Persepsi Masyarakat Betawi Terhadap Ondel-Ondel Sebagai Atribut Pengamen Jalanan di Petukangan Utara Jakarta Selatan

Umam, Choirul (2024) Persepsi Masyarakat Betawi Terhadap Ondel-Ondel Sebagai Atribut Pengamen Jalanan di Petukangan Utara Jakarta Selatan. S1 thesis, Universitas Kristen Indonesia.

	Text (Hal_Judul_Daftar_Isi_Daftar_Gambar_Daftar_Tabel_Daftar_Lampiran_Abstrak) HalJudulDaftarisiDaftarGambarDaftarTabelDaftarlampiranAbstrak.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (547kB)
	Text (BAB_I) BABI.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (756kB)
	Text (BAB_II) BABII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (727kB)
	Text (BAB_III) BABIII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (838kB)
	Text (BAB_IV) BABIV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (508kB)
	Text (Daftar_Pustaka) DaftarPustaka.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (637kB)
	Text (Lampiran) Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (968kB)

Abstract

Salah satu kesenian khas dari Betawi adalah Ondel-ondel. Ondel-ondel adalah boneka besar yang berpasangan, terbuat dari anyaman bambu, memakai topeng dan rambut serat sawit. Penelitian ini menggunakan teori adaptasi antarbudaya agar mengubah pandangan Ondel-ondel saat ini yang digunakan sebagai atribut mengamen. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis kualitatif. Peneliti melakukan wawancara terdiri dari lima informan. Penelitian dilakukan secara purposive, dengan tujuan agar mendapat data yang bisa digunakan dalam pembahasan. Adapun syarat yang di tetapkan dalam pemilihan narasumber yaitu Masyarakat Betawi yang tinggal di wilayah Petukangan Utara dan tidak pernah mengamen Ondel-ondel.Masyarakat Betawi di Petukangan Utara memiliki dua etnik yaitu Betawi kota dan Betawi pinggiran, yang dimaksud Betawi kota itu Betawi yang dimaksud ini Betawi yang paham dengan teknologi, memiliki pendidikan yang baik, serta memiliki pekerjaan yang baik Sedangkan Betawi Pinggiran yang di maksud ini Betawi yang tidak paham dengan teknologi, tidak memilki pendidikan yang bagus contoh seperti ada yang hanya lulusan SD bahkan, ada yang tidak sekolah sama sekali, namun masyarakat Betawi Pinggiran di Petukangan Utara Jakarta Selatan rata-rata berjualan.Teknik analisis penelitian yang digunakan peneliti yaitu menggunakan dua tipe coding; open coding dan selective coding. Hasil penelitian yang berjudul Persepsi Masyarakat Betawi terhadap Ondel-ondel sebagai Atribut Pengamen Jalanan di Petukangan Utara Jakarta Selatan. Penelitian ini telah mendapati serta menggali informasi dari semua data-data yang meliputi data berdasarkan wawancara dengan narasumber. Empat dari lima narasumber yang peneliti wawancara, dari empat narasumber tersebut memiliki dua persepsi ada yang menganggap positif dan negatif. Penelitian ini bahwa dengan melalui wawancara terdiri dari 3 point dalam penelitian, Faktor ekonomi menjadi salah satu penyebab mengapa Ondel-ondel dijadikan sebagai alat mencari nafkah, keberadaan pengamen Ondel-ondel di tengah masyarakat ada yang beranggapan positif di anggap sebagai pelestarian budaya tetapi ada juga yang beranggapan negatif bahwa pengamen Ondel-ondel dijalan juga di anggap merusak reputasi budaya Betawi, dan keberadaan pengamen Ondel-ondel dijalan dapat mengganggu ketertiban jalanan. / One of the typical Betawi arts is Ondel-ondel. Ondel-ondel are large dolls in pairs, made from woven bamboo, wearing masks and palm fiber hair. This research uses intercultural adaptation theory to change the current view of Ondel-ondel which is used as an attribute of busking. This research uses descriptive qualitative analysis methods. Researchers conducted interviews consisting of five informants. The research was carried out purposively, with the aim of obtaining data that could be used in discussions. The conditions set for the selection of speakers are the Betawi people who live in the North Petukangan area and have never busked ondel-ondel. The Betawi people in North Petukangan have two ethnicities, namely urban Betawi and suburban Betawi. What is meant by urban Betawi is Betawi, this is Betawi who understand technology, have a good education, and have a good job. Meanwhile, Peripheral Betawi means Betawi who don't understand technology, don't have a good education, for example, there are those who only graduated from elementary school, and there are those who didn't go to school at all, However, the Betawi Pinggiran community in Petukangan Utara, South Jakarta on average sells. The research analysis technique used by researchers is using two types of coding; open coding and selective coding. The results of research entitled Betawi Community Perceptions of Ondel-ondel as an Attribute of Street Buskers in North Petukangan, South Jakarta. This research has found and extracted information from all data which includes data based on interviews with sources. Four of the five sources that researchers interviewed, of the four sources, had two perceptions, some were positive and negative. This research shows that through interviews, it consists of 3 points in the research, economic factors are one of the reasons why Ondel-ondel is used as a means of earning a living, the existence of Ondel-ondel buskers in society is considered positive as cultural preservation, but there are also those who negative opinion that Ondel-ondel buskers on the street are also considered to be damaging the reputation of Betawi culture, and the presence of Ondel-ondel buskers on the street can disturb street order.

Actions (login required)

View Item