Analisis Yuridis Pertimbangan Hakim dalam Memutus Perkara Kejahatan Klitih yang Disertai Tindak Pidana Kekerasan oleh Remaja (Studi Kasus Putusan No. 9/Pid.Sus-Anak/2021/Pn. Yyk)

Romora, Yoseph (2023) Analisis Yuridis Pertimbangan Hakim dalam Memutus Perkara Kejahatan Klitih yang Disertai Tindak Pidana Kekerasan oleh Remaja (Studi Kasus Putusan No. 9/Pid.Sus-Anak/2021/Pn. Yyk). S1 thesis, Universitas Kristen Indonesia.

	Text (Hal_Judul_Daftar_Isi_Daftar_Tabel_Daftar_Gambar_Daftar_Singkatan_Daftar_Lampiran_Abstrak) HalJudulDaftarIsiDaftarTabelDaftarGambarDaftarSingkatanDaftarLampiranAbstrak(1).pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB)
	Text (BAB_I) BABI.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB)
	Text (BAB_II) BABII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB)
	Text (BAB_III) BABIII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB)
	Text (BAB_IV) BABIV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB)
	Text (BAB_V) BABV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB)
	Text (Daftar_Pustaka) DaftarPustaka.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB)
	Text (Lampiran) Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (249kB)

Abstract

Tindak kejahatan Klitih merupakan kejahatan jalanan yang hanya terjadi di Kota Yogyakarta. Kebanyakan pelaku yang melakukan tindak kejahatan Klitih memiliki tujuan untuk melakukan balas dendam kepada kelompok tertentu sehingga orang yang melakukan tindak kejahatan Klitih ini memperoleh kepuasan, pengakuan dari orang lain, maupun sebagai bentuk pelampiasannya. Sebagian besar pelaku masih berstatus sebagai pelajar sehingga diperlukan pertimbangan yang teliti serta cermat ketika memutuskan perkara tersebut. Dalam hal ini Hakim menjadi bagian yang terpenting karena mempengaruhi apakah seseorang dinyatakan bersalah atau tidak serta menentukan berapa lama seseorang menjalani hukumannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode jenis penelitian normatif dengan spesifikasi penelitian yuridis normatif, elemen-elemen dalam objek penelitian tersebut meliputi Berita Acara Pemeriksaan, Surat Dakwaan, Surat Tuntutan, Putusan Nomor 9/Pid.Sus-Anak/2021/PN.Yyk, teknik pengumpulan dokumentasi dan studi kepustakaan, metode pengolahan dan penyajian datanya disusun dalam bentuk penjelasan atau uraian yang sistematis. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan yaitu penegakan terhadap Kejahatan Klitih dilakukan dengan upaya pre-emtif, non-penal (preventif) cara untuk mencegah atau mengurangi kejahatan, dan penal (represif) dalam pengendalian sosial setelah terjadinya pelanggaran. Dan juga bahwa dalam memutus suatu perkara, seorang hakim memiliki dasar pertimbangan yang kuat serta alasan-alasan yang berdasar atas hukum yang berlaku. Sesuai dengan Pasal 50 dan Pasal 53 Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman bahwa hakim telah melakukan tugasnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan tersebut serta terdapat latar belakang dalam hakim memutus suatu perkara seperti alasan psikologis, alasan sosiologis, dan alasan yuridis. Hasil penelitian juga menjelaskan mengenai hambatan yang dialami oleh Hakim dalam memutuskan perkara, namun dalam kasus tersebut Hakim tidak mengalami hambatan dan hambatan dialami oleh Jaksa dalam mengungkap kasus tersebut apabila dilakukan secara berkelompok. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu Kejahatan yang dilakukan oleh pelaku aksi Klitih, pada dasarnya untuk dihilangkan cukup terbilang sulit. Aparat penegak hukum dalam hal ini Kepolisian Republik Indonesia dalam menanggulangi tingkat perkembangan kejahatan yang dilakukan oleh pelaku Klitih pada umumnya, dapat dilakukan dengan upaya pre-emtif, non-penal (preventif) cara untuk mencegah atau mengurangi kejahatan, dan penal (represif) dalam pengendalian sosial setelah terjadinya pelanggaran dan dasar pertimbangan hakim dalam memutus suatu perkara didasarkan pada pertimbangan hukum, pertimbangan fakta, alasan psikologis, alasan sosiologis, alasan yuridis, serta keadaan-keadaan yang memberatkan dan meringankan bagi terdakwa. Saran yang dapat diberikan meliputi ketika Hakim memutuskan suatu perkara harus memperhatikan masa depan, psikologis, dan alasan sosiologis khususnya perkara yang dilakukan oleh pelajar serta pihak pengadilan dapat bekerjasama dengan sekolah-sekolah untuk memberikan edukasi bagi pelajar agar tidak di contoh dan perbuatan yang sama tidak meresahkan masyarakat sekitar. / Klitih's crime is a street crime that only occurs in the city of Yogyakarta. Most of the perpetrators of Klitih's crimes aim to take revenge on certain groups so that those who commit Klitih's crimes get satisfaction, recognition from other parties, as well as a form of liberation. Most of the perpetrators are still students, so careful consideration is needed in deciding this case. In this case the judge becomes the most important part because it influences whether a person is found guilty or not and determines how long a person will serve his sentence. The method used in this study is a normative research method with normative juridical research specifications, elements in the research object include Minutes of Examination, Indictments, Indictments, Decision Number 9/Pid.Sus-Anak/2021/PN.Yyk, collection techniques documentation and literature study, methods of processing and presenting data are arranged in the form of explanations or descriptions in a systematic manner. The results of the research that has been done are that the enforcement of Klitih's crime is carried out with pre-emptive efforts, non-penal (preventive) ways to prevent or reduce crime, and penal (repressive) in social control after a violation has occurred. And also that in deciding a case, a judge has a strong basis of consideration and reasons based on applicable law. In accordance with Article 50 and Article 53 of Law Number 48 of 2009 concerning Judicial Powers that judges have carried out their duties in accordance with these laws and regulations and there is a background in judges deciding a case such as psychological reasons, sociological reasons, and juridical reasons. The results of the study also explain the obstacles experienced by judges in deciding cases, but in this case the judges did not experience obstacles and obstacles experienced by the prosecutor in uncovering the case if it was done in groups. The conclusion that can be drawn from this research is that the crimes committed by the perpetrators of the Klitih action were basically quite difficult to get rid of. Law enforcement officials, in this case the Indonesian National Police, in tackling the level of development of crimes committed by Klitih perpetrators in general, can be carried out with pre-emptive, non-penal (preventive) ways to prevent or reduce crime, and penal (repressive) in controlling after the occurrence of a violation and the basis for the judge's consideration in deciding a case is based on legal considerations, consideration of facts, psychological reasons, sociological reasons, juridical reasons, as well as aggravating and mitigating circumstances for the defendant. Suggestions that can be given include when the Judge decides on a case, he must pay attention to the future, psychological, and sociological reasons, especially cases committed by students and the court can cooperate with schools to provide education for students so that they are not modeled and the same actions are not troubling. local society.

Actions (login required)

View Item