penggilingan. Sangatlah memprihatinkan apabila peninggalan sejarah yang kurang mendapat perhatian oleh masyarakat setempat. Kelurahan Penggilingan merupakan Lokasi suatu kawasan di Ibu Kota, Penggilingan adalah nama kelurahan di Kecamatan Cakung Jakarta Timur yang namanya berasal dari diketemukannya batu Penggilingan, sebuah cagar budaya yang sangat bersejarah terhadap penamaan daerahnya. Tidak ada catatannya kapan nama Penggilingan menjadi sebuah nama wilayah yang sampai sekarang menjadi nama kelurahan Penggilingan, nama Penggilingan dikarenakan banyaknya ditemukan cagar budaya batu Kiser atau batu Penggilingan. Perhatian pemerintah daerah sebagai pemangku wilayah dan pemerintah pusat dapat memberikan pengetahuan dan menjelaskan regulasi pemerintah tentang cagar budaya serta dapat mengupayakan peningkatan status dari cagar budaya menjadi kawasan cagar budaya batu Penggilingan, yang dapat lebih melindungi dan memperhatikan cagar budaya batu Penggilingan dengan cara : (a). Membuat aturan jarak larangan pembangunan di sekitar benda cagar budaya; (b). Memberikan kompensasi kepada masyarakat yang terkena jarak (radius) dari cagar budaya; (c). Menjadikan lokasi cagar budaya menjadi kawasan yang terdapat beberapa titik cagar budaya menjadi kawasan bersejarah; (d). situs batu penggilingan di jadikan lokasi wisata bersejarah yang dapat mengangkat Penggilingan menjadi kampung wisata bersejarah dengan budaya Betawi. Memperkenalkan kepada masyarakat luas cagar budaya batu Penggilingan merupakan sebuah cagar budaya bersejarah dengan menggunakan konsep Ethnodevelopment agar lebih bisa menghargai budaya masyarakat Betawi setempat. Meningkatkan status sebuah peninggalan bersejarah dari cagar budaya menjadi kawasan cagar budaya bersejarah Batu Penggilingan. Mendesak sebuah ketegasan menerapkan regulasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta lebih memberikan pengetahuan dengan pendekatan konsep Ethnodevelopment. Meningkakan kepedulian masyarakat sekitar dan perhatian pemerintah untuk berperan sebagai pemberi kebijakan dan pembelajaran kepada masyarakat. Serta meningkatkan cagar budaya menjadi kawasan cagar budaya batu Penggilingan yang terkelola dan memiliki konsep (ethnodevelopment) dengan didasari kebijakan untuk memperkuat pengembangan bagi kelompok etnis dan masyarakat adat yang memiliki pendekatan emik terhadap masyarakat dalam memaknai sebuah cagar budaya batu Penggilingan untuk dijadikan kampung wisata Betawi. Kata kunci : konsep Ednodevelopmen, kampung wisata, budaya Betawi. / A phenomenon among the people in the Pilingan sub-district area is a village that has several historical relics in the form of the Batu Pillian cultural heritage. It is very worrying if historical heritage does not receive enough attention from the local community. Pilingan Subdistrict is the location of an area in the capital city, Pilingan is the name of a subdistrict in Cakung District, East Jakarta whose name comes from the discovery of the Pilingan stone, a cultural heritage that is very historic in the name of the area. There is no record of when the name Pilingan became the name of the area which until now is the name of the sub-district of Pilingan, the name Pilingan is due to the large number of cultural heritage Kiser stones or Pilingan stones found. The attention of the regional government as regional stakeholders and the central government can provide knowledge and explain government regulations regarding cultural heritage and can strive to increase the status of the cultural heritage to become a Grinding Stone cultural heritage area, which can better protect and pay attention to the Grinding Stone cultural heritage by: (a) . Make distance regulations prohibiting development around cultural heritage objects; (b). Providing compensation to communities affected by distance (radius) from cultural heritage; (c). Turning a cultural heritage location into an area containing several cultural heritage points into a historic area; (d). The milling stone site is being made into a historical tourist location that can elevate Pilingan to a historic tourist village with Betawi culture Introducing to the wider community the Pilingan stone cultural heritage is a historical cultural heritage using the Ethnodevelopment concept to better appreciate the culture of the local Betawi people. Increasing the status of a historical heritage from a cultural heritage to a historic cultural heritage area in Batu Pengilingan. Urge firmness in implementing central government and regional government regulations and provide more knowledge using the Ethnodevelopment concept approach. Increase awareness of local communities and government attention to act as a provider of policy and learning to the community. As well as improving the cultural heritage to become a managed and conceptualized Bukit Pilingan cultural heritage area (ethnodevelopment) based on policies to strengthen development for ethnic groups and indigenous communities who have an emic approach to the community in interpreting a Grinding Stone cultural heritage to become a Betawi tourist village. Key words: Ednodevelopmen concept, tourist village, Betawi culture.

Item Type: Thesis (S2)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorEni, Sri PareUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Thesis advisorTehupeiory, AartjeUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Divisions: PROGRAM PASCASARJANA > Magister Arsitektur
Depositing User: Mr Widodo Sri Prasetya
Date Deposited: 31 Jan 2025 05:30
Last Modified: 31 Jan 2025 05:30
URI: http://repository.uki.ac.id/id/eprint/18152

Actions (login required)

View Item View Item