Laporan Kasus : Neurosifilis Asimtomatik Pada Pasien Sifilis Sekunder Dengan Koinfeksi Human Immunodeficiency Virus

Febrina, Dia and Cahyawari, Dartri and Roslina, Nina and Rowawi, Rasmia and Achdiat, Pati Aji (2017) Laporan Kasus : Neurosifilis Asimtomatik Pada Pasien Sifilis Sekunder Dengan Koinfeksi Human Immunodeficiency Virus. Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 8 (1). pp. 1-10. ISSN 2580 6971

[img] Text
NeurosifilisAsimtomatik.pdf

Download (807kB)
Official URL: https://jurnal.um-palembang.ac.id/syifamedika/inde...

Abstract

Neurosifilis merupakan infeksi pada sistem saraf pusat yang disebabkan invasi sawar darah otak oleh Treponema pallidum yang umumnya terjadi pada pasien sifiis koinfeksi dengan human immunodeficiency virus (HIV). Neurosifilis umumnya terjadi pada sifilis tersier, tetapi dapat pula terjadi pada stadium lainnya, termasuk stadium sekunder. Diagnosis neurosifilis asimtomatik ditegakkan apabila didapatkan serum venereal disease research laboratory (VDRL) yang positif tanpa tanda dan gejala neurologis disertai satu dari karakteristik berikut pada pemeriksaan liquor cerebrospinal (LCS): (1) jumlah leukosit > 10/mm3; (2) protein total > 50 mg/dL; (3) hasil VDRL reaktif. Dilaporkan seorang pasien laki-laki berusia 35 tahun dengan sifilis sekunder koinfeksi HIV tanpa ditemukannya tanda dan gejala neurologis. Kecurigaan neurosifilis pada pasien ini disebabkan oleh kegagalan terapi pada sifilis sekunder, status HIV dengan jumlah CD4+ 106/mm3, dan serum VDRL 1:256. Diagnosis neurosifilis pada laporan kasus ini ditegakkan berdasarkan pemeriksaan LCS yang menunjukkan hasil VDRL yang reaktif, peningkatan jumlah leukosit dan protein total. Pasien ini diberikan penisilin G prokain 2,4 juta unit tanpa probenesid yang diberikan secara intramuskular selama 14 hari. Pada pasien sifilis koinfeksi HIV dapat dicurigai neurosifilis apabila ditemukan salah satu karakteristik berikut: (1) tidak terjadi penurunan titer VDRL setelah terapi benzatin penisilin; (2) serum VDRL/rapid plasma reagin (RPR) ≥ 1:32; (3) jumlah CD4+ < 350 sel/mm3. Kegagalan terapi pada sifilis sekunder dapat disebabkan oleh infeksi Treponema pallidum pada sistem saraf pusat. Simpulan, dilaporkan satu pasien usia 35 tahun dengan neurosifilis asimtomatik yang diberikan terapi penisilin G prokain 2,4 juta unit tanpa probenesid selama 14 hari. Pemeriksaan serum VDRL pada bulan ketiga pasca terapi belum mengalami penurunan titer. Kata kunci: neurosifilis asimtomatik, HIV, sifilis sekunder, gagal terapi/eurosyphilis is infection of the central nervous system that caused by invasion of Treponema pallidum in blood-brain barrier that commonly occur in syphilis patient coinfection with HIV. Neurosyphilis commonly considered to be a manifestation of tertiary syphilis, although neurosypyhilis can in fact occur during any stage of infection include secondary syphilis. Diagnosis of neurosyphilis is made based on reactive VDRL serum without neurological’s signs and symptoms accompanied with one of this characteristics in cerebrospinal fluid (CSF): (1) leukocyte count > 10/mm3; (2) total protein > 50 mg/dL; (3) reactive VDRL. A case of secondary syphilis coinfection with HIV in a 35-year-old-male without neurological’s signs and symptoms was reported. Suspicion of neurosyphilis in this patient was caused by treatment failure of secondary syphilis, HIV status with CD4+ count 106/mm3, and VDRL serum 1:256. The diagnosis of neurosyphilis was made based on CSF examination that showed reactive CSF VDRL, increase leukocyte count and total protein. Patient was treated with procaine penicillin G 2,4 million units intramuscularly without probenecid for 14 days. Neurosyphilis should be suspected in patient syphilis coinfection with HIV if one of the following: (1) a non-declining syphilis titre after benzathin penicillin therapy; (2) VDRL/RPR serum ≥ 1:32; (3) CD4+ count < 350 cells/mm3. Treatment failure for secondary syphilis can be caused by infection of Treponema pallidum in central nervous system. Conclusion, A case of asymptomatic neurosyphilis that given procaine penicillin G 2,4 millions unit for 14 days without probenecid in a 35-year-old-male was reported. Three months after therapy showed no decline in VDRL titre serum Keywords: asymptomatic neurosyphilis, HIV, secondary syphilis, treatment failure

Item Type: Article
Subjects: MEDICINE
Depositing User: Ms Mentari Simanjuntak
Date Deposited: 07 Apr 2022 08:51
Last Modified: 07 Apr 2022 08:51
URI: http://repository.uki.ac.id/id/eprint/7579

Actions (login required)

View Item View Item