Kedudukan Ahli Waris Terhadap Harta Warisan Dan Wasiat Yang Dibuat Oleh Pewaris Menurut Hukum Waris Perdata Barat

Tiorasari, Denia (2020) Kedudukan Ahli Waris Terhadap Harta Warisan Dan Wasiat Yang Dibuat Oleh Pewaris Menurut Hukum Waris Perdata Barat. S1 thesis, Universitas Kristen Indonesia.

[img] Text (Hal_Judul_Abstrak_Daftar_Isi)
HalJudulAbstrakDaftarIsi.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (465kB)
[img] Text (BAB_I)
BABI.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (502kB)
[img] Text (BAB_II)
BABII.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (919kB)
[img] Text (BAB_III)
BABIII.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (483kB)
[img] Text (BAB_IV)
BABIV.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (475kB)
[img] Text (BAB_V)
BABV.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (227kB)
[img] Text (Daftar_Pustaka)
DaftarPustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (231kB)

Abstract

Pembagian warisan merupakan peristiwa yang terjadi ketika seseorang meninggal dunia, orang yang meninggal dunia disebut pewaris dan keluarga yang ditinggalkan adalah ahli waris. Mewaris adalah proses beralihnya hak dan kewajiban pewaris kepada ahli waris, namun dalam bidang harta kekayaan saja. Selain pembagian warisan berdasarkan golongan ahli waris, pembagian warisan juga dapat dilakukan dengan membuat wasiat. Permasalahan muncul ketika seorang pewaris membuat wasiat, karna terkadang pembagian harta melalui wasiat mengurangi bagian mutlak para ahli waris. Permasalahan yang diangkat oleh penulis adalah “bagaimana kedudukan ahli waris terhadap harta warisan dan wasiat yang dibuat oleh pewaris dan apakah ahli waris dapat melakukan pembatalan terhadap isi surat wasiat yang tidak sesuai dengan Undang Undang?” metode penelitian yang digunakan penulis adalah yuridis normatif, artinya penelitian ini tidak berbentuk angka dan berdasarkan data sekunder (kepustakaan) Kesimpulan dari penelitian ini adalah adalah ahli waris memiliki kedudukan terhadap wasiat yang dibuat oleh pewarisnya karena bagian mutlak yang ia miliki tidak boleh dikurangi sekalipun melalui wasiat. Pembatalan juga dapat dilakukan oleh ahli waris, namun pembatalan yang ia lakukan tidak sama seperti yang dilakukan oleh pewaris . Ahli waris hanya dapat melakukan mengajukan gugatan ke pengadilan setempat untuk mengurangi bagian harta yang diperoleh penerima wasiat sampai bagian ahli waris tersebut sesuai dengan bagian mutlak./ Distribution of inheritance is an event that occurs when someone dies, the person who dies is called as the testator and the family left behind is the heirs. Inheritance is the process of transferring the rights and obligations of the testator to the heirs, but only in the field of assets. In addition to the distribution of inheritance based on the class of heirs, the distribution of inheritance can also be done by making a testament. Problems arise when the heirs makes a testament, because sometimes the distribution of assets through a testament reduces the absolute portion of the heirs The problem raised by the writer is "how is the position of the heirs of the inheritance and testament made by the testator and whether the heirs can cancel the contents of the testament not in accordance with the law?". The research method used by the writer is normative juridical, meaning that the research is not analyzed by the numeric perspective and based on the secondary data (literature). The conclusion of this research is that the heirs have a position on the testament made by their testator because the absolute part they have must not be reduced even through a testament. Cancellations can also be done by the heirs, but the cancellations that they do are not the same as those carried out by the testator. The heirs can only request a lawsuit to the local court to reduce the portion of the assets obtained by the beneficiary until the portion of the heirs matches the absolute shares.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorPandiangan, L. Elly. A. M.UNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Thesis advisorNapitupulu, DianaUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: LAW
Divisions: FAKULTAS HUKUM > Ilmu Hukum
Depositing User: Users 2444 not found.
Date Deposited: 31 Mar 2023 10:11
Last Modified: 31 Mar 2023 10:11
URI: http://repository.uki.ac.id/id/eprint/10818

Actions (login required)

View Item View Item