Perlindungan Hukum Terhadap Korban Penipuan Tiket Konser (Studi Putusan Nomor 157/Pid.B/2024/PN.JKT.PST)

Saragih, Ludy Saputra (2025) Perlindungan Hukum Terhadap Korban Penipuan Tiket Konser (Studi Putusan Nomor 157/Pid.B/2024/PN.JKT.PST). S1 thesis, Universitas Kristen Indonesia.

	Text (COVER-ABSTRAK) COVER-ABSTRAK.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (799kB)
	Text (BAB1) BABI.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (171kB)
	Text (BABII) BABII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (233kB)
	Text (BABIII) BABIII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (155kB)
	Text (BABIV) BABIV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (173kB)
	Text (BABV) BABV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (20kB)
	Text (DAFTARPUSTAKA) DAFTARPUSTAKA.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (93kB)

Abstract

Penipuan tiket konser merupakan salah satu bentuk kejahatan siber yang semakin sering terjadi seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi digital. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perlindungan hukum bagi korban penipuan tiket konser, mengidentifikasi penyebab meningkatnya kejahatan tersebut, serta mengevaluasi efektivitas regulasi yang diterapkan di Indonesia dalam menangani kasus ini. Metode yang digunakan adalah pendekatan yuridis-normatif dengan mengkaji peraturan perundang-undangan, dokumen hukum, dan studi kasus terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kekurangan dalam sistem hukum yang mengakibatkan korban sulit mendapatkan perlindungan dan pemulihan haknya. Faktor-faktor seperti rendahnya literasi digital masyarakat, minimnya pengawasan terhadap transaksi daring, serta lemahnya penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan siber menjadi penyebab utama maraknya kasus ini. Celah dalam sistem hukum ini menghambat upaya pemberantasan kejahatan siber, khususnya dalam kasus penipuan tiket konser. Penelitian ini merekomendasikan pembaruan regulasi, peningkatan kesadaran hukum di masyarakat, serta penguatan kerja sama antara pemerintah dan platform teknologi. Upaya tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya kejahatan serupa di masa depan dan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi masyarakat dalam menghadapi ancaman kejahatan siber./Concert ticket fraud is a form of cybercrime that has become increasingly prevalent alongside the rapid development of digital technology. This study aims to analyze the legal protection available for victims of concert ticket fraud, identify the causes of the increasing occurrences of this crime, and evaluate the effectiveness of the regulations implemented in Indonesia to address these cases. The method used is a juridical-normative approach by examining legislation, legal documents, and relevant case studies. The findings reveal deficiencies in the legal system that make it difficult for victims to obtain protection and recover their rights. Factors such as low digital literacy among the public, inadequate monitoring of online transactions, and weak law enforcement against cybercriminals are the main reasons behind the rising cases of concert ticket fraud. These gaps in the legal system hinder efforts to combat cybercrime, especially in the context of concert ticket fraud. This study recommends regulatory reforms, raising public legal awareness, and strengthening cooperation between the government and technology platforms. These efforts are expected to prevent similar crimes in the future and provide better protection for the public against the threats of cybercrime.

Actions (login required)

View Item