Profil Nilai Ujian Remedial Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia Periode 2021/2022 Berdasarkan Karakteristik Waktu Belajar, Waktu Ujian dan Gender

Destrian, Fachrul (2024) Profil Nilai Ujian Remedial Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia Periode 2021/2022 Berdasarkan Karakteristik Waktu Belajar, Waktu Ujian dan Gender. S1 thesis, Universitas Kristen Indonesia.

	Text (Hal_Judul_Daftar_Isi_Daftar_Tabel_Daftar_Lampiran_Abstrak) HalJudulDaftarIsiDaftarTabelDaftarLampiranAbstrak.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB)
	Text (BAB_I) BABI.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (422kB)
	Text (BAB_II) BABII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (558kB)
	Text (BAB_III) BABIII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (596kB)
	Text (BAB_IV) BABIV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (369kB)
	Text (Daftar_Pustaka) DaftarPustaka.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (475kB)
	Text (Lampiran) Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB)

Abstract

Cramming atau Sistem Kebut Semalam (SKS) adalah fenomena sistem belajar cepat yang dilakukan semalam menjelang ujian sebagai bagian taktik terakhir mahasiswa dalam menghadapi ujian, termasuk ujian remedial. Tekanan waktu dan kebutuhan mendesak untuk mempelajari semua materi ujian yang belum terkuasai menjadi prioritas utama. Mahasiswa yang tidak belajar cepat dalam semalam memiliki pemahaman yang lebih mendalam. Mereka mampu menyelami konsep kompleks, menganalisisnya, dan mengaitkannya dengan pengetahuan sebelumnya. Sebaliknya, mengandalkan SKS hanya memahami permukaan. Hasilnya, pemahaman tidak kokoh dan berkelanjutan, dengan efek samping fisik dan psikis. Gender dan tempat tinggal tidak serta merta menjadi satu-satunya faktor utama yang mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa kedokteran, namun Fakultas Kedokteran tetap harus mempertimbangkan hal tersebut sebagai bahan pertimbangan untuk merancang pola pendidikan yang dapat mengakomodasi kebutuhan dan pemeliharaan mahasiswanya. Desain penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional dengan pendekatan retrospektif deskriptif mengambil sebanyak 96 responden dari data dasar yang sudah dikumpulkan peneliti sebelumnya, lalu data diolah menggunakan SPSS (statistical program for social science) memakai metode Non Parametric Independent-Samples Kruskal-Wallis Test dan Non Parametric Independent – Samples Mann-Whitney U Test. Didapatkan hasil uji statistika dari profil hasil nilai nilai ujian remedial jumlahnya yang paling banyak yaitu nilai 75 berjumah 9 mahasiswa (9,3%), jumlah peserta ujian remdial paling banyak berdasarkan gender yaitu pada gender perempuan berjumlah 74 mahasiswa (74,1%), jumlah peserta ujian remedial paling banyak berdasarkan waktu belajar pada malam hari (pukul 20.01 – 24.00 WIB) yaitu berjumlah 31 mahasiswa (32,3%), jumlah peserta ujian remedial berdasarkan waktu ujian paling banyak yiatu pada pukul 10.00 – 11.00 WIB berjumlah 17 mahasiswa 17,7%, tidak terdapat hubungan antara nilai ujian remedial dengan waktu belajar, terdapat hubungan antara nilai ujian remedial dengan waktu ujian, dan tidak ada hubungan antara nilai dengan nilai ujian remedial dengan gender. Kata kunci: Cramming, Waktu belajar, Waktu Ujian, Gender, Nilai Ujian Remedial, Mahasiswa. / Cramming or overnight speed system (SKS), is the phenomenon of a fast learning system carried out the night before an exam as part of students' final tactics in facing exams, including remedial exams. Time pressure and the urgent need to study all the exam material that has not been mastered become the main priorities. Students who don't learn quickly overnight have a deeper understanding. They can dive into complex concepts, analyze them, and relate them to previous knowledge. In contrast, relying on SKS only understands the surface. The result is that understanding is not solid and sustainable and has physical and psychological side effects. Gender and place of residence are not necessarily the only main factors that influence medical students' academic performance, but medical faculties must still consider these matters when designing educational patterns that can accommodate the needs and care of their students. The design of this research is a cross-sectional study with a descriptive retrospective approach, taking as many as 96 respondents from basic data that researchers had previously collected the data was processed using SPSS (statistical program for social science) using Non-Parametric Independent-Samples Kruskal-Wallis test and Non Parametric Independent Method. – samples Mann-Whitney U test The statistical test results obtained from the profile of the results of the remedial exam scores were the highest, namely 75 with 9 students (9.3%), the highest number of remedial exam participants based on gender, namely female, amounted to 74 students (74.1% ), the highest number of remedial exam participants based on study time was in the evening (20.01 - 24.00 WIB), namely 31 students (32.3%), and the highest number of remedial exam participants based on exam time, namely 10.00 - 11.00 WIB, was 17 students 17.7%, there is no relationship between remedial exam scores and study time, there is a relationship between remedial exam scores and exam time, and there is no relationship between remedial exam scores and gender Keywords: Cramming, Study time, Exam Time, Gender and Remedial Exam Score, Student

Actions (login required)

View Item