Kepailitan Bumn di Tinjau dari Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia

Gultom, Yanti Mariana (2012) Kepailitan Bumn di Tinjau dari Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia. S1 thesis, Universitas Kristen Indonesia.

[img] Text (Hal_Judul_Daftar_Isi_Abstrak)
HalJudulDaftarIsiAbstrak.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (60kB)
[img] Text (BAB_I)
BABI.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (34kB)
[img] Text (BAB_II)
BABII.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (94kB)
[img] Text (BAB_III)
BABIII.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (37kB)
[img] Text (BAB_IV)
BABIV.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (12kB)
[img] Text (Daftar_Pustaka)
DaftarPustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (11kB)
[img] Text (Lampiran)
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (136kB)

Abstract

Pada dasarnya Pengajuan permohonan kepailitan terhadap BUMN dilakukan oleh Menteri Keuangan seperti yang tercantum pada Pasal 2 ayat (5) UU Nomor 37 Tahun 2004, namum dalam kenyataannya Pasal 2 ayat (5) ini menimbulkan banyak penafsiran tentang BUMN mana yang harus melalui Menteri Keuangan sehingga dalam kenyataannya banyak terjadi perbedaan dalam memutuskan BUMN mana yang harus melalui Menteri Keuangan. Untuk mengkaji sebagaimana latar belakang di atas maka metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif analisis yang menitikberatkan pada studi kepustakaan dan studi lapangan. PT. Iglas (persero) dan PT. Interchem Plasagro Jaya adalah dua perusahaan yang melakukan kerjasama dalam pembelian chemical namun, setelah perjanjian itu dilaksanakan, PT. Iglas (persero) tidak melakukan kewajibannya, yaitu membayar harga chemical. Untuk itu PT. Interchem Plasagro Jaya mengajukan permohonan kepailitan di Pengadilan Niaga. Timbul perbedaan putusan dari tingkat PN Niaga sampai Peninjauan kembali, dimana perbedaan tersebut terdapat pada Pasal 2 ayat (5) UU Nomor 37 Tahun 2004 yang mengkategorikan BUMN yang dapat dimohonkan kepailitan oleh Menteri Keuangan. Dilihat dari latar belakang di atas maka PT. Iglas (persero) adalah perusahaan yang dapat dipailitkan oleh siapa saja (kreditor) tanpa harus melalui Menteri Keuangan, dikarenakan PT. Iglas tidak termasuk dalam Kategori yang dimaksud oleh Pasal 2 ayat (5). Dengan demikian, Pasal 2 ayat (5) UU No. 37 Tahun 2004 hendaknya dilakukan judicial review, agar tidak terjadi lagi perbedaan penafsiran mengenai Pasal 2 ayat (5) tersebut.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorWijayati, Rr. AniUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Thesis advisorNainggolan, AnthonUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: LAW
Divisions: FAKULTAS HUKUM > Ilmu Hukum
Depositing User: Mr Glenn Simanjuntak
Date Deposited: 08 Nov 2024 02:19
Last Modified: 08 Nov 2024 02:19
URI: http://repository.uki.ac.id/id/eprint/16266

Actions (login required)

View Item View Item