The Practice Of Public Flogging In The Perspective Of International Human Rights In Nanggroe Aceh Darussalam – Indonesia: Praktik Pencambukan Di Depan Umum Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia (Studi Atas Praktik Di Nanggroe Aceh Darussalam – Indonesia)

Panjaitan, Edward ML and Tjandra, Hillary (2022) The Practice Of Public Flogging In The Perspective Of International Human Rights In Nanggroe Aceh Darussalam – Indonesia: Praktik Pencambukan Di Depan Umum Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia (Studi Atas Praktik Di Nanggroe Aceh Darussalam – Indonesia). Jurnal Hukum dan Peradilan (JHP), 11 (2). pp. 93-108. ISSN 2528 1100

[img] Text
ThePracticeOfPublicFlogging.pdf

Download (274kB)
[img] Text (Hasil_Turnitin)
TurnitinThePracticeOfPublicFlogging.pdf

Download (2MB)
[img] Text (Reviewer(Bapak Edward))
ReviewerThePracticeOfPublicFlogging.pdf

Download (995kB)
Official URL: https://www.jurnalhukumdanperadilan.org/index.php/...

Abstract

Indonesia adalah negara kesatuan yang memiliki hukum nasional yang berlaku di seluruh provinsi. Hukum nasional yang berlaku di seluruh Indonesia mengatur tentang perdata, pidana, niaga, dan aspek-aspek kehidupan masyarakat Indonesia lainnya. Namun, terdapat pengecualian terhadap penerapan hukum nasional di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, terutama dalam jenis sanksi yang berlaku terhadap terdakwa yang telah melakukan atau melanggar hukum pidana di Nanggroe Aceh Darussalam. Nanggroe Aceh Darussalam menerapkan hukum pidana yang berbeda dari hukum pidana nasional yang berlaku di daerah lain di Indonesia. Hal ini dikarenakan lahirnya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh yang memberikan kewenangan khusus kepada Provinsi Aceh untuk mengadopsi dan mengamalkan syariat Islam kepada masyarakatnya. Salah satu bentuk hukuman yang diterapkan di Nanggroe Aceh Darussalam adalah praktik pencambukan di muka umum. Bentuk sanksi ini menarik perhatian Pelapor Khusus PBB yang merekomendasikan agar hukuman tersebut dihapuskan, karena praktiknya yang bertentangan dengan konvensi internasional yang telah diratifikasi oleh Indonesia. Artikel ini akan membahas tentang legalisasi praktek pencambukan di muka umum di Indonesia sesuai dengan konvensi internasional dimana Indonesia menjadi anggotanya. Kata Kunci: pencambukan di depan umum, hak asasi manusia, Nanggroe Aceh Darussalam./ Indonesia is a unitary state on which national law applies in all the provinces. The national law applied throughout Indonesia regulates civil, criminal, commercial, and other aspects of Indonesian society. However, an exception to the national law application exists in the Province of Nanggroe Aceh Darussalam, especially in the type of sanctions applicable towards the convicts who have committed or violated criminal law in Nanggroe Aceh Darussalam. Nanggroe Aceh Darussalam implements a different criminal law from the national criminal law applicable to other regions in Indonesia. This is due to the issuance of Law No. 11 of 2006 on Aceh Government, which gave the Aceh Province special authority to adopt and practice Islamic law to its people. One form of punishment applied in Nanggroe Aceh Darussalam is the practice of flogging carried out in public (public flogging). This form of sanction has attracted the attention of the UN Special Rapporteur who recommended that the sentence be abolished, due to its practice which is contrary to international conventions that have been ratified by Indonesia. This article will discuss the legalization of public flogging practice in Indonesia following the international conventions on which Indonesia is its member. Keywords: Public Flogging, Human Rights, Nanggroe Aceh Darussalam.

Item Type: Article
Subjects: LAW
Depositing User: Mr Sahat Maruli Tua Sinaga
Date Deposited: 22 Nov 2022 09:27
Last Modified: 24 Nov 2022 08:16
URI: http://repository.uki.ac.id/id/eprint/9588

Actions (login required)

View Item View Item