Analisis Pertanggungjawaban Pidana Anak Pelaku Tindak Pidana Kekerasan Seksual Terhadap Anak (Studi Kasus Putusan Nomor: 26/Pid.Sus-Anak/2023/Pn Smr) = Analysis Of The Criminal Liability Of Child Perpetrators Of Sexual Violence Against Children (A Case Study Of Decision Number: 26/Pid.Sus-Anak/2023/Pn Smr)

Rio, Susi Rio (2025) Analisis Pertanggungjawaban Pidana Anak Pelaku Tindak Pidana Kekerasan Seksual Terhadap Anak (Studi Kasus Putusan Nomor: 26/Pid.Sus-Anak/2023/Pn Smr) = Analysis Of The Criminal Liability Of Child Perpetrators Of Sexual Violence Against Children (A Case Study Of Decision Number: 26/Pid.Sus-Anak/2023/Pn Smr). S2 thesis, Universitas Kristen Indonesia.

	Text (HalJudulDaftarIsiDaftarGambarDaftarTabelDaftarSingkatanDaftarLampiranAbstrak) HalJudulDaftarIsiDaftarGambarDaftarTabelDaftarSingkatanDaftarLampiranAbstrak.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB)
	Text (BABI) BABI.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (262kB)
	Text (BABII) BABII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (301kB)
	Text (BABIII) BABIII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (329kB)
	Text (BABIV) BABIV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (272kB)
	Text (BABV) BABV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (41kB)
	Text (DaftarPustaka) DaftarPustaka.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (138kB)

Abstract

Tindak pidana kekerasan seksual terhadap anak yang dilakukan oleh anak semakin marak terjadi. Hal ini tidak dapat ditoleransi karena sangat merugikan korban dan menjadi ancaman besar bagi bangsa Indonesia. Kekerasan seksual yang dialami anak tidak hanya berbahaya bagi kesehatan fisik dan kesehatan psikisnya saat ini, tetapi berisiko merugikan anak korban secara permanen, bahkan dapat membahayakan jiwanya. Walaupun pelaku berusia anak, dan sebagai anak pelaku memiliki hak-hak yang dilindungi oleh negara, akan tetapi pelaku harus mempertanggungjawabkan perilakunya, sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Guna menganalisis pertanggungjawaban pidana anak pelaku kekerasan seksual terhadap anak, sebagaimana tertuang dalam Putusan Nomor: 26/Pid. Sus-Anak/2023/PN Smr, penulis menggunakan beberapa teori sebagai pisau analisis, yaitu: teori hukum yang terdiri dari teori pertanggungjawaban pidana, teori keadilan John Rawls, teori keadilan restoratif, dan teori hukum progresif Satjipto Rahardjo; teori perlindungan anak; dan teori psikologi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian hukum normatif, yang dilakukan sebagai upaya untuk mendapatkan data yang diperlukan sehubungan dengan perrnasalahan. Data yang digunakan adalah data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tertier. Di samping itu, juga digunakan data primer sebagai pendukung bahan hukum data sekunder. Untuk analisis data dilakukan dengan metode analisis yuridis kualitatif. Hasil penelitian ini menujukkan, bahwa dalam menjatuhkan sanksi pidana kepada anak pelaku tindak kekerasan seksual terhadap anak, hakim telah menggunakan pendekatan hukum progresif, dengan memerhatikan perlindungan hukum terhadap anak, hak-hak anak, dan kepentingan terbaik anak, baik anak korban maupun anak pelaku. Penulis menyarankan agar dalam menangani kasus-kasus tindak pidana yang dilakukan oleh anak dan/atau yang menjadi korban adalah anak, digunakan pendekatan progresif. Selain harus berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang relevan, juga perlu menggunakan pendekatan psikologi dan sosial./The incidence of sexual violence against children perpetrated by minors is increasingly prevalent. This phenomenon cannot be tolerated, as it causes severe harm to victims and poses a significant threat to the Indonesian nation. Sexual violence experienced by children not only endangers their current physical and psychological health but also carries the risk of causing permanent harm to the child victims, even threatening their lives. Although the perpetrators are minors who possess rights protected by the state, they must still be held accountable for their actions in accordance with applicable laws and regulations. To analyze the criminal liability of child perpetrators of sexual violence against children, as outlined in Decision Number: 26/Pid.Sus-Anak/2023/PN Smr, the author employed several theoretical frameworks as analytical tools, namely: legal theories, including the theory of criminal liability, John Rawls’ theory of justice, restorative justice theory, and Satjipto Rahardjo’s progressive legal theory; the theory of child protection; and psychological theories. The research method used in this study is normative legal research, conducted to obtain the necessary data related to the research problem. The data utilized consist of secondary data, comprising primary legal materials, secondary legal materials, and tertiary legal materials. Additionally, primary data were employed to support the secondary legal data. Data analysis was performed using qualitative juridical analysis methods. The results of this research indicate that in imposing criminal sanctions on child perpetrators of sexual violence against children, the judge applied a progressive legal approach by considering legal protection for children, the rights of the child, and the best interests of the child—both the child victim and the child perpetrator. The author recommends that in handling criminal cases involving child perpetrators and/or child victims, a progressive approach should be employed. In addition to adhering to relevant laws and regulations, psychological and social approaches should also be incorporated.

Actions (login required)

View Item