Darmawan, Vanessa Gabriella Divany (2024) Analisis Penerapan Keterbukaan Diri dalam Media Sosial Tik Tok (Studi Kasus pada Pengurus Gerakan Pemuda GPIB Mupel Jakarta Timur). S1 thesis, Universitas Kristen Indonesia.
Text (Hal_Judul_Daftar_Isi_Daftar_Tabel_Daftar_Gambar_Daftar_Lampiran_Abstrak)
HalJudulDaftarIsiDaftarTabelDaftarGambarDaftarLampiranAbstrak.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (937kB) |
|
Text (BAB_I)
BABI.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (353kB) |
|
Text (BAB_II)
BABII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (115kB) |
|
Text (BAB_III)
BABIII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (265kB) |
|
Text (BAB_IV)
BABIV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (86kB) |
|
Text (Daftar_Pustaka)
DaftarPustaka.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (157kB) |
|
Text (Lampiran)
Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini melihat fenomena keterbukaan diri pada pemuda generasi z di media sosial TikTok mengenai keterbukaan diri yang dijadikan sebagai salah satu ide konten kreatif. Fokus penelitian ini pada generasi z terutama pada pengurus GP GPIB Mupel Jakarta Timur. Tujuan penelitian ini adalah memahami apa dan bagaimana keterbukaan diri yang dilakukan oleh pengurus GP GPIB Mupel Jakarta Timur dalam menunjukkan eksistensi diri melalui bentuk dan cara konten yang dibuat untuk dipublikasi di media sosial TikTok. Kerangka teoritis penelitian ini didasarkan pada Jendela Johari, yang mengelompokkan keterbukaan diri ke dalam empat daerah: daerah terbuka, daerah buta, daerah tersembunyi, dan daerah tidak sadar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara tidak terstruktur untuk menggali perilaku komunikasi pengurus GP GPIB Mupel Jakarta Timur pada media sosial TikTok, dengan melihat bagaimana dan cara mereka melakukan keterbukaan diri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengurus GP GPIB Mupel Jakarta Timur melakukan keterbukaan diri dengan cara memperlihatkan diri mereka yang memiliki sifat Fear or Missing Out (FOMO), membahas dan menunjukan mengenai hubungan pacaran (relationship), sindiran, aktivitas dan passion, namun hal itu diseimbangkan dengan adanya daerah tersembunyi yang tidak dipublikasi seperti adanya batasan diri dan rasa tidak percaya diri, sehingga keterbukaan diri yang dilakukan tidak over disclosure dalam konten yang dipublikasi mereka. Mereka dapat menyeimbangkan daerah terbuka dan daerah tersembunyi dengan cermat, mencegah over disclosure yang dapat berdampak negatif. Pengurus menggunakan berbagai bentuk komunikasi untuk keterbukaan diri, termasuk tulisan, gambar, dan suara dalam video TikTok mereka. Kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa pengurus GP GPIB Mupel Jakarta Timur mampu untuk melakukan keterbukaan diri secara seimbang sehingga tidak over disclosure dan memanfaatkan berbagai cara dalam menunjukan keterbukaan diri melalui media sosial Tik Tok. Kata Kunci: Tik Tok, Generasi Z, Keterbukaan diri, Over Disclosure. / This research looks at the phenomenon of self disclosure among Generation Z youth on the social media TikTok regarding self disclosure which is used as a creative content idea. The focus of this research is on the z generation, especially on the GP GPIB Mupel East Jakarta administrators. The aim of this research is to understand how self disclosure is carried out by the GP GPIB Mupel East Jakarta administrators in showing their self existence through the form and method of content created for publication on TikTok social media. The theoretical framework of this research is based on the Johari Window, which groups self-disclosure into four areas: open areas, blind areas, hidden areas, and unconscious areas. This research uses a qualitative method with unstructured interviews to explore the communication behavior of GP GPIB Mupel East Jakarta administrators on TikTok social media, by looking at how and how they carry out self-disclosure. The results of the research show that the administrators of GP GPIB Mupel East Jakarta carry out self-disclosure by showing that they have the characteristics of Fear or Missing Out (FOMO), regarding relationships, teasing, activities and passion, but this is balanced by the existence of hidden areas things that are not published include self-limitations and lack of self confidence, so that self disclosure is not done through over disclosure in the content they publish. They carefully balance open and hidden areas, preventing excessive self-disclosure that could have negative consequences. Administrators use various forms of communication for self disclosure, including writing, images, and sound in their TikTok videos. In conclusion, the GP GPIB Mupel East Jakarta management is able to carry out self disclosure in a balanced manner so as not to over disclosure and utilize various methods to show self-openness on Tik Tok social media. Keywords: Tik Tok, Generation Z, Self-disclosure, Over Dislosure
Item Type: | Thesis (S1) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | SOCIAL SCIENCES > Socialism. Communism. Anarchism > Communism/socialism in relation to special topics | ||||||||
Divisions: | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK > Ilmu Komunikasi | ||||||||
Depositing User: | Users 5135 not found. | ||||||||
Date Deposited: | 23 Jul 2024 07:57 | ||||||||
Last Modified: | 23 Jul 2024 07:57 | ||||||||
URI: | http://repository.uki.ac.id/id/eprint/15165 |
Actions (login required)
View Item |