Efektivitas Khotbah Dalam Ibadah Minggu Terhadap Kebangunan Rohani Warga Binaan Di Rutan Kelas 1 Cipinang Jakarta Timur

Sukatendel, Jessica Loise (2025) Efektivitas Khotbah Dalam Ibadah Minggu Terhadap Kebangunan Rohani Warga Binaan Di Rutan Kelas 1 Cipinang Jakarta Timur. S1 thesis, Universitas Kristen Indonesia.

	Text (Hal_Judul_Daftar_Isi_Abstrak) HalJudulDaftarIsiAbstrak.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (913kB)
	Text (BAB_I) BABI.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (285kB)
	Text (BAB_II) BABII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (428kB) | Request a copy
	Text (BAB_III) BABIII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (307kB) | Request a copy
	Text (BAB_IV) BABIV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (305kB) | Request a copy
	Text (BAB_V) BABV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (186kB) | Request a copy
	Text (Daftar_Pustaka) DaftarPustaka.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (265kB)
	Text (Lampiran) Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (2MB) | Request a copy

Abstract

A prisoner who has been convicted or is still undergoing legal proceedings will experience a loss of freedom and suffer pain or hardship in their daily lives, even thought they are only in a detention center (RUTAN). The change in status to that of a prisoner requires them to undergo a significant adjustment. Some former inmates become repeat offenders, which is often due to unstable relationships between former inmates and society. As a result, upon release, they may not be accepted by society and ultimately returbn to criminal behavior. Therefore, while in detention centers, inmates are provided with mental and spiritual guidance to help them adapt to the current situation and prepare themselves for when they return to society in their daily lives. Whithin the detention center, inmates receive guidance, including spiritual guidance. Spiritual guidance is conducted in the form of worship and cell group meetings. This spiritual guidance is provided to ensure inmate’s rights as members of society to practice their religion, and to help them change their behavior and prepare to become better individuals upon their return to society. In this contect, the author conducted research on the “Effectiveness of Sermons in Sunday Whorship on the Spiritual Awakening Of Inmates at Cipinnag Xlass 1 Detention Center in East Jakarta.” The onjectives of this research are: 1) To determine whether the sermons delivered by the pastor are relevant to the inmates at Cipinnag Class 1 Detention Center in East Jakarta. 2) Analyze the spiritual awakening experiences of inmates from sermons at the detention center. The research conducted the study at Cipinnag Class 1 Detention Center in East Jakarta using a descriptive qualitative research method, eith six inmates and spiritual advidor as informants. Based on the research result, it was found that: (1) The sermons delivered by the pastor at the detention center were very relevant to the inmates. (2) The inmates experienced spiritual revival, which came from listening to the sermons and the desire to become better people for those closest to them. /Seorang tahanan yang dihukum atau masih dalam proses hukum akan merasakan kehilangan kemerdekaan, mengalami kesakitan atau kesulitan dalam kehidupan mereka sehari-hari, meskipun mereka baru berada di rumah tahanan (RUTAN). Perubahan status menjadi orang yang ditahan membuat mereka harus melakukan suatu pembiasaan yang besar. Beberapa mantan warga binaan kembali menjadi residivis, hal ini disebabkan oleh hubungan yang tidak stabil antara mantan warga binaan dan masyarakat, sehingga ketika dibebaskan, mereka mungkin tidak dapat diterima oleh masyarakat dan pada akhirnya akan kembali melakukan kejahatan. Oleh karena itu, selama berada di dalam RUTAN, warga binaan dibina mental-spiritualnnya untuk dapat menyesuaikan diri dengan situasi terkini dan mempersiapkan dirinya, bila saatnya dia akan kembali ke dalam masyarakat dalam kehidup sehari-hari. Di dalam Rumah Tahanan, warga binaan mendapatkan bimbingan dan salah satunya ialah bimbingan kerohanian. Bimbingan rohani dilakukan dalam bentuk ibadah dan komsel. Bimbingan rohani ini dilakukan untuk memberikan hak-hak bagi warga binaan sebagai masyarakat yang memiliki hak untuk beribadah sesuai agamanya, dan membawa tahanan untuk merubah perilaku mempersiapkan untuk menjadi lebih baik sampai kembali ke masyarakat. Dalam hal ini penulis melakukan penelitian tentang “Efektivitas Khotbah Dalam Ibadah Minggu Terhadap Kebanguan Rohani Warga Binaan Di Rutan Kelas 1 Cipinang Jakarta Timur”. Adapun penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui apakah khotbah yang disampaikan pendeta relevan bagi warga binaan di Rutan Kelas 1 Cipinang Jakarta Timur. 2) Menganalisis pengalaman kebangunan rohani warga binaan dari khotbah di Rutan. Maka peneliti melakukan penelitian di Rutan Kelas 1 Cipinang Jakarta Timur dengan metode penelitian kualitatif deskriptif, dengan informan sebanyak 6 orang warga binaan dan Pembina Rohani. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa: (1) Khotbah yang disampaikan oleh pendeta di Rutan sangat relevan dengan bagi warga binaan. (2) Warga binaan mengalami kebangunan rohani dan hal itu berasal dari pendengaran akan khotbah, dan keinginan untuk menjadi lebih baik lagi untuk orang-orang terdekat dari warga binaan

Actions (login required)

View Item