Pengaruh Manajemen Laba Dan Utang Pajak Penghasilan Pasal 25 Terhadap Likuiditas Tahun 2016 Sampai Dengan 2018 (Pada Perusahaan Sub Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

Parhusip, Nursiani (2020) Pengaruh Manajemen Laba Dan Utang Pajak Penghasilan Pasal 25 Terhadap Likuiditas Tahun 2016 Sampai Dengan 2018 (Pada Perusahaan Sub Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). S1 thesis, Universitas Keristen Indonesia.

	Text (Hal_Judul_Abstrak_Daftar_Isi_Daftar_Tabel_Daftar_Gambar_Daftar_Lampiran) HalJudulAbstrakDaftarIsiDaftarTabelDaftarGambarDaftarLampiran.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution No Derivatives. Download (564kB)
	Text (BAB_I) BABI.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution No Derivatives. Download (273kB)
	Text (BAB_II) BABII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution No Derivatives. Download (218kB)
	Text (BAB_III) BABIII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution No Derivatives. Download (196kB)
	Text (BAB_IV) BABIV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution No Derivatives. Download (225kB)
	Text (BAB_V) BABV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution No Derivatives. Download (67kB)
	Text (Daftar_Pustaka) DaftarPustaka.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution No Derivatives. Download (120kB)
	Text (Lampiran) Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution No Derivatives. Download (443kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah manajemen laba dan utang PPh pasal 25 berpengaruh terhadap likuiditas. Pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) uji hipotesis menggunakan uji t dan uji f, di mana jika nilai signifikansi , 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berati tidak ada pengaruh variabel bebas dan variabel terikat, (2) uji regresi linier berganda, (3) uji koefisien determinasi. Kesimpulan yang dapat ditarik : (1) manajemen laba yang dilakukan manajemen perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap likuiditas, hal ini dibuktikan dari tingkat signifikansi sebesar 0,068 > 0,05, artinya indikasi melakukan manajemen lama terdeteksi sangat kecil. (2) utang PPh pasal 25 memiliki nilai signifikansi sebesar 0,008 < 0,050 maka Ha2 diterima dan Ho2 ditolak. Penulis menyimpulkan bahwa utang PPh pasal 25 yang dilakukan perusahaan dilakukan untuk motivasi meningkatkan likuiditas perusahaan. (3) Manajemen laba dan utang PPh pasal 25 yang diuji secara bersamaan berpengaruh terhadap likuiditas. Dengan hasil f hitung sebesar 3,33 dan nilai f tabel sebesar 2,206. Yang artinya f hitung lebih besar dari f tabel, dan nilai signifikansi sebesar 0,045 lebih kecil dari nilai probabilitas sebesar dari 0,05, artinya ada pengaruh manajemen laba dan utang PPh pasal 25 secara simultan terhadap likuiditas; Ha₃ diterima dan Ho₃ditolak. Penulis menyimpulkan praktik manajemen laba dan utang PPh pasal 25 jika dilakukan secara bersamaan akan mempengaruhi tingkat likuiditas perusahaan. Saran pada penelitian ini menurut pendapat penulis yaitu (1) perusahaan tetap dapat melakukan manajemen laba tetapi tidak secara berlebihan agar tidak ada kecurigaan dari pihak eksternal dan sesuai dengan prosedur dan metode akuntansi yang berlaku. (2) sebaiknya perusahaan memperhatikan kondisi likuiditas, karena likuiditas sangat penting untuk kelangsungan hidup perusahaan. Jika utang PPh pasal 25 perusahaan tinggi maka perusahaan akan mampu untuk membayar utang PPh pasal 25 karena dianggap memiliki tingkat likuiditas yang tinggi. (3) perusahaan tetap melakukan manajemen laba untuk meningkatkan kualitas laba perusahaan, karena semakin tinggi laba perusahaan maka kemampuan perusahaan dalam melunasi utang jangka pendek akan semakin tinggi, dan sebaiknya perusahaan melunasi utang PPh pasal 25 secara tepat waktu untuk menghindari sanksi pajak.

Actions (login required)

View Item