Saputra, Ferdinand Roy (2018) Analisis Yuridis mengenai Tindak Pidana Tanpa Hak Memiliki Senjata Airsoft Gun (Studi Kasus Putusan Nomor 1802/Pid.B/2012/Pn.Jkt.Sel). S1 thesis, Universitas Kristen Indonesia.
Text (Hal_Judul_Daftar_Isi_Abstrak)
HalJudulDaftarIsiAbstrak.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (456kB) |
|
Text (BAB_I)
BABI.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (335kB) |
|
Text (BAB_II)
BABII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (634kB) |
|
Text (BAB_III)
BABIII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (449kB) |
|
Text (BAB_IV)
BABIV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (312kB) |
|
Text (Daftar_Pustaka)
DaftarPustaka.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (406kB) |
|
Text (Lampiran)
Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (360kB) |
Abstract
Airsoft gun merupakan sebuah olahraga atau permainan yang mensimulasikan kegiatan militer atau kepolisian, menggunakan replika senjata api yang disebut airsoft gun. Permainan airsoft awalnya dimulai di Jepang pada tahun 1970-an, pada saat itu kepemilikan senjata api sangat sulit atau tidak mungkin untuk didapatkan karena ketatnya peraturan, sehingga menimbulkan ide dari para pencinta senjata dengan mencari alternatif yang legal untuk melakukan hobi mereka. Penyalahgunaan memiliki senjata api di Indonesia, pada dasarnya telah diatur dalam Undang-undang Darurat Nomor 12 tahun 1951 Tentang Peraturan Hukuman Istimewa. Berdasarkan Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Darurat No 12 tahun 1951 Tentang Peraturan Hukuman Istimewa menyebutkan : “Barang siapa yang tanpa hak memasukkan ke Indonesia membuat, menerima, mencoba memperoleh, menyerahkan atau mencoba menyerahkan, menguasai, membawa, mempunyai persediaan padanya atau mempunyai dalam miliknya, menyimpan, mengangkut, menyembunyikan, mempergunakan, atau mengeluarkan dari Indonesia sesuatu senjata api, amunisi atau sesuatu bahan peledak, dihukum dengan hukuman mati atau hukuman penjara seumur hidup atau hukuman penjara sementara setinggi-tingginya dua puluh tahun. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mematuhi aturan mengenai larangan menyimpan atau menguasai senjata api tanpa hak yang ada saat ini belum terlaksana dengan baik. Pada tahun 2012 telah terjadi kasus pada suatu waktu dalam bulan januari 2012 bertempat di Toko “Magnum Airsoft” lantai dasar blok B1 No 20 Mall ITC Kuningan Jakarta selatan secara tanpa hak memasukan ke Indonesia. Terhadap keadaan seperti ini maka penulis ingin menelusuri tindakan hukum yang tegas dan prosedur hukum yang benar sangat diharapkan dalam studi kasus putusan nomor 1802/PID.B/2012/PN.JKT.SEL. / Airsoft gun is a sport or game simulating military or police activities, using replica firearms which is called an airsoft gun. Airsoft games originally started in Japan in 1970s, at a time when owning a firearm was very difficult or impossible to be obtained due to strict regulations, giving rise to ideas from the gun lover looking for a legal alternative to his hobby they. The abuse of owning firearms in Indonesia, basically has regulated in Emergency Law Number 12 of 1951 concerning Regulations Special Punishment. Based on Article 1 paragraph (1) Emergency Law No. 12 1951 concerning Special Punishment Regulations stated: "Whoever who without the right to enter Indonesia make, receive, try obtain, hand over or attempt to hand over, control, carry, have stock on him or have in his possession, store, transport, hide, use, or remove from Indonesia punishes any firearms, ammunition or explosives with the death penalty or life imprisonment or imprisonment while the maximum is twenty years. Lack of public awareness to comply with regulations regarding the prohibition of storing or possessing firearms without existing rights it has not been implemented properly. In 2012 it was The case occurred sometime in January 2012 at the shop “Magnum Airsoft” ground floor of block B1 No 20 Mall ITC Kuningan, South Jakarta without right to enter Indonesia. In situations like this then The author wants to explore strict legal actions and legal procedures Correctness is highly expected in the case study of decision number 1802/PID.B/2012/PN.JKT.SEL.
Item Type: | Thesis (S1) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | LAW | ||||||||||||
Divisions: | FAKULTAS HUKUM > Ilmu Hukum | ||||||||||||
Depositing User: | Mr Ero Papa | ||||||||||||
Date Deposited: | 29 May 2024 07:25 | ||||||||||||
Last Modified: | 29 May 2024 07:25 | ||||||||||||
URI: | http://repository.uki.ac.id/id/eprint/14692 |
Actions (login required)
View Item |