Gambaran Karakteristik Pasien dengan Diagnosis Apendisitis Berdasarkan Gambaran Histopatologi di Rumah Sakit MRCCC Siloam Semanggi Tahun 2021-2022

Siringo Ringo, Putri Valentine (2024) Gambaran Karakteristik Pasien dengan Diagnosis Apendisitis Berdasarkan Gambaran Histopatologi di Rumah Sakit MRCCC Siloam Semanggi Tahun 2021-2022. S1 thesis, Universitas Kristen Indonesia.

	Text (Hal_Judul_Daftar_Isi_Abstrak) HalJudulDaftarisiDaftarGambarDaftarTabelDaftarlampiranAbstrak.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (2MB)
	Text (BAB_I) BAB I.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (242kB)
	Text (BAB_II) BAB II.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (294kB)
	Text (BAB_III) BAB III.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (247kB)
	Text (BAB_IV) BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (224kB)
	Text (Daftar_Pustaka) Daftar Pustaka.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (259kB)
	Text (Lampiran) Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (769kB)

Abstract

Apendisitis merupakan inflamasi yang terjadi pada apendiks vermiformis. Apendiks merupakan kantung kecil berbentuk jari yang melekat pada ujung kolon/sekum (usus besar). Apendisitis dapat disebabkan karena peradangan akut maupun kronis akibat penyumbatan pada lumen apendiks yang terus berlangsung hingga mengakibatkan masalah di aliran darah dan memicu peradangan hingga infeksi. Global Burden of Diseases, Injuries, and Risk Factors Study (GBD) mencatat di tahun 2019 terdapat 233/100.000 insiden apendisitis per tahunnya di dunia, dengan risiko kejadian seumur hidup berkisar antara 6,7 hingga 8,6%. Berdasarkan World Health Data pada tahun 2021, Indonesia menempati urutan ke-39 insiden apendisitis akut tertinggi di Asia tenggara dengan prevalensi 0,05 % diikuti oleh Filipina sebesar 0,22% dan Vietnam sebesar 0,02%. Sampai saat ini belum tersedia data epidemiologi nasional terbaru di Indonesia. Namun, berdasarkan data yang tercatat dari kementerian Kesehatan Republik Indonesia (KEMENKES RI) pada tahun 2008 prevalensi apendisitis di Indonesia sebanyak 591.819 pasien, lalu pada tahun 2009 tercatat sebanyak 596.132 pasien, kemudian pada tahun 2010 dilaporkan terjadi peningkatan insiden apendisitis sebanyak 621.435 pasien. Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien dengan diagnosis apendisitis berdasarkan gambaran histopatologi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode total sampling menggunakan arsip Laboratorium Patologi Anatomi di Rumah Sakit MRCCC Siloam Semanggi pada tahun 2021-2022. Jumlah pasien yang memenuhi kriteria inklusi ada sebanyak 147 kasus. Pada penelitian ini didapatkan hasil prevalensi kejadian apendisitis berdasarkan usia tertinggi ada pada kelompok usia 20-44 tahun dengan kasus sebanyak 100 pasien (68%). Pasien dengan jenis kelamin perempuan ditemukan lebih banyak dibanding dengan laki-laki dengan kasus sebanyak 93 pasien (63%). Sedangkan berdasarkan gambaran histopatologi kasus tertinggi ditemukan pada apendisitis akut simple sebanyak 63 kasus (42,9%). / Appendicitis is an inflammation that occurs in the vermiform appendix. The appendix is a small finger-shaped sac attached to the end of the colon/cecum (large intestine). Appendicitis can be caused by acute or chronic inflammation due to blockage of the lumen of the appendix that continues to cause problems in the bloodstream and triggers inflammation and infection. The Global Burden of Diseases, Injuries, and Risk Factors Study (GBD) noted that in 2019 there were 233/100,000 incidents of appendicitis per year in the world, with a lifetime incidence risk ranging from 6.7 to 8.6%. Based on World Health Data in 2021, Indonesia ranks 39th in the highest incidence of acute appendicitis in Southeast Asia with a prevalence of 0.05% followed by the Philippines at 0.22% and Vietnam at 0.02%. Until now, the latest national epidemiological data in Indonesia is not available. However, based on data recorded from the Ministry of Health of the Republic of Indonesia (KEMENKES RI) in 2008 the prevalence of appendicitis in Indonesia was 591,819 patients, then in 2009 there were 596,132 patients, then in 2010 there was a reported increase in the incidence of appendicitis as many as 621,435 patients. This descriptive study aims to determine the characteristics of patients with a diagnosis of appendicitis based on histopathological features. This study was conducted using the total sampling method using the Anatomical Pathology Laboratory archive at MRCCC Siloam Semanggi Hospital in 2021-2022. The number of patients who met the inclusion criteria was 147 cases. In this study, it was found that the prevalence of appendicitis incidence based on age was highest in the 20-44 year age group with 100 patients (68%). Patients with female gender were found more than men with 93 patients (63%). While based on the histopathological picture the highest cases were found in simple acute appendicitis as many as 63 cases (42.9%).

Actions (login required)

View Item