Bioaktivitas Krokot (Portulaca grandiflora Hook) Asal Ngada Nusa Tenggara Secara In Vitro (Bioactivity Of Krokot (Portulaca grandiflora Hook) From Ngada Nusa Tenggara In VITRO)

Rahmawati, Fri and Bintang, Maria and Yang, Albert Jackson and Lagho, Selviana Santisima Ule (2024) Bioaktivitas Krokot (Portulaca grandiflora Hook) Asal Ngada Nusa Tenggara Secara In Vitro (Bioactivity Of Krokot (Portulaca grandiflora Hook) From Ngada Nusa Tenggara In VITRO). HERCLIPS (Journal of Herbal, Clinical and Pharmaceutical Sciences), 6 (1). pp. 51-59. ISSN 2715-0518

	Text BioaktivitasKrokot.pdf Download (456kB)
	Text (Hasil_Turnitin) HasilTurnitinBioaktivitasKrokot.pdf Download (2MB)

Abstract

Krokot (Portulaca grandiflora Hook) adalah gulma yang memiliki khasiat dan secara empiris telah digunakan oleh masyarakat untuk berbagai pengobatan seperti diare dan penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi antibakteri, antioksidan, dan toksisitas dari ekstrak krokot. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental laboratorium dengan menggunakan campuran batang dan daun krokot sebagai sampel. Ekstrak krokot diperoleh dari hasil maserasi campuran dan batang dan daun krokot dengan menggunakan etanol 96% pro analisis (p.a). Aktivitas antibakteri dari ekstrak diuji dengan menggunakan metode difusi, sedangkan kemampuan antioksidan dievaluasi dengan menggunakan metode 1,1-difenil-2-pikril-hidrazi (DPPH). Uji toksisitas ekstrak krokot dilakukan dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Escherichia coli (E. coli) dan Staphylococcus aureus (S. aureus) digunakan sebagai bakteri uji. Ekstrak krokot dapat menghambat pertumbuhan bakteri pada konsentrasi hambat minimum (KHM), masing-masing sebesar 40% untuk E. coli dan 60% untuk S. aureus dengan menghasilkan diameter zona hambat untuk bakteri E. coli dan S. aureus berturut-turut sebesar 6,34 mm dan 6,40 mm. Ekstrak krokot berpotensi sebagai bahan antioksidan kuat yang ditunjukkan dengan nilai Inhibition Concentration 50 % (IC50) sebesar 11,890 ppm, sedangkan vitamin C yang berperan sebagai kontrol positif menunjukkkan nilai IC50 sebesar 2,658 ppm. Ekstrak krokot bersifat toksik pada larva udang dengan nilai Lethal Concentration 50% (LC50) sebesar 168,904 ppm. Berdasarkan hasil yang didapatkan, maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak krokot memiliki bioaktivitas antioksidan, antibakteri dan toksisitas. Kata kunci: antibakteri, antioksidan, krokot, toksisitas. / Krokot (Portulaca grandiflora Hook) is a weed having medicinal properties and has been empirically used by the community for various treatments such as diarrhea and wound healing. The study aimed to determine the antibacterial, antioxidant and toxicity potential of krokot extract. This study was an experimental method using a mixture of krokot stem and leaves as the sample. The krokot extract was obtained from the maceration of a mixture of krokot stems and leaves using 96% ethanol pro analys (p.a) grade. Antibacterial activity of the extract was tested using diffusion method, whereas the antioxidants ability was evaluated using 1,1-diphenyl-2-picryl-hydrazi (DPPH) method. The toxicity test of krokot extract was carried out using the Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) method. Escherichia coli (E. coli) and Staphylococcus aureus (S. aureus) were used as test bacteria. Krokot extract could inhibit bacterial growth at the Minimum Inhibitory Concentration (MIC) of 40% for E. coli and of 60% for S. aureus, resulting in the inhibition zones of 6.34 mm and 6.40 mm, respectively. Krokot extract was found to be potential as a strong antioxidant agent, demonstrated by the 50% Inhibition Concentration (IC50) value of 11.890 ppm whereas vitamin C as a positive control exhibited the IC50 value of 2.658 ppm. Krokot extract was observed to be toxic to shrimp larvae with the Lethal Concentration 50% (LC50) value of 168,904 ppm. Thus it can be concluded that krokot extract had antioxidant, antibacterial and toxicity bioactivities. Keywords: antibacterial, antioxidant, krokot, toxicity

Actions (login required)

View Item