Gambaran Histopatologi Pankreas Mencit (Mus musculus) Diabetes yang Diinduksi Streptozotocin-Sukrosa dengan Pemberian Ekstrak Biji Pepaya (Carica papaya L.)

Christy, Chatrine Angelica Dwi (2022) Gambaran Histopatologi Pankreas Mencit (Mus musculus) Diabetes yang Diinduksi Streptozotocin-Sukrosa dengan Pemberian Ekstrak Biji Pepaya (Carica papaya L.). S1 thesis, Universitas Kristen Indonesia.

	Text (Hal_Judul_Daftar_Isi_Daftar_Gambar_Daftar_Tabel_Daftar_Lampiran_Abstrak) HalJudulDaftarIsiDaftarGambarDaftarTabelDaftarLampiranAbstrak.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (3MB)
	Text (BAB_I) BABI.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (134kB)
	Text (BAB_II) BABII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (3MB)
	Text (BAB_III) BABIII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (193kB)
	Text (BAB_IV) BABIV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (12MB)
	Text (BAB_V) BABV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (109kB)
	Text (Daftar_Pustaka) DaftarPustaka.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (150kB)
	Text (Lampiran) Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (50MB)

Abstract

Pengobatan menggunakan bahan herbal dapat digunakan sebagai alternatif dalam mengatasi penyakit degeneratif seperti diabetes melitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak biji pepaya (Carica papaya L.) sebagai antihiperglikemia dan mengetahui gambaran histopatologi pankreas mencit (Mus musculus) betina galur DDY yang diinduksi streptozotocin-sukrosa. Penelitian ini menggunakan mencit DDY betina dengan berat badan 20 – 30 gram yang dibagi menjadi lima kelompok yaitu kelompok kontrol negatif dengan pemberian CMC-Na 1%, kelompok kontrol positif dengan pemberian obat antidiabetes acarbose, dan tiga kelompok uji dengan pemberian ekstrak metanol biji pepaya dosis 100 mg/kgBB (I), 200 mg/kgBB (II), dan 400 mg/kgBB (III). Parameter yang diukur adalah penurunan kadar glukosa darah puasa, jumlah, diameter, dan luas pulau Langerhans pada masing-masing kelompok. Data kemudian dianalisis dengan metode ANOVA satu arah dengan tingkat kepercayaan 95% dilanjutkan dengan uji perbandingan dengan metode Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil menunjukkan adanya perbedaan signifikan pada penurunan kadar glukosa darah antara kelompok kontrol negatif (-21,8±12%) dan kelompok uji dengan pemberian ekstrak metanol biji pepaya 100 mg/kgBB (27,4±10%) setelah tujuh hari perlakuan. Setelah empat belas hari, didapatkan adanya perbedaan signifikan antara kelompok kontrol negatif (-53,7±16%) dan kelompok uji I (25,6±7%), II (0,5±16%), dan III (0,9±9%). Meskipun tidak didapatkan perbedaan yang signifikan pada jumlah, diameter, dan luas pulau Langerhans melalui uji foto morfometrik, uji foto mikroskopik menunjukkan kelompok uji I memiliki gambaran histopatologi yang paling baik dengan tidak ditemukan adanya vakuolisasi dan nekrosis. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak metanol biji pepaya berpotensi untuk menurunkan kadar glukosa darah dan memperbaiki struktur histologi pankreas mencit diabetes yang diinduksi streptozotocin-sukrosa dengan dosis optimum yaitu 100 mg/kgBB./ Treatment using herbal ingredients can be used as an alternative in overcoming the degenerative disease of diabetes mellitus. This study aimed to determine the potential of papaya (Carica papaya L.) seed extract as an antihyperglycemic agent and to determine the histopathological description of the pancreas of female DDY mice (Mus musculus) induced by streptozotocin-sucrose. This study used 20-30 grams female DDY mice which were divided into five groups, namely a negative control group with 1% CMC-Na, a positive control group with the antidiabetic drug acarbose, and three test groups with a dose of papaya seed methanol extract. 100 mg/kgBW (I), 200 mg/kgBW (II), and 400 mg/kgBW (III). The parameters measured were the decrease in fasting blood glucose levels, number, diameter, and area of the islets of Langerhans in each group. The data were then analyzed using the one-way ANOVA followed by a comparison test using the Least Significant Difference (LSD) method. The results showed a significant difference in the decrease in blood glucose levels between the negative control group (-21.8±12%) and the test group with the administration of 100 mg/kgBW (27.4±10%) papaya seed methanol extract after seven days of treatment. After fourteen days, there was a significant difference between the negative control group (-53.7±16%) and the test groups I (25.6±7%), II (0.5±16%), and III (0, 9±9%). Although there were no significant differences in the number, diameter, and area of the islets of Langerhans through photo morphometric tests, microscopic photo examination showed that the test group I had the best histopathological picture with no vacuolization and necrosis found. This indicates that the methanol extract of papaya seeds has the potential to reduce blood glucose levels and improve the histological structure of the pancreas of streptozotocin-sucrose-induced diabetic mice with the optimum dose of 100 mg/kgBW.

Actions (login required)

View Item