Pengaturan dan Penyelesaian Sengketa Jual Beli dengan Cara Konsinyasi (Putusan dalam Perkara Nomor 914/Pdt.G/2018/Pn.Tng.)

Situmorang, Alfindo Aguntar (2024) Pengaturan dan Penyelesaian Sengketa Jual Beli dengan Cara Konsinyasi (Putusan dalam Perkara Nomor 914/Pdt.G/2018/Pn.Tng.). S1 thesis, Universitas Kristen Indonesia.

	Text (Hal_Judul_Daftar_Isi_Abstrak) HalJudulDaftarisiDaftarGambarDaftarTabelDaftarlampiranAbstrak.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB)
	Text (BAB_I) BAB I.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (345kB)
	Text (BAB_II) BAB II.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (352kB)
	Text (BAB_III) BAB III.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (249kB)
	Text (BAB_IV) BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (117kB)
	Text (BAB_V) BAB V.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (94kB)
	Text (Daftar_Pustaka) DAFTAR PUSTAKA.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (168kB)

Abstract

Merupakan suatu kepercayaan umum bahwa solusi untuk menyelesaikan konflik timbul akibat suatu perjanjian yang dibuat di antara pihak-pihak untuk melakukan suatu pekerjaan atau jual beli barang, dalam dunia bisnis dipandang mekanisme konsinyasi. Perjanjian konsinyasi sering disebut juga dengan perjanjian tidak bernama (innominal). Yang mana perjanjian ini timbul karena adanya kebutuhkan masyarakan. Meskipun tidak adanya pengaturan lebih lanjut dan tegas. Antar manusia yang melakukan perikatan, masing-masing memiliki hal yang ingin dicapai sehingga diharapkan perikatan yang mengikatnya tersebut dapat menguntungkannya. Peran ketentuan hukum dalam hal ini sangat penting dalam mengatur batasan-batasan yang harus diperhatikan dalam melakukan hubungan social guna melindungi para pihak. Dalam praktek hal demikian tidak selalu terjadi, karena salah satu pihak yang merasa dirugikan akan mengajukan gugatan setelah terjadi sengketa yang dianggap merugikannya. Dapat dipahami bahwa dalam perjanjian terdapat suatu prestasi yang ingin dicapai para pihak, khususnya pihak yang berkewajiban menyerahkan prestasinya kepada pihak yang berhak menerimanya. Apabila prestasi tersebut tidak diserahkan sebagaimana yang telah diperjanjikan sebelumnya, maka pihak yang berkewajiban untuk memberikan prestasi telah melakukan wanprestasi.keadaan dimana prestasi tidak diterima oleh pihak yang berhak menerimanya berdasarkan perjanjian tersebut dapat menuntut pihak yang lalai dalam melaksanakan prestasinya sebagai penggantian berupa biaya, ganti rugi dan bunga. Dalam penulisan ini digunakan metode penulisan yang memusatkan perhatian pada suatu kasus yang unik dalam perjanjian kerja menggunakan hukum normatif, dengan data primair berupa kasus kontrak kerja yang memuat klausula arbitrase atas dasar ketiadaan kesepakatan dengan menelaah norma-norma hukum yang relevan serta untuk menemukan aturan hukum, prinsip-prinsip hukum doktrin hukum dan putusan hakim. / It is a general belief that the resolution of disputes that arise as a result of an agreement made between parties to carry out work or buy and sell goods, in the business world is considered a consignment mechanism. Consignment agreements are often referred to as anonymous (innominal) agreements. This agreement arises because of community needs. Even though there are no further and firm regulations. Between people who enter into an agreement, each has something they want to achieve so it is hoped that the agreement that binds them can benefit them. The role of legal provisions in this case is very important in regulating the boundaries that must be observed in carrying out social relations in order to protect the parties. In practice, this does not always happen, because one of the parties who feels disadvantaged will file a lawsuit after a dispute occurs which is deemed detrimental to them. It can be understood that in the agreement there is an achievement that the parties wish to achieve, especially the party who is obliged to hand over their achievements to the party who has the right to receive them. If the achievement is not submitted as previously agreed, then the party who is obliged to provide the achievement has committed a default. In situations where the achievement is not received by the party who is entitled to receive it based on the agreement, the party who is negligent in carrying out the achievement can sue the party who is negligent in carrying out the achievement as compensation in the form of costs, compensation and flower. In this writing, a writing method is used that focuses on a unique case in a work agreement using normative law, with primary data in the form of a work contract case containing an arbitration clause based on the absence of an agreement by examining relevant legal norms and to find legal rules, legal principles, legal doctrine and judge's decisions.

Actions (login required)

View Item