Sibuea, Tamana Tiurlan (2025) Pengaruh Desain Ruang Terbuka Hijau dan Ketersediaan Fasilitas Pendukung Terhadap Minat Kunjungan Penyandang Difabel (Tunadaksa) Studi Kasus Tebet Eco Park. S2 thesis, Universitas Kristen Indonesia.
Text (Hal_Judul_Daftar_Isi_Daftar_Gambar_Daftar_Tabel_Abstrak)
HalJudulAbstrakDaftarIsiDaftarGambarDaftarTabel.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB) |
|
Text (BAB_I)
BABI.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (650kB) |
|
Text (BAB_II)
BABII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB) |
|
Text (BAB_III)
BABIII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (327kB) |
|
Text (BAB_IV)
BABIV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (4MB) |
|
Text (BAB_V)
BABV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (318kB) |
|
Text (Daftar_Pustaka)
DaftarPustaka.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (305kB) |
Abstract
Di tengah kesibukan kota-kota besar seperti Jakarta, ruang terbuka hijau (RTH) hadir sebagai oasis yang menyegarkan. Sebagai paru-paru kota, RTH juga menjadi tempat melepaskan penat dan mengembalikan keseimbangan mental. RTH tidak hanya berperan penting dalam menjaga kualitas udara, tetapi juga menyediakan ruang publik yang vital bagi masyarakat perkotaan untuk beraktivitas, berinteraksi social, sekaligus menjaga kesehatan lingkungan. Tebet Eco Park adalah salah satu RTH yang berlokasi di Kawasan elit perumahan Tebet. Taman seluas lebih kurang 7 (tujuh) hektarda ya mengalami revitalisasi serta diresmikan pada bulan April tahun 2022 yang lalu oleh Anis Baswedan Gubernur DKI pada waktu itu. Revitalisasi tersebut bertujuan memaksimalkan potensi yang ada sehingga manfaatnya dapat lebih dirasakan oleh masyarakat luas bukan hanya warga Tebet tapi masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya. Namun, tidak semua RTH dirancang dan dibangun dengan mempertimbangkan kebutuhan masyarakat difabel khususnya Tunadaksa. Hal ini menyebabkan akses dan manfaat RTH bagi kelompok ini menjadi terbatas. Pengamatan menunjukkan bahwa jumlah pengunjung tunadaksa di Tebet Eco Park terpantau sangat minim. Penelitian ini menggunakan metoda penelitian yang digunakan dalam Tesis ini adalah kualitatif - kuantitatif (mixed method) deskriptif dengan studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi lapangan, wawancara, penelusuran media online dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum masyarakat non difabel memiliki persepsi yang positif terhadap keberadaan Tebet Eco Park. Taman ini dianggap sebagai ruang publik yang bermanfaat bagi masyarakat, namun tidak demikian dengan Masyarakat difabel khususnya Tunadaksa. Tebet Eco Park memiliki beberapa kekurangan dalam hal aksesibilitas bagi Tunadaksa dalam hal menyediakan akses jalan, wahana bermain bagi anak berkebutuhan khusus dan fasilitas pendukung. Kata Kunci : Disain Inklusif, Minat Kunjungan, RTH, Tebet Eco Park, Tunadaksa. / In the bustling metropolis of Jakarta, green spaces serve as refreshing oases. As the city's lungs, they provide a sanctuary for relaxation and mental rejuvenation. Beyond their role in air quality, these public spaces offer urban communities vital areas for recreation, social interaction, and environmental conservation. Tebet Eco Park, situated in the upscale Tebet residential area, is one such green space. Covering approximately seven hectares, this park underwent a revitalization and was officially reopened in April 2022 by then-Governor of Jakarta, Anies Baswedan. The revitalization aimed to maximize the park's potential, benefiting not only Tebet residents but also the broader Jakarta community. However, not all green spaces are designed with the needs of people with disabilities, particularly those with physical disabilities, in mind. This often limits their access to and enjoyment of these spaces. Observations suggest that the number of visitors with disabilities at Tebet Eco Park is minimal. Employing a mixed-methods approach, combining qualitative and quantitative data, this study will utilize field observations, interviews, online media searches, and documentation. Results indicate that the general public holds a positive perception of Tebet Eco Park, viewing it as a beneficial public space. However, the same cannot be said for individuals with disabilities. Tebet Eco Park exhibits several shortcomings in terms of accessibility for people with disabilities, including limited access paths, lack of inclusive play equipment, and inadequate supporting facilities. Keywords: GOS, Tebet Eco Park, Universal Design (Inclusion), Visit Intention, Wheelchair user.
Item Type: | Thesis (S2) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | FINE ARTS > Architecture > General FINE ARTS > Architecture > Study and teaching. Research FINE ARTS > Architecture > Details and decoration FINE ARTS > Architecture > Aesthetics of cities. City planning and beautifying |
||||||||||||
Divisions: | PROGRAM PASCASARJANA > Magister Arsitektur | ||||||||||||
Depositing User: | Ms Sibuea Tamana Tiurlan | ||||||||||||
Date Deposited: | 31 Jan 2025 07:49 | ||||||||||||
Last Modified: | 31 Jan 2025 07:49 | ||||||||||||
URI: | http://repository.uki.ac.id/id/eprint/18126 |
Actions (login required)
View Item |