PUTUSAN PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU ANAK DALAM TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN DAN KAITANNYA DENGAN DIVERSI (Studi Kasus : No. 33/Pid.Sus.Anak/2020/PN.Jkt.utr)

Gultom, Abel Christian Geraldo (2025) PUTUSAN PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU ANAK DALAM TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN DAN KAITANNYA DENGAN DIVERSI (Studi Kasus : No. 33/Pid.Sus.Anak/2020/PN.Jkt.utr). S1 thesis, Universitas Kristen Indonesia.

	Text (Hal_Judul_Abstrak_Daftar_Isi) HalJudulAbstrakDaftarIsi.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (976kB)
	Text (BAB_I) BABI.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (307kB)
	Text (BAB_II) BABII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (491kB)
	Text (BAB_III) BABIII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (254kB)
	Text (BAB_IV) BABIV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (281kB)
	Text (BAB_V) BABV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (157kB)
	Text (Daftar_Pustaka) DaftarPustaka.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (222kB)

Abstract

Kasus penganiayaan yang dilakukan seorang anak sebagai pelaku kejahatan dapat dilihat dalam berbagai media yang tentu Terdapat pertanggungjawaban hukum terhadap perilaku anak. Dalam menyelesaikan perkara yang melibatkan anak, penyelesaiannya dapat dilakukan di luar pengadilan melalui proses pengalihan (Diversi). Rumusan masalah dalam penelitian ini apakah Hakim dalam memutus perkara anak bisa langsung memberikan putusan pidana penjara terhadap pelaku anak dan mengapa dalam pemeriksaan perkara anak sebagai pelaku tindak pidana penganiayaan tidak dilakukan upaya diversi (studi putusan: No. 33/Pid.Sus.Anak/2020/PN.Jkt.Utr). Peneli tian ini merupakan penelitian hukum yuridis normatis dengan metode pendeketan perundang-undangan (Statue Approaach). Data pada penelitian berupa bahan hukum primer meliputi : Undang-Undang No. 11 tahun 2012 tentang sistem peradilan pidana anak dan Undang-Undang No. 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. bahan hukum sekunder diperoleh dari buku karangan para sarjana, jurnal hukum. Bahan hukum tersier adalah sumber dari internet yang berkaitan dengan isu hukum. Menurut UU SPPA, hakim tidak bisa langsung memberikan putusan pidana penjara kepada Anak, Pasal 81 Ayat (5) dalam undang-undang tersebut dikatakan bahwa pidana penjara terhadap anak digunakan sebagai upaya terakhir. dalam pemeriksaan perkara anak sebagai pelaku penganiayaan dalam putusan yang penulis bahas tidak dilakukan upaya diversi padahal dalam perkara tersebut sudah memenuhi syarat dalam melakukan upaya diversi./ Child abuse cases, where a child is the perpetrator of a crime, are often reported in various media outlets, which bear legal responsibility for addressing the child's actions. When handling cases involving children, resolution can occur outside of the courtroom through a diversion process. The formulation of the problem in this study is whether the Judge in deciding a child's case can immediately give a prison sentence to the child perpetrator and why in the examination of the child's case as a perpetrator of the crime of abuse no diversion efforts are made (decision study: No. 33 / Pid.Sus.Anak / 2020 / PN.Jkt.Utr). This study is a normative juridical legal research with a statutory approach method (Statue Approaach). The data used are secondary data in the form of primary legal materials including: Law No. 11 of 2012 and the Law on Child Protection. secondary legal materials are obtained from books written by scholars, law journals. Tertiary legal materials are sources from the internet related to legal issues. according the SPPA Law concerning the Juvenile Criminal Justice System, judges cannot directly sentence children to imprisonment, in Article 81 Paragraph 5 of the law it is stated that imprisonment for children is only used as a last resort. in the examination of the case of a child as a perpetrator of a crime of abuse in decision No.33/Pid.Sus.Anak/2020/PN.Jkt.Utr no diversion efforts were made even though the case had met the requirements for making diversion efforts.

Actions (login required)

View Item