Breaking Barriers: Pemaknaan Masyarakat dalam Konsep Perempuan Berdaya di Film Barbie

Ayhan, Naomi Forintan (2024) Breaking Barriers: Pemaknaan Masyarakat dalam Konsep Perempuan Berdaya di Film Barbie. S1 thesis, Universitas Kristen Indonesia.

[img] Text (Hal_Judul_Daftar_Isi_Abstrak)
HalJudulAbstrakDaftarisiDaftarGambarDaftarTabelDaftarLampiran.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (1MB)
[img] Text (BAB_I)
BABI.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (386kB)
[img] Text (BAB_II)
BABII.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (221kB)
[img] Text (BAB_III)
BABIII.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (351kB)
[img] Text (BAB_IV)
BABIV.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (165kB)
[img] Text (Daftar_Pustaka)
DaftarPustaka.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (189kB)
[img] Text (Lampiran)
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggali pemaknaan konsep perempuan berdaya dalam film Barbie melalui analisis resepsi audiens dengan menggunakan teori Ien Ang. Film Barbie dipilih sebagai objek penelitian karena mewakili evolusi gerakan feminisme dan menampilkan karakter perempuan yang kuat dan mandiri. Metode yang digunakan adalah analisis resepsi audiens, di mana partisipan menonton film dan diwawancarai untuk mengeksplorasi bagaimana mereka memahami dan memaknai adegan serta karakter dalam film tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan berdaya yang digambarkan dalam film Barbie didefinisikan sebagai perempuan yang tangguh dan memiliki pemahaman yang mendalam akan potensi dirinya, perempuan yang setara dengan laki-laki, perempuan yang bergerak dalam kekuatan kelompok, dan perempuan yang terlalu dominan. Hal ini didapatkan berdasarkan pemaknaan mendalam dari setiap informan yang kemudian pemaknaan ini dikelompokkan ke dalam kriteria baik dan buruk menurut analisis Ien Ang. Audiens yang dapat mengidentifikasi kesamaan antara cerita dalam film dengan pengalaman pribadi mereka cenderung merasa lebih terhubung dan mendapatkan validasi terhadap pemahaman mereka dimana hal ini masuk kedalam kriteria baik menurut Ien Ang. Sebaliknya, audiens yang mengalami perbedaan signifikan antara realitas mereka dan cerita dalam film cenderung merasa kurang puas atau bahkan menolak pesan yang disampaikan dan menjadikan audiens tersebut masuk dalam kriteria buruk. Penelitian ini memperoleh hasil bahwa pemaknaan perempuan berdaya sebagai perempuan yang tangguh dan paham potensi dirinya, perempuan yang setara dengan laki-laki, dan perempuan yang bergerak dalam kelompok merupakan bagian dari kriteria baik sedangkan pemaknaan perempuan berdaya sebagai perempuan yang terlalu dominan merupakan bagian dari kriteria buruk. Hasil menunjukkan bahwa dominan informan puas dengan penggambaran perempuan berdaya yang ditampilkan di film Barbie. Studi ini menyoroti pentingnya representasi yang beragam dan realistis dalam media serta peran aktif audiens dalam memaknai pesan-pesan yang disampaikan. / This study aims to explore the meaning of the concept of empowered women in the Barbie movie through audience reception analysis using Ien Ang's theory. The Barbie movie was chosen as the research object because it represents the evolution of the feminist movement and features strong and independent female characters. The method used is audience reception analysis, where participants watch the film and are interviewed to explore how they understand and interpret the scenes and characters in the movie. The results show that the empowered women depicted in the Barbie movie are defined as women who are resilient and have a deep understanding of their own potential, women who are equal to men, women who operate within group strength, and women who are overly dominant. This was derived from the in-depth interpretations of each informant, which were then categorized into good and bad criteria according to Ien Ang's analysis. Audiences who identified similarities between the film's story and their personal experiences tended to feel more connected and validated in their understanding, which falls into the good criteria according to Ien Ang. Conversely, audiences who experienced significant differences between their reality and the film's story tended to feel less satisfied or even reject the conveyed message, placing them in the bad criteria. The study found that the interpretations of empowered women as resilient and self aware, equal to men, and operating within group strength were part of the good criteria, while the interpretation of empowered women as overly dominant fell into the bad criteria. The results indicate that most informants were satisfied with the depiction of empowered women in the Barbie movie. This study highlights the importance of diverse and realistic representations in media and the active role of audiences in interpreting conveyed messages.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorLase, Formas JuitanNIDN0306108902formas.juitan@uki.ac.id
Subjects: LANGUAGE AND LITERATURE > Philology. Linguistics > Nonverbal communication
Divisions: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK > Ilmu Komunikasi
Depositing User: Users 5289 not found.
Date Deposited: 20 Aug 2024 07:29
Last Modified: 20 Aug 2024 07:30
URI: http://repository.uki.ac.id/id/eprint/16179

Actions (login required)

View Item View Item