Nugroho, Slamet (2025) Metode Olah Proporsi untuk Pengembangan Rancangan Fasad Bangunan Sisipan Berdasar Signifikansi Proporsi Bangunan Cagar Budaya (Studi Kasus: Kompleks Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia di Jalan Gajah Mada, Jakarta). S2 thesis, Universitas Kristen Indonesia.
Text (Hal_Judul_Daftar_Isi_Abstrak)
01-COVER-ABSTRAK-SLAMET NUGROHO-2305298002-R1.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (29MB) |
|
Text (BAB_I)
02-BAB-1-SLAMET NUGROHO-2305298002.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (628kB) |
|
Text (BAB_II)
03-BAB-2-SLAMET NUGROHO-2305298002.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (9MB) |
|
Text (BAB_III)
04-BAB-3-SLAMET NUGROHO-2305298002.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (455kB) |
|
Text (BAB_IV)
05-BAB-4-SLAMET NUGROHO-2305298002.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (13MB) |
|
Text (BAB_V)
06-BAB-5-SLAMET NUGROHO-2305298002.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (102kB) |
|
Text (Daftar_Pustaka)
07-DAFTAR PUSTAKA-SLAMET NUGROHO-2305298002.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (114kB) |
Abstract
Proporsi adalah salah satu hal penting di dalam dunia arsitektur. Metode olah proporsi yang dikenal secara umum di dalam seni bangunan di Indonesia adalah metode intuitif. Sementara metode perbandingan matematis dan metode grafis atau geometris kurang dikenal di Indonesia. Beberapa pola proporsi yang umum dikenal secara teoretis dari arsitektur Barat adalah golden section, euclidean, pythagorean dan gotik. Setiap daerah juga memiliki sistem proporsinya masing-masing, seperti petungan di Jawa, asta kosala-kosali dan asta bumi di Bali, ken di Jepang, manasara di India, fengshui aliran bentuk dan geomansi di Cina, dan lain sebagainya. Sampai saat ini metode perancangan bangunan sisipan yang berdasar pada signifikansi bangunan cagar budaya adalah berkisar pada wujud bangunan, intensitas bangunan, koefisien dasar bangunan, ketinggian bangunan, sempadan bangunan, tata hijau, parkir dan jenis kendaraan, lingkungan golongan cagar budaya, pelestarian dan pemanfaatan ruang-ruang kota cagar budaya, serta perubahan dan penambahan bangunan pada bangunan cagar budaya. Kondisi tersebut di atas menjadi pemicu bagi penelitian ini, dengan mengajukan metode liyan bagi perancangan arsitektur di Indonesia, yaitu metode konstelasi proporsi. Metode ini menjadi penting di dalam perancangan bangunan sisipan yang berada di dalam lingkung bangunan cagar budaya yang berasal dari zaman kolonial Belanda di mana para Arsitek Eropa pada umumnya, secara teoretis, biasa menerapkan sistem proporsi di dalam karyanya. Karena berdasar pada wacana geometris, metode penelitian yang akan digunakan adalah metode kuantitatif, karena menggunakan metode analisis diagram geometris untuk digunakan dalam pendekatan penetapan pola konstelasi proporsi pada rancangan fasad utama bangunan sisipan pada situs atau kawasan cagar budaya. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan metode penggunaan konstelasi proporsi di dalam perancangan bangunan sisipan (in-fill development) untuk membantu dalam pencapaian rancangan yang selaras dengan lingkung bangunan cagar budaya. Manfaat penelitian ini adalah memberikan alternatif metode untuk pengembangan rancangan bangunan sisipan di dalam suatu lingkung cagar budaya di mana terdapat bangunan cagar budaya di dalamnya. Kata Kunci: bangunan cagar budaya, konstelasi proporsi, metode rancang fasad, regenerasi proporsi. / Proportion is one of the important things in the world of architecture. The method of proportioning that is generally known in building art in Indonesia is the intuition method. Meanwhile, mathematical comparison methods and graphic or geometric methods are less well known in Indonesia. Some theoretically known proportion patterns from Western architecture are the golden section, euclidean, pythagorean and gothic. Each region also has its own proportion system, such as petungan in Java, asta kosala-kosali and asta bumi in Bali, ken in Japan, manasara in India, feng shui flow of shapes and geomancy in China, and so on. Until now, the method for designing inset buildings based on the significance of cultural heritage buildings is the circumference of the building shape, building strength, basic building coefficient, building height, building proportions, green layout, parking and type of vehicle, cultural heritage group environment, preservation and use of cultural heritage city space, as well as changes and additions to cultural heritage buildings. The conditions mentioned above became the trigger for this research, by proposing another method for architectural design in Indonesia, namely the proportion constellation method. This method is important in the design of in-fill development buildings within the context of cultural heritage buildings originating from the Dutch colonial era where European architects in general, theoretically, usually apply a system of proportions within the shell. Because it is based on geometric discourse, the research method that will be used is a quantitative method, because it uses a geometric diagram analysis method to be used in the approach to determining the constellation pattern of proportions on the main facade plan of in-fill development buildings on cultural heritage sites or areas. The aim of this research is to develop a method for using a constellation of proportions in the design of in-fill development to assist in achieving a design that is in harmony with the environment of a cultural heritage building. The benefit of this research is that it provides an alternative method for developing inset building designs in a cultural heritage environment where there are cultural heritage buildings in it. Keywords: heritage building, proportion constellation, facade design method, proportion regeneration.
Item Type: | Thesis (S2) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | FINE ARTS > Architecture > Architectural drawing and design | ||||||||||||
Divisions: | PROGRAM PASCASARJANA > Magister Arsitektur | ||||||||||||
Depositing User: | Mr Nugroho Slamet | ||||||||||||
Date Deposited: | 31 Jan 2025 05:52 | ||||||||||||
Last Modified: | 31 Jan 2025 05:52 | ||||||||||||
URI: | http://repository.uki.ac.id/id/eprint/18102 |
Actions (login required)
View Item |