Dwilestari, Wanda (2019) Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia Angkatan 2016. S1 thesis, Universitas Kristen Indonesia.
Text (Hal_Judul_Abstrak_Daftar_Isi)
HalJudulAbstrakDaftarIsi.pdf Download (528kB) |
|
Text (BAB_I)
BABI.pdf Restricted to Registered users only Download (329kB) |
|
Text (BAB_II)
BABII.pdf Restricted to Registered users only Download (400kB) |
|
Text (BAB_III)
BABIII.pdf Restricted to Registered users only Download (475kB) |
|
Text (BAB_IV)
BABIV.pdf Restricted to Registered users only Download (260kB) |
|
Text (BAB_V)
BABV.pdf Restricted to Registered users only Download (200kB) |
|
Text (Daftar_Pustaka)
DaftarPustaka.pdf Download (328kB) |
|
Text (Lampiran)
Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (672kB) |
Abstract
Tidur dapat memulihkan kondisi tubuh, meningkatkan memori seseorang, mengurangi stres, depresi, kecemasan serta menjaga keseimbangan kemampuan dan konsentrasi saat melakukan berbagai aktivitas. Terdapat dua jenis tidur yang ditandai oleh pola EEG yang berbeda dan perilaku yang berlainan, yaitu non-Rapid Eye Movement (NREM) dan Rapid Eye Movement (REM). Kecemasan adalah salah satu dampak dari deprivasi tidur, di mana individu mengalami deprivasi REM sleep. Deprivasi REM sleep menyebabkan adanya peningkatan kecemasan dengan defisit pemusatan perhatian dan agresivitas. Berdasarkan penelitian didapatkan sekitar 60% mahasiswa mengalami kualitas tidur yang buruk. Gaultney mengungkapkan bahwa 27% dari semua mahasiswa berisiko setidaknya satu jenis gangguan tidur. Selanjutnya, temuan sebelumnya juga melaporkan bahwa minimal 7,7% siswa menderita insomnia dan 24,3% mengalami mimpi buruk. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk kualitas tidur dan Zung Self-rating Anxiety Scale (ZSAS). Hasil penelitian menunjukkan kualitas tidur mempengaruhi kecemasan dengan signifikansi p<0.01. Kata kunci: Tidur, Kecemasan, REM, NREM/Sleep can restore the body’s condition, increasing someone’s memory, reduce stress, depression, anxiety, mainaince balance and concentration while doing various activities. There are two types sleep that are characterized by different EEG patterns and different behaviors, namely non-Rapid Eye Movement (NREM) and Rapid Eye Movement (REM). Anxiety is one of the effects of sleep deprivation, where individuals experience REM sleep deprivation. Deprivation of REM sleep causes an increase in anxiety with attention deficit and aggressiveness. Based on research found 60% of students experienxe poor sleep quality. Gaultney revealed that 27% of all students were at risk of at least one type of sleep disorder. Furthermore, previous findings also repored that a minimum of 7.7% of students suffered from insomnia and 24.3% had nightmares. Data was collected using a Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire for sleep quality and Zung Self-rating Anxiety Scale (ZSAS). The results showed sleep quality affected anxiety with a significance of p<0.01. Keyword: Sleep, Anxiety, REM, NREM
Item Type: | Thesis (S1) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | MEDICINE > Public aspects of medicine > Public health. Hygiene. Preventive medicine | ||||||||
Divisions: | FAKULTAS KEDOKTERAN > Pendidikan Dokter | ||||||||
Depositing User: | Ms Mentari Simanjuntak | ||||||||
Date Deposited: | 03 Jun 2021 03:49 | ||||||||
Last Modified: | 03 Jun 2021 03:49 | ||||||||
URI: | http://repository.uki.ac.id/id/eprint/4481 |
Actions (login required)
View Item |