Setiawan, Theofilus Jose (2023) Kekuasaan Simulacra Kecantikan Korea Selatan di Indonesia. S1 thesis, Universitas Kristen Indonesia.
Text (Hal_Judul_Daftar_Isi_Daftar_Tabel_Daftar_Gambar_Daftar_Bagan_Daftar_Singkatan_Daftar_Lampiran_Abstrak)
HalJudulDaftarIsiDaftarTabelDaftarGambarDaftarBaganDaftarSingkatanDaftarLampiranAbstrak.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB) |
|
Text (BAB_I)
BABI.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB) |
|
Text (BAB_II)
BABII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB) |
|
Text (BAB_III)
BABIII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (8MB) |
|
Text (BAB_IV)
BABIV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (740kB) |
|
Text (Daftar_Pustaka)
DaftarPustaka.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB) |
|
Text (Lampiran)
Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (2MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan melihat beroperasinya kekuasaan simulacra kecantikan Korea Selatan di Indonesia. Skripsi ini menggunakan konsep hiperrealitas beserta variabel simulacra Jean Baudrillard dan teori hegemoni diskursif beserta variabel dislokasi Ernesto Laclau dan Chantal Moufee. Dua pendekatan ini dipadukan untuk menganalisis permasalahan dalam skripsi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode genealogi yang dianalisis secara kualitatif. Metode genealogi yang melihat kepada retakan sejarah kecantikan turut ditelusuri dengan variabel simulacra dan dislokasi. Skripsi ini berbentuk studi genealogi. Berbagai perubahan kecantikan menunjukkan retakan-retakan dalam rezim kecantikan. Kecantikan Korea Selatan dapat meretakkan rezim kecantikan sebab peran media. Melalui media, produk budaya populer Korea Selatan seperti drama, film, musik hingga video klip musik dapat tersebar tanpa melihat batas teritorial negara. Di dalam produk budaya populer itu, terdapat para artis terkenal (idol) yang mampu mencerminkan kecantikan Korea Selatan. Sebab itu, persebaran budaya populer melalui media turut menyebarkan kecantikan ala Korea Selatan, seperti yang terjadi di Indonesia. Keberadaan produk-produk budaya populer Korea Selatan turut mendorong kemunculan berbagai produk kecantikan Korea Selatan, penggunaan idol Korea Selatan sebagai duta merek produk kecantikan hingga memunculkan berbagai tren kecantikan Korea Selatan di Indonesia. Fenomena ini menunjukkan adanya kekuasaan simulacra kecantikan Korea Selatan di Indonesia. Temuan penelitian ini adalah adanya kekuasaan simulacra kecantikan Korea Selatan di Indonesia. Terdapat enam tahap bagaimana kekuasaan simulacra kecantikan Korea Selatan dapat beroperasi di Indonesia; pertama simulacra kecantikan Korea Selatan hadir di Indonesia melalui produk budaya populer Korea Selatan sejak tahun 2000; kedua simulacra kecantikan Korea Selatan memiliki “tubuh” melalui datangnya produk kecantikan asal Korea Selatan, Sarange pada 2014; ketiga munculnya tren-tren kecantikan ala Korea Selatan di Indonesia setelah kedatangan produk kecantikan tahun 2014; keempat simulacra kecantikan menyebar melalui media sosial; kelima produk kecantikan Indonesia menggandeng duta merek idol Korea Selatan serta menjual produk kecantikan ala Korea Selatan; keenam terbentuknya dislokasi sehingga menyebabkan kemunculan identitas kecantikan kekoreaan. Kata Kunci: Simulacra, Hiperrealitas, Hegemoni Diskursif, Kecantikan Korea Selatan, Indonesia. / This study aims seeing South Korean beauty simulacra power operating in Indonesia. Jean baudrillard’s hyperreality concept with simulacra variable and Ernesto Laclau’s and Chantal Moufee’s discursive hegemony theory with dislocation variable used in this research. These two approaches then combined to analyze problems. The research method used is genealogical which analyzed qualitatively. Genealogical method that looks at beauty history cracks also traced with simulacra and dislocation. This reseach form is genealogical study. Various beauty changes show beauty regime cracks. South Korean beauties can crack beauty regime through media. Through media, South Korea's popular culture products such as dramas, films, music and music videos can spread through country’s boundaries. Within these popular culture products, there are famous artists (idols) reflecting Korean beauty. Therefore, spreading of popular culture through media has contributed to spread South Korean-style beauty, as has happened in Indonesia. The South Korean popular cultural products has contributed to emergence various South Korean beauty products, South Korean idols as beauty products brand ambassadors to emerging various South Korean beauty trends in Indonesia. This phenomenon shows the power of South Korean beauty simulacra in Indonesia. This research finding is there exist the power of South Korean beauty simulacra in Indonesia. There are six stages how South Korea's beauty simulacra power operate in Indonesia; first South Korean beauty simulacra has been present in Indonesia through its popular culture products since 2000; two South Korean beauty simulacra have “body” through the arrival of beauty product from South Korea, Sarange in 2014; third the emergence of South Korean-style beauty trends in Indonesia after beauty products arrivals in 2014; four beauty simulacra spread via social media; five Indonesian beauty products partnered with South Korean idol as brand ambassadors and sell Korean-style beauty products; sixth formation of dislocations causing the emergence of Korean beauty identities. Key Words: Simulacra, Hyperreality, Discursive Hegemony, South Korean Beauty, Indonesia.
Item Type: | Thesis (S1) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | POLITICAL SCIENCE > International relations | ||||||||
Divisions: | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK > Ilmu Hubungan Internasional | ||||||||
Depositing User: | Mr Theofilus Jose Setiawan | ||||||||
Date Deposited: | 09 Aug 2023 10:10 | ||||||||
Last Modified: | 09 Aug 2023 10:10 | ||||||||
URI: | http://repository.uki.ac.id/id/eprint/11984 |
Actions (login required)
View Item |