Ekklesia, Gabriela (2013) Hubungan Indonesia-Taiwan: Diplomasi People To People Di Bidang Ketenagakerjaan (Tahun 2004-2012). S1 thesis, Universitas Kristen Indonesia.
Text (Hal_Judul_Daftar_Isi_Abstrak)
HalJudulDaftarAbstrak.pdf Download (156kB) |
|
Text (BAB_I)
BABI.pdf Download (141kB) |
|
Text (BAB_II)
BABII.pdf Restricted to Registered users only Download (185kB) |
|
Text (BAB_III)
BABIII.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
|
Text (BAB_Iv)
BABIV.pdf Restricted to Registered users only Download (116kB) |
|
Text (Daftar_Pustaka)
DaftarPusaka.pdf Download (101kB) |
|
Text (Lampiran)
Lampiran.pdf Download (218kB) |
Abstract
Hubungan Indonesia dan Taiwan adalah suatu hal yang menarik, karena pada umumnya negara-negara akan memiliki hubungan diplomatik resmi untuk mendukung melakukan hubungan bilateral dan banyak kerjasama. Tetapi Indonesia dengan Taiwan tidak memiliki hubungan yang resmi dikarenakan Indonesia mendukung one china policy. Kebijakan yang menyatakan tidak ada dataran china yang lain, yaitu hanya Republik Rakyat China (RRC). Tetapi hal tersebut tidak mengurungkan niat kedua negara untuk menjalin kerjasama di bidang ekonomi, perdagangan, pendidikan, pariwisita dan bahkan kerjasama ketenaga kerjaan. Secara bertahap jumlah TKI ke Taiwan terus meningkat. Indonesia adalah sumber tenaga kerja asing terbesar untuk Taiwan dan merupakan peringkat pertama di Asia Tenggara. Mereka biasanya bekerja di dalam bidang perindustrian dan jasa seperti buruh dan pelayan. Pada 14 Desember 2012, menurut kesepakatan yang ditindaklanjuti BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia) bersama KDEI (Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia) di Taiwan kemudian menetapkan gaji TKI sebesar 18.780 NTD (Rp 6.291.300) atau naik 18,56 persen, yang diberlakukan mulai 1 Februari 2013. Sebelumnya hanya Rp 5.148.000. People to people lebih menekankan arti pentingnya suatu hubungan “interpersonal” di antara masyarakat. Bentuk diplomasi ini adalah cara yang digunakan untuk menjaga hubungan mesra kedua negara. Diyakini bahwa hubungan people to people tidak tergoyahkan di tengah iklim politik kontemporer yang tidak menentu, hubungan itu harus terus dijaga dan dirawat. Basisnya bukan kemanusiaan pasif-karitatif, tetapi penghormatan pada hak asasi paling hakiki, yaitu hak hidup dengan rasa aman dalam arti luas. Teori yang digunakan ialah politik luar negeri, kerjasama internasional, diplomasi, diplomasi kebudayaan dan diplomasi people to people. Penelitian ini menggunakan jenis kualitatif, model penelitian deskriptif analitis, desktiptif historis dan statistik. Dokumenter dan penelusuran data online menjadi teknik pengumpulan data penulis.
Item Type: | Thesis (S1) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | POLITICAL SCIENCE > International relations | ||||||||||||
Divisions: | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK > Ilmu Hubungan Internasional | ||||||||||||
Depositing User: | Ms Mentari Simanjuntak | ||||||||||||
Date Deposited: | 08 Feb 2021 06:45 | ||||||||||||
Last Modified: | 08 Feb 2021 06:45 | ||||||||||||
URI: | http://repository.uki.ac.id/id/eprint/3253 |
Actions (login required)
View Item |