Karyoprawiro, Bryan Libertho (2021) Analisa Game Theory dalam Sengketa Perbatasan India-Tiongkok di Wilayah Aksai Chin. S1 thesis, Universitas Kristen Indonesia.
This is the latest version of this item.
Text (Hal_Judul_Abstrak_Daftar_Isi_Daftar_Gambar_Daftar_Tabel_Daftar_Lampiran)
HalJudulAbstrakDaftarisiDaftarGambarDaftarTabelDaftarlampiran.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (5MB) |
|
Text (BAB_I)
BABI.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (6MB) |
|
Text (BAB_II)
BABII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (7MB) |
|
Text (BAB_III)
BABIII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (13MB) |
|
Text (BAB_IV)
BABIV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB) |
|
Text (Daftar_Pustaka)
DaftarPustaka.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (2MB) |
Abstract
Aksai Chin adalah salah satu wilayah perbatasan yang menjadi sengketa antara India dan Tiongkok paska perang Sino-India pada tahun 1962 sampai saat ini. Dalam proses sengketa perbatasan di Aksai Chin, kedua negara telah menyepakati perjanjian-perjanjian untuk mereduksi intensitas konflik militer terbuka di daerah tersebut yang berpotensi menimbulkan korban jiwa. Uniknya, Tiongkok dengan kekuatan militer serta ekonomi yang lebih superior dibandingkan dengan india hanya menjadikan Garis Kendali Aktual sebagai demarkasi untuk membatasi wilayah yang telah dikuasainya sejak memenangkan perang Sino-India dari wilayah India sambil tetap menghormati kesepakatan tanpa kekerasan senjata api di kawasan tersebut. Di sisi lain India yang mengklaim Aksai Chin sebagai bagian dari profinsi Ladakh juga tidak menekan Tiongkok untuk memberikan daerah tersebut. Kedua negara sama-sama membangun kepercayaan dan berkomitmen bahwa permasalahan sengketa perbatasan tidak mempengaruhi hubungan bilateral keduanya secara keseluruhan. Kebijakan yang diambil oleh India dan Tiongkok merupakan strategi kedua negara dalam memaksimalkan hasil dari hubungan kedua negara. Sengketa perbatasan di Aksai Chin dianalisis menggunakan Teori Permainan dengan melihat Konsep Ekuilibrium Nash yang menunjukan setiap aktor mengambil strategi terbaik untuk dapat memaksimalkan keuntungan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif analitik. Mengambil data sekunder. Hasil penelitian diaharapkan menemukan rasionalitas India dan Tiongkok dalam mengambil kebijakan non-konfrontatif dalam sengketa perbatasan di Aksai Chin./ Aksai Chin is one of the border areas that has been disputed between India and China after the Sino-Indian war in 1962 until now. In the border dispute process in Aksai Chin, the two countries have agreed on agreements to reduce the intensity of open military conflicts in the area that have the potential to cause casualties. Uniquely, China, with its superior military and economic strength compared to India, only uses the Actual Line of Control as a demarcation to limit the territory it has controlled since winning the Sino-Indian war from Indian territory while still respecting the non-violent firearms agreement in the region. On the other hand, India, which claims Aksai Chin as part of the Ladakh province, also does not pressure China to give up the area. The two countries both build trust and are committed that the issue of border disputes does not affect the bilateral relationship between the two as a whole. The policies taken by India and China are the two countries' strategies in maximizing payoff they get from relations between the two countries. Border disputes in Aksai Chin are analyzed using Game Theory by looking at the Nash Equilibrium Concept, which shows that each actor takes the best strategy to maximize profits. This research uses qualitative research methods with research type of descriptive analytic. Taking secondary data. The research results are expected to find the rationality of India and China in taking non- confrontational policies on border disputes in Aksai Chin
Item Type: | Thesis (S1) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||
Additional Information: | Nomor Panggil : TA 327.545 1 Bry a 2021 | ||||||||
Subjects: | POLITICAL SCIENCE > International relations | ||||||||
Divisions: | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK > Ilmu Hubungan Internasional | ||||||||
Depositing User: | Users 1221 not found. | ||||||||
Date Deposited: | 26 Jan 2022 03:04 | ||||||||
Last Modified: | 18 Oct 2022 03:50 | ||||||||
URI: | http://repository.uki.ac.id/id/eprint/6114 |
Available Versions of this Item
- Analisa Game Theory dalam Sengketa Perbatasan India-Tiongkok di Wilayah Aksai Chin. (deposited 26 Jan 2022 03:04) [Currently Displayed]
Actions (login required)
View Item |