Epidemiologi Penyebaran Plasmodium knowlesi di Asia Tenggara dan Hewan Reservoar di Alam

Marpaung, Mawarti A (2022) Epidemiologi Penyebaran Plasmodium knowlesi di Asia Tenggara dan Hewan Reservoar di Alam. S1 thesis, Universitas Kristen Indonesia.

[img] Text (Hal_Judul_Daftar_Isi_Daftar_Tabel_Daftar_Gambar_Daftar_Singkatan_Abstrak)
HalJudulDaftarIsiDaftarTabelDaftarGambarAbstrak.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (2MB)
[img] Text (BAB_I)
BABI.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (81kB)
[img] Text (BAB_II)
BABII.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (621kB)
[img] Text (BAB_III)
BABIII.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (204kB)
[img] Text (BAB_IV)
BABIV.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (256kB)
[img] Text (BAB_V)
BABV.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (64kB)
[img] Text (DaftarPustaka)
DaftarPustaka.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (447kB)

Abstract

Plasmodium knowlesi mulanya menginfeksi kera, yaitu kera ekor panjang (Macaca fascicularis) dan ekor panjang (Macaca nemestrina). P. knowlesi telah berkembang menginfeksi secara zoonotik melalui vektor A. leucosphyrus. P. knowlesi ditemukan pertama kali pada tahun 1930 pada kera ekor panjang (M. fascicularis) di Singapura. Pada tahun 2004 dilaporkan pertama kali terjadi infeksi P. knowlesi pada manusia di Sarawak, Borneo Malaysia. Infeksi malaria knowlesi terus dilaporkan di luar Malaysia seperti di Thailand, Filipina, Myanmar, Singapura, Vietnam, Indonesia, Brunei dan Kamboja dan penemuan ini menjadikan P. knowlesi sebagai spesies parasit malaria kelima yang menginfeksi manusia. Parasit kera liar di Asia Tenggara paling banyak ditemukan adalah kera M. fascicularis daripada kera M. nemestrina. Penelitian ini menggunakan metode scoping review mengenai epidemiologi P. knowlesi di wilayah Asia Tenggara. Prosedur penyusunan dengan mencari artikel mengenai epidemiologi P. knowlesi di Asia Tenggara dan Hewan sebagai Reservoar di alam yang diteliti dari tahun 2000-2018. Pencarian data, dengan menggunakan Database Pubmed, Google scholar. P. knowlesi dapat melangsungkan siklus eritrositiknya dalam waktu 24 jam sehingga dapat menyebabkan progresifitas infeksi yang lebih tinggi dibandingkan plasmodium lainnya. Transmisi P. knowlesi yang beralih menginfeksi manusia melibatkan beberapa faktor, baik secara demografis, lingkungan ataupun kebiasaan individu. Penegakan diagnosis infeksi P. knowlesi dapat ditegakkan dengan cara mikroskopis, tetapi pemeriksaan ini menjadi sulit untuk ditegakkan karena morfologi yang dimiliki P. knowlesi mirip dengan P. falciparum dan P. malariae. Kesalahan diagnosis malaria knowlesi dengan pemeriksaan mikroskopis banyak dilaporkan oleh negara di Asia Tenggara dengan pemeriksaan mikroskopis menjadi tidak akurat dalam mendeteksi malaria knowlesi. Karena hal tersebut, dibutuhkan pemeriksaan yang tepat dalam penegakan diagnosis malaria akibat infeksi P. knowlesi. Teknik molekuler PCR merupakan metode yang dikembangkan dan banyak digunakan sebagai pemeriksaan yang akurat dan tepat dalam mendiagnosis P. knowlesi saat ini. Pengobatan terhadap malaria knowlesi harus segera dilakukan untuk mencegah progresivitas menjadi malaria berat hingga kematian. Kata kunci : Plasmodium knowlesi, Infeksi, zoonotik, malaria, prevalence M. fascicularis./ The Plasmodium knowlesi originally infected monkeys (Macaca fascicularis) and longtail (Macaca nemestrina). P. knowlesi have developed a zoonotic infection through a vector An. leucosphyrus. P. knowlesi was first discovered in 1930 on the long tailed monkeys (M. fascicularis) in Singapore. In 2004 there was the first reported P. knowlesi infection in humans in sarawak, Borneo Malaysia. Malarial infections continue to be reported outside Malaysia, as in Thailand, the Philippines, myanmar, Singapore, Vietnam, Indonesia, Brunei and Cambodia, and the discovery makes P. knowlesi the fifth species of malaria parasite that infects humans. The most common species of wild ape parasites found in Southeast Asia are M. fascicularis monkeys than M. nemestrina. The study used scoping review methods on the epidemiology of P. knowlesi in Southeast Asia. A realignment procedure using prism methods (Preferred reporting items for systematic review dan metaanalyses). Data retrieval, using Pubmed database, Google scholar. Elevated erythrocyte cycles within 24 hours can lead to higher infections than other Plasmodiums. The transmission of P. knowlesi that turn to human infection involves several factors, whether demographic, environment or habits of the individual. The enforcement of the diagnostic infection of P. knowlesi can be established in a microscopic way, but the examination becomes difficult to implement because the morphology of the P. knowlesi is similar to the P. falciparum and P. malariae. Miss diagnosing malaria and microscopic examination are reported on by countries in Southeast Asia with microscopic examinations becoming inaccurate in detecting malaria among the infected. Because of this, a proper examination is needed in the enforcement of the malaria diagnosis resulting from P. knowlesi infection. Molecular PCR is a developed method and is widely used as an accurate and accurate diagnostic examination of P. knowlesi. Persistent treatment of malaria should be administered quickly to prevent the progression from becoming severe malaria until death. Keyword : Plasmodium knowlesi, Infeksi, zoonotik, malaria, prevalence, M. fascicularis

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorWahyuningsih, RetnoNIDN16055101retno.wahyuningsih@uki.ac.id
Additional Information: Nomor Panggil : TA 616.936 2 Mar e 2022
Subjects: MEDICINE
MEDICINE > Public aspects of medicine > Public health. Hygiene. Preventive medicine > Epidemics. Epidemiology. Quarantine. Disinfection
Divisions: FAKULTAS KEDOKTERAN > Pendidikan Dokter
Depositing User: Users 2194 not found.
Date Deposited: 09 Nov 2022 02:11
Last Modified: 30 Mar 2023 07:12
URI: http://repository.uki.ac.id/id/eprint/9471

Actions (login required)

View Item View Item