Lumbantobing, Romauli (2024) Klasifikasi Biofarmasetika. In: Biofarmasetika. Eureka Media Aksara, Bojongsari, Purbalingga, pp. 18-30. ISBN 978-634-221-006-2
Text
KlasifikasiBiofarmasetika.pdf Download (451kB) |
|
Text
HasilTurnitinKlasifikasiBiofarmasetika.pdf Download (2MB) |
Abstract
Efektivitas terapi obat tergantung pada ketersediaan hayati atau bioavailability obat secara invivo. Ketersediaan hayati tergantung pada jumlah obat di dalam darah. Laju disolusi suatu obat dapat diukur secara invitro dengan mengkondisikan lingkungan yang mirip dengan invivo. Data laju disolusi obat ini merupakan gambaran bioavailabilitas obat. Laju disolusi suatu obat sangatlah penting, jika laju disolusi semakin cepat maka semakin cepat pula keberadaan obat dalam plasma, sehingga terjadi korelasi antara laju disolusi dan laju absorbsi. Dan inilah yang menjadi dasar munculnya sistem klasifikasi biofarmasi. Analisis ini menggunakan model transportasi obat dan permeabilitas (sistem penyerapan pada manusia) untuk memperkirakan penyerapan invivo. Walaupun pada kenyataannya sering terjadi obat yang uji disolusinya tidak baik tetapi diabsorbsi baik didalam tubuh. Kemungkinan rumitnya sistem penyerapan obat dan desain pengujian disolusi yang menjadi penyebab kurangnya korelasi antara bioavailabilitas dan disolusi. Hal ini merupakan evaluasi terhadap disolusi obat in vitro dan bioavailabilitas in vivo berdasarkan pengakuan bahwa kelarutan obat dan permeabilitas gastrointestinal merupakan parameter utama yang mengendalikan laju dan tingkat penyerapan obat.
Item Type: | Book Section |
---|---|
Subjects: | MEDICINE |
Depositing User: | Mr Sahat Maruli Tua Sinaga |
Date Deposited: | 13 Jan 2025 05:16 |
Last Modified: | 13 Jan 2025 05:16 |
URI: | http://repository.uki.ac.id/id/eprint/17977 |
Actions (login required)
View Item |