Gang Baru Sebagai Pembentuk Identitas Kawasan Pecinan Kota Semarang

Sudarwani, Margareta Maria and Ekaputra, Yohanes Dicky (2013) Gang Baru Sebagai Pembentuk Identitas Kawasan Pecinan Kota Semarang. pp. 1-160.

[img] Text
GANG BARU.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (31MB)
[img] Text (Peer_Review)
penel gg baru.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Identitas kawasan pada hakekatnya merupakan jejak peradaban yang ditampilkan sepanjang sejarah suatu kota. Sebagai perwujudan proses panjang, identitas tidak bisa difabrikasikan pada suatu saat saja, seperti instant culture atau budaya dadakan. Sebab dengan demikian wajah kota justru kan menjadi palsu, sarat dengan manipulasi (Eko Budiarjo, 1991). Sebagai bagian dari kehidupan dari masyarakat, kota harus mampu memberikan arti atau bahkan harus mampu memberi suatu kesenangan bagi masyarakatnya. Berpijak dari hal tersebut, memberikan citra pada suatu kota atau kawasan adalah sebuah pemikiran yang spesial pada pemecahan problem desain kota. Sesuai dengan tujuan masyarakat untuk tinggal di sebuah kota dengan rasa senang dan bergairah, maka image yang diharapkan muncul adalah image kota yang teratur (tidak kacau, mempunyai bentuk/terstruktur dan mempunyai arah /orientasi yang jelas), dan tidak membosankan. Penelitian Gang Baru Sebagai Pembentuk Identitas Kawasan Pecinan Kota Semarang bertujuan untuk mencari lima elemen pokok kota yang dapat membantu membentuk citra atau gambaran mental Kawasan Pecinan Kota Semarang, yaitu : Paths, Edges, Districts, Nodes, dan Landmarks. Selain hal tersebut, untuk mengkaji Gang Baru sebagai pembentuk identitas suatu kawasan harus memahami elemen-elemen yang memberi citra suatu kawasan dan mempengaruhi kawasan tersebut yang meliputi elemen-elemen perancngan kota Menurut Hamid Shirvani yaitu: Land Use, Building form and massing, Circulation and parking, Open space, Pedestrian ways, Activity support, Signage, dan Preservtion. Lingkungan kita terdiri dari elemen-elemen fix feature (bangunan, lantai, dinding, lapangan, trotoar, dll.), elemen-elemen semi fix feature (furnishing, interior, eksterior, seperti tiang lampu, perabot jalan, tempat duduk, pkl, dll), dan elemen-elemen non fix feature (manusia dengan aktivitas serta perilakunya). Lingkungan atau bangunan adalah suatu perwujudan dari kebudayaan masyarakat untuk itu selain elemen fisik, elemen non fisik juga ikut memberikan citra bagi Gang Baru dalam membentuk identitas Kawasan Pecinan Kota Semarang. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mendapatkan kesimpulan bahwa Gang Baru sebagai pembentuk identitas Kawasan Pecinan Kota Semarang terbentuk dari elemen fisik sebagai komponen utama dan ditunjang oleh keberadaan elemen non fisik sebagai komponen penunjang, dengan memperhatikan perkembangan Kawasan Pecinan Semarang. Dengan demikian, pada akhirnya perlu dipelajari elemen pembentuk identitas suatu kawasan untuk dapat memberikan masukan sebagai bahan pertimbangan aspek atau komponen yang perlu dipertahankan dan komponen yang harus dikembangkan dalam revitalisasi kawasan Pecinan Semarang. KATA KUNCI : IDENTITAS, PECINAN, REVITALISASI

Item Type: Article
Subjects: FINE ARTS > Architecture
FINE ARTS > Architecture > Aesthetics of cities. City planning and beautifying
Depositing User: Ms Sari Mentari Simanjuntak
Date Deposited: 12 Mar 2020 02:30
Last Modified: 03 Jan 2022 09:02
URI: http://repository.uki.ac.id/id/eprint/1356

Actions (login required)

View Item View Item