Strategi Environmentalisme Indonesia dalam Memperluas Pasar Ekspor Minyak Sawit di Tengah Kecaman Politik Hijau

Purba, Aldilla Ranita Bahari (2025) Strategi Environmentalisme Indonesia dalam Memperluas Pasar Ekspor Minyak Sawit di Tengah Kecaman Politik Hijau. S1 thesis, Universitas Kristen Indonesia.

	Text (HalJudulAbstrakDaftarisiDaftarGambarDaftarTabelDaftarLampiran) HalJudulAbstrakDaftarisiDaftarGambarDaftarTabelDaftarLampiran.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB)
	Text (BABI) BABI.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (153kB)
	Text (BABII) BABII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (316kB)
	Text (BABIII) BABIII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (528kB)
	Text (BABIV) BABIV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB)
	Text (BABV) BABV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (126kB)
	Text (DaftarPustaka) DaftarPustaka.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (127kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan strategi environmentalisme Indonesia dalam geopolitik ekspor minyak sawit di tengah kecaman gerakan politik hijau global, terutama dari Uni Eropa. Tekanan internasional terhadap industri kelapa sawit semakin meningkat seiring dengan peraturan seperti Renewable Energy Directive II (RED II) dan EU Deforestation Regulation (EUDR) yang membatasi akses pasar ekspor Indonesia. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS, 2021) menunjukkan bahwa ekspor minyak sawit Indonesia mencapai lebih dari 30 miliar USD pada tahun 2021, namun menghadapi ancaman serius akibat regulasi ketat ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teori environmentalisme strategis, diplomasi hijau, dan geopolitik ekspor untuk menggambarkan bagaimana Indonesia membentuk narasi keberlanjutan melalui kampanye publik “Sawit Baik”, sertifikasi ISPO dan RSPO yang diadopsi oleh perusahaan sawit Indonesia, serta pembentukan koalisi dengan negara produsen sawit lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi environmentalisme Indonesia berfungsi ganda: (1) memperkuat posisi tawar dalam negosiasi perdagangan internasional, dan (2) membentuk citra internasional Indonesia sebagai negara yang berkomitmen terhadap keberlanjutan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa environmentalisme Indonesia tidak hanya bertujuan untuk keberlanjutan ekologis, tetapi juga sebagai instrumen geopolitik yang meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global./This study aims to analyze Indonesia’s implementation of environmentalism strategies within palm oil export geopolitics amidst the global green political movement's criticism, particularly from the European Union. International pressure on the palm oil industry has increased due to regulations such as the Renewable Energy Directive II (RED II) and the EU Deforestation Regulation (EUDR), which restrict access to Indonesia's export markets. Data from Badan Pusat Statistik (BPS, 2021) show that Indonesia’s palm oil exports reached over 30 billion USD in 2021, but it faces significant threats due to these strict regulations. This study uses a qualitative approach with theories of strategic environmentalism, green diplomacy, and export geopolitics to illustrate how Indonesia shapes its sustainability narrative through the public campaign "Sawit Baik", the ISPO and RSPO certifications adopted by Indonesian palm oil companies, as well as forming coalitions with other palm oil-producing countries. The research findings show that Indonesia's environmentalism strategy serves two functions: (1) strengthening its bargaining power in international trade negotiations, and (2) shaping Indonesia’s international image as a nation committed to sustainability. This study concludes that environmentalism in this context serves not only as an ecological value but also as an effective geopolitical instrument that enhances Indonesia’s competitiveness in the global market.

Actions (login required)

View Item