Profil Klinis Pasien Penderita Infeksi Blefaritis di Poliklinik Mata Rumah Sakit Umum Bhayangkara Tingkat I Raden Said Sukanto Tahun 2021 – 2023

Raino, Yondra Sektio Alam Padang (2023) Profil Klinis Pasien Penderita Infeksi Blefaritis di Poliklinik Mata Rumah Sakit Umum Bhayangkara Tingkat I Raden Said Sukanto Tahun 2021 – 2023. S1 thesis, Universitas Kristen Indonesia.

	Text (Hal_Judul_Daftar_Isi_Daftar_Tabel_Daftar_Gambar_Daftar_Lampiran_Abstrak) HalJudulDaftarIsiDaftarTabelDaftarGambarDaftarLampiranAbstrak.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB)
	Text (BAB_I) BABI.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (322kB)
	Text (BAB_II) BABII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (524kB)
	Text (BAB_III) BABIII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (574kB)
	Text (BAB_IV) BABIV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (500kB)
	Text (BAB_V) BABV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (196kB)
	Text (Daftar_Pustaka) DaftarPustaka.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (322kB)
	Text (Lampiran) Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (924kB)

Abstract

Latar belakang: Blefaritis merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan adanya inflamasi pada kelopak mata yang menyebabkan bengkak, kemerahan dan berminyak. Blefaritis diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu blefaritis anterior dan blefaritis Posterior. Blefaritis dapat terjadi pada semua kalangan, baik umur, jenis kelamin, ras dan etnis. Faktor risiko utama penyebab blefaritis adalah kurangnya kebersihan mata, sementara faktor lain meliputi alergi, ketombe, disfungsi kelenjar meibom, serta infeksi bakteri (staphylococcus aureus, Staphylococcus Epidermidis), parasit (demodex folliculorum, demodex brevis), Virus ( Herpes Simplex Virus, Varicella Zoster Virus, Human Papilloma Virus ). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Profil Klinis pada Pasien Blefaritis di Rumah Sakit Umum Bhayangkara Tingkat I Raden Said Sukanto Tahun 2021 – 2023. Metode: Jenis penelitian yang diambil untuk penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Penelitian ini akan mengambil data rekam medik pasien blefaritis pada periode Januari 2021–Oktober 2023. Sebanyak 42 sampel didapatkan dan diolah menggunakan aplikasi SPSS. Hasil: Jenis kelamin terbanyak Wanita (25.6%), Usia terbanyak 31–40 tahun (19%), Pendidikan terbanyak SMA (76.2%) Tidak bekerja (35.7%), Klasifikasi blefaritis terbanyak yaitu Blefaritis anterior (29.3%), etiologi yaitu terbanyak Bakteri (24.8%), Manifestasi klinis 3 terbanyak yaitu Mata merah (27.8%), gatal (24.8%) dan belekan (24.8%). Kesimpulan: dapat disimpulkan bahwa mayoritas pasien blefaritis di rumah sakit ini adalah wanita berusia 31–40 tahun dengan tingkat pendidikan SMA yang tidak bekerja. Blefaritis anterior dan infeksi bakteri merupakan prevalensi tertinggi, dengan mata merah, gatal, dan belekan sebagai gejala klinis utama. Kata Kunci : Blefaritis, Profil Klinis, jenis Kelamin, Usia, Pendidikan, Klasifikasi Blefaritis, Etiologi, Manifestasi Klinis, rekam Medik. / Background: Blefaritis is a disease characterized by inflammation of the eyelids that causes swelling, redness and oiliness. Blefaritis is classified into 2 types, namely anterior blepharitis and posterior blepharitis. Blepharitis can occur in all ages, genders, races and ethnicities. The main risk factor for blepharitis is lack of eye hygiene, while other factors include allergies, dandruff, meibomian gland dysfunction, as well as bacterial (staphylococcus aureus, Staphylococcus Epidermidis), parasitic (demodex folliculorum, demodex brevis), viral (Herpes Simplex Virus, Varicella Zoster Virus, Human Papilloma Virus) infections. Purpose: This study aims to determine the Clinical Profile of Blepharitis Patients at Bhayangkara General Hospital Level I Raden Said Sukanto in 2021–2023. Methods: The type of research taken for this study is descriptive research with a retrospective approach. This study will take medical record data for blepharitis patients in the period January 2021–October 2023. A total of 42 samples were obtained and processed using the SPSS application. Results: The most common gender was female (25.6%), the most common age was 31-40 years old (19%), the most common education was high school (76.2%), unemployed (35.7%), the most common blepharitis classification was anterior blepharitis (29.3%), the most common etiology was bacterial (24.8%), the most common clinical manifestations were red eyes (27.8%), itching (24.8%) and tearing (24.8%). It can be concluded that the majority of patients with blepharitis in this hospital are women aged 31-40 years with high school education who are not working. Anterior blepharitis and bacterial infection had the highest prevalence, with red, itchy and tearing eyes as the main clinical symptoms. Keywords : Blepharitis, Clinical Profile, Gender, Age, Education, Blepharitis Classification, Etiology, Clinical Manifestations, Medical records

Actions (login required)

View Item