Tinjauan Yuridus Terhadap Penghinaan Dan Atau Pencemaran Nama Baik Melalui Jejaring Media Sosial Berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik ( Studi Kasus: Putusan Nomor 72/Pid.Sus/2020/PT.DPS)

Jonathan, David (2022) Tinjauan Yuridus Terhadap Penghinaan Dan Atau Pencemaran Nama Baik Melalui Jejaring Media Sosial Berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik ( Studi Kasus: Putusan Nomor 72/Pid.Sus/2020/PT.DPS). S1 thesis, Universitas Kristen Indonesia.

[img] Text (Hal_Judul_Daftar_Isi_Abstrak)
HalJudulDaftarIsiAbstrak.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (2MB)
[img] Text (BAB_I)
BABI.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (506kB)
[img] Text (BAB_II)
BABII.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (435kB)
[img] Text (BAB_III)
BABIII.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (416kB)
[img] Text (BAB_IV)
BABIV.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (395kB)
[img] Text (BAB_V)
BABV.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (334kB)
[img] Text (Daftar_Pustaka)
DaftarPustaka.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (326kB)
[img] Text (Lampiran)
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (2MB)

Abstract

Di era kemajuan teknologi, informasi semakin mudah didapatkan bahkan dibagikan,membuat terkadang banyak sekali informasi yang belum tentu benar dan sesuai fakta hal ini seringkali menimbulkan masalah hukum seperti Pencemaran nama baik. Pencemaran nama baik bukanlah suatu hal yang asing lagi bagi masyarakat dunia, permasalahan hukumini terjadi karena dipicu oleh penyebaran informasi palsu tidak berdasar dan berujung menimbulkan kebencian dari masyarakat terhadap golongan tertentu, tokoh masyarakat atau sesama masyarakat itu sendiri. Untuk mengatasi permasalahan hukum seperti pencemaran nama baik maka pemerintah membuat Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Undang-Undang ini jugalah yang menjerat I Gede Aryastina atau Jerinx atas perilakunya di media sosial yang dianggap menghina atau mencemarkan nama baik Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Berdasarkan permasalahan hukum dalam kasus ini, tujuan penelitian ini adalah untuk melihat dan menelaah lebih dalam mengenai apakah keadilan sudah ditegakkan baik kepada korban, dan pelaku. Lalu melihat juga kepada kemanfaatan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik apakah peran Undang- Undang ini bisa menertibkan dan menjaga perilaku masyarakat terutama dalam media sosial dan penyebaran informasi. Pada penelitian ini kasus yang menjadi perhatian adalah kasus yang terjadi antara I Gede Aryastina dengan Ikatan Dokter Indonesia atau (IDI). Penulis akan menjabarkan lebih jauh mengenai apa yang menjadi pertanggungjawaban I Gede Aryastina dalam Pidana terhadap korbannya dan apakah Putusan ini telah dijalankan sepenuh hati dan membuat pelaku menyadari kesalahannya serta mengedukasi masyarakat untuk tidak begitu saja mengujarkan kebencian di media sosial. Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis kualitatif secara yuridis normatif melalui teknik pendekatan Undang-Undang juga membahas dan meneliti lebih jauh mengenai mengenai Pencemaran nama baik dan pidananya dalam putusan ini.Putusan yang diberikan kepada I Gede Aryastina sudah dianggap adil dan diterima oleh kedua belah pihak, dan apakah I Gede Aryastina secara sadar bertanggungjawab untuk menjalankah proses hukuman pidananya. Masyarakat masih ada yang kontra dengan ketentuan Undang�Undang informasi dan Transaksi Elektronik tetapi tidakdapat dipungkiri banyak yang lebih berhati-hati saat akan menyebarkan informasi tidak berdasar berkat manfaat dari adanya Undang-Undang ini menjamin kepastian hukum berlaku untuk seluruh masyarakat dan dijamin sepenuhnya oleh pemerintah./ In the era that advances technology, information can easily access or easily to share, either the the information can be misleading or true everyone can easily distract by it. And this is that cause problem in law that known as defamation. Defamation is a condition that ruined someone name by mislead information or hate-speech and make everyone hate certain groups, public figure or even the individu who part of themselves. That’s why the government make Constitution Number 19 2016 about Transaction Electronic and Information to avoiding this case going up either to handle it when it currently happening by someone. And this rules happen to arrest I Gede Aryastina or known as Jerinx because of what he did on social media by misleading information and jugde Indonesian Doctor Association that make this groups defamation and getting hate by public. Base on this case the research purpose is gonna take a deeper look and the detail on this case about the justice that given for the victim and even for the perpetrator. And to see if this rules given benefit to disciplineand maintain behavior of Indonesian’s People especially when it comes to their behavior and theirattitude on social media when they are about to sharing information. The main focus on this research is gonna about I Gede Aryastina and Indonesian Doctor Association. The Author will explain further more about what the responsibility that taken by I Gede Aryastina in Criminal law for his victim andabout is the verdict excuted well by him and make I Gede Aryastinaas perpetrator realize his mistake and learn from it to make people or public not to give hate speech on the social media. This research is use normative juridicial qualitative analysis through the legal approach for discuss and research deeper about defamation on this case. Is the verdict given justice to I Gede Aryastina and receiveby both sides between I Gede Aryastina and Indonesian Doctor Association. and whether I Gede Aryastina is consciously responsible for carrying out the criminal process. There are still people who are against the provisions of the Law on Information and Electronic Transactions, but it is undeniable that many are more careful whenspreading unfounded information thanks to the benefits of this Law, which guarantees legal certainty applies to all people and is fully guaranteed by the government.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorSiringoringo, PoltakNIDN0326116401poltak.siringoringo@uki.ac.id
Thesis advisorHutahaean, ArmunantoNIDN8986240022armunanto.hutahaean@uki.ac.id
Subjects: LAW
LAW > Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence
LAW > Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > Comparative law. International uniform law > Criminal law and procedure
LAW > Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > Comparative law. International uniform law > Criminal law and procedure > Criminal law
LAW > Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > Comparative law. International uniform law
Divisions: FAKULTAS HUKUM > Ilmu Hukum
Depositing User: Users 1840 not found.
Date Deposited: 15 Aug 2022 09:06
Last Modified: 15 Aug 2022 09:06
URI: http://repository.uki.ac.id/id/eprint/8801

Actions (login required)

View Item View Item