Pengaruh Penetapan UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan Pasal 59, 79, 88, dan 89 Terhadap Kepuasan Kerja

Likuajang, Eyvandro Junaidy (2021) Pengaruh Penetapan UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan Pasal 59, 79, 88, dan 89 Terhadap Kepuasan Kerja. S1 thesis, Universitas Kristen Indonesia.

	Text (Hal_Judul_Daftar_Isi_Abstrak) HalJudulDaftarisiDaftarTabelDaftarGambarDaftarRumusAbstrak.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB)
	Text (BAB_I) BAB_I.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (682kB)
	Text (BAB_II) BAB_II.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB)
	Text (BAB_III) BABIII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (899kB)
	Text (BAB_IV) BABIV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB)
	Text (BAB_V) BABV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (256kB)
	Text (Daftar_Pustaka) DaftarPustaka.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (532kB)
	Text (Lampiran) Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (2MB)

Abstract

EYVANDRO JUNAIDY LIKUAJANG, Pengaruh penetapan uu cipta kerja klaster ketenagakerjaan pasal 59, 79, 88, dan 89 terhadap kepuasan kerja Studi kasus : PT. Alexindo cabang bekasi Pemerintah telah menetapkan UU Cipta Kerja pada 16 oktober 2020 dengan menggunakan konsep Omnibus Law, dengan tujuan membentuk skema pembangunan perekonomian agar mampu menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. UU Cipta Kerja memiliki beberapa klaster yang salah satunya tentang ketenagakerjaan. Pada klaster ketenagakerjaan Pemerintah berupaya mengharmonisasikan 3 undang-undang tersebut agar sejalan sehingga mampu memberikan sebuah ruang kepada investor untuk membuka usahanya tanpa perlu khawatir adanya regulasi yang tumpang tindih dan mengakibatkan kerugian kepada investor. Pemerintah berupaya menerapkan omnibus law untuk cipta lapangan kerja. Tetapi tidak diimbangi dengan substansi regulasi yang mampu menghindari konflik-konflik yang telah terjadi selama ini. RUU Cipta Kerja ini masih memiliki banyak kelemahan Masalah ini ada pada perubahan ketentuan cuti, pemberian pesangon dan lain lain. perubahan tersebut semakin mempersempit ruang gerak para buruh untuk memperjuangkan hak-hakya. Hal inilah yang bisa dijadikan sebagai suatu titik permasalahan dalam suatu perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh Pengaruh penetapan UU cipta kerja klaster ketenagakerjaan pasal 59, 79, 88, dan 89 terhadap kepuasan kerja Studi kasus : PT. Alexindo cabang Bekasi. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, dan data analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. jumlah sampel di dalam penelitian adalah 58 orang. Data diperoleh dengan membagikan kuesioner kepada karyawan dengan skala hitung menggunakan skala likert terhadap pernyataan yang diolah menggunakan SPSS 18. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara penetapan undang-undang cipta kerja no 11 tahun 2020 klaster ketenagakerjaan terhadap kepuasan kerja secara simultan dan terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial meliputi pasal 59 tentang perjanjian kerja waktu tertentu, pasal 79 tentang masa kerja aktif atau pemotongan jatah libur untuk pekerja, pasal 88 tentang kebijakan terkait pengupahan pekerja, pasal 89 tentang pemutusan hubungan kerja terhadap kepuasan kerja. / The government has enacted the Job Creation Law on October 16, 2020 using the Omnibus Law concept, with the aim of forming an economic development scheme to be able to attract investors to invest in Indonesia. The Job Creation Law has several clusters, one of which is about employment. In the employment cluster, the Government seeks to harmonize the 3 laws so that they are able to provide a space for investors to open their businesses without worrying about overlapping regulations and causing losses to investors. The government is trying to implement the omnibus law to create jobs. But it is not balanced with the substance of regulations that are able to avoid conflicts that have occurred so far. The Job Creation Bill still has many weaknesses. This problem is in the changes in leave provisions, severance pay and others. These changes further narrow the space for workers to fight for their rights. This can be used as a problem point in a company. This study aims to see how the effect of the stipulation of the Cluster Employment Copyright Act Articles 59, 79, 88, and 89 on job satisfaction Case study: PT. Alexindo Bekasi branch. The type of data used in this study is quantitative data, and the data analysis used is multiple regression analysis. the number of samples in the study was 58 people. Data was obtained by distributing questionnaires to employees with a counting scale using a Likert scale for statements processed using SPSS 18. The results of this study indicate that there is a significant influence between the determination of the employment copyright law no. 11 of 2020 on employment clusters on job satisfaction simultaneously and there is a significant influence partially covering article 59 regarding work agreements for a certain time, article 79 regarding active service or deduction of vacation allowance for workers, article 88 on policies related to wages of workers, article 89 on termination of employment on job satisfaction."

Actions (login required)

View Item