Pendidikan Multikultural untuk Anak melalui Belajar Injil Yohanes supaya Terbangun Semangat Penerimaan dalam Kehidupan Berbangsa

Parulian, Yohanes Patar (2018) Pendidikan Multikultural untuk Anak melalui Belajar Injil Yohanes supaya Terbangun Semangat Penerimaan dalam Kehidupan Berbangsa. In: Prosiding Seminar Nasional & Call For Paper : Revitalisasi Indonesia Melalui Identitas Kemajemukan Berdasarkan Pancasila. UKI Press, Pusat Studi Lintas Agama dan Budaya UKI Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UKI Magister Pendidikan Agama Kristen UKI, pp. 223-231. ISBN 978 979 8148 96 5

[img]
Preview
Text
Yohannes.pdf

Download (509kB) | Preview

Abstract

Indonesia adalah negara dengan keragaman yang kaya sehingga ajaran yang paling diterima di Indonesia adalah ajaran yang multikultural. Persoalan masa kini adalah pendidikan multikultural belum dijalankan secara maksimal. Hal ini dikarenakan ajaran-ajaran agama konsisten dengan dogma atau ketetapan mengenai yang benar dan tidak benar. Setiap pemeluk agama di Indonesia akan merasa tidak aman tinggal dengan pemikiran yang tidak bersahabat atau humanis. Di sini kita mendapati anak-anak Indonesia memiliki jiwa yang kental dengan kelompok daripada bangsanya sendiri dan negara kita akan menjadi negara yang kacau dalam bertoleransi. Pendidikan Kristen perlu berbenah dan perlu membuat ulang atau direkontruksi ajaran yang kurang berfokus kepada keragaman. Keragaman penting diajarkan demi nilai kemanusiaan dan kebersamaan berbangsa di Indonesia. Salah satu dari solusi untuk rekontruksi pendidikan kristen atau ajaran kristen adalah dengan mendidik anak belajar dari narasi Injil Yohanes di mana pembahasannya berfokus kepada menemukan nilainilai multikultural. Injil Yohanes yang berisi ajaran tentang Tuhan itu Esa, Pemberi Kehidupan, Allah yang bersuara dan menyatakan diriNya hendak menekankan ajaran humanis melalui kehidupan yang dipraktikan Tuhan Yesus sebagai manusia yang penuh dengan kasih. Pemahaman ini diajarkan dalam sebuah penyajian mengenai pandangan tentang Logos. Logos adalah istilah sentral dan multikultural. Dogma dari agama tanpa visi yang jelas membuat benturan ajaran agama di Indonesia yang berideologi Pancasila yaitu menerima semua keyakinan seperti yang didengungkan di sila pertama. Belajar Injil Yohanes secara konsep multikultural akan mampu membangun pemahaman kepada nara didik untuk menjalankan ajaran agama di dalam konteks situasi hidupnya, memiliki perasaan kuat untuk amalkan nilai Pancasila dan menerima isi budaya yang berbeda serta meresponi ajaran tentang Tuhan yang bersuara di berbagai macam budaya dengan berdoa dan bersikap baik kepada semua orang. Kata Kunci: Rekontruksi Ajaran, Pendidikan Multikultural, Belajar Injil Yohanes

Item Type: Book Section
Subjects: EDUCATION
EDUCATION > Special aspects of education > Moral and religious education > Religion and education. Education under church control > Christian education. Church education
Depositing User: Ms Sari Mentari Simanjuntak
Date Deposited: 23 Aug 2019 06:01
Last Modified: 10 Oct 2019 03:00
URI: http://repository.uki.ac.id/id/eprint/844

Actions (login required)

View Item View Item