Kuasa Simbolik: Tianxia dan Konfusianisme dalam Proyeksi Belt and Road Initiative di Kazakhstan

Fernando, Jason (2025) Kuasa Simbolik: Tianxia dan Konfusianisme dalam Proyeksi Belt and Road Initiative di Kazakhstan. S1 thesis, Universitas Kristen Indonesia.

	Text (HalJudulDaftarIsiDaftarTabelDaftarGambarDaftarSingkatanDaftarLampiranAbstrak) HalJudulDaftarIsiDaftarTabelDaftarGambarDaftarSingkatanDaftarLampiranAbstrak.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB)
	Text (BABI) BABI.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (353kB)
	Text (BABII) BABII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (601kB)
	Text (BABIII) BABIII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB)
	Text (BABIV) BABIV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB)
	Text (BABV) BABV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (369kB)
	Text (DaftarPustaka) DaftarPustaka.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (619kB)
	Text (Lampiran) Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (335kB)

Abstract

Skripsi ini bertujuan untuk mengungkap produksi makna Tianxia dan Konfusianisme dalam membentuk strategi kuasa simbolik Cina dalam konteks Belt & Road Initiative (BRI). Fokus utama dari penelitian ini adalah bagaimana kedua filosofi tersebut digunakan sebagai ide dasar untuk menciptakan narasi "peaceful development" yang mendukung kestabilan politik dan ekonomi di Kazakhstan. Untuk mengungkap bagian itu, ia mengadaptasi teori kekuasaan simbolik Pierre Bourdieu untuk menganalisis bagaimana Cina memanfaatkan habitus, capital, dan field untuk membentuk persepsi agar Kazakhstan menerima tanpa resistensi terbuka akan proyek-proyek BRI, termasuk infrastruktur digital dalam Digital Silk Road dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Proyeksi BRI ini diperkuat melalui kerangka multilateral seperti Shanghai Cooperation Organization hingga penyebaran budaya Tionghoa dan konstruksi narasi positif dari media. Ini didukung dengan pendekatan genealogi yang dicetuskan oleh Michel Foucault untuk menelusuri asal-usul dan perkembangan kedua filosofi tersebut dalam lintasan historis dari era dinasti hingga Partai Komunis Cina. Metode penelitian yang digunakan bersifat kualitatif dengan berbentuk studi kasus. Skripsi ini menemukan bahwa filosofi Tianxia yang menekankan kepemimpinan global secara damai dan Konfusianisme yang berbicara tentang harmoni, memainkan peran kunci dalam mendukung win-win cooperation dan memberikan mutual benefit bagi kedua belah pihak. Kedua filosofi tersebut berfungsi sebagai alat legitimasi simbolik yang meningkatkan kepentingan dan pengaruh Cina di Kazakhstan secara jangka panjang dan integratif. Kata Kunci: Belt & Road Initiative, Cina, Kazakhstan, Konfusianisme, Tianxia / This thesis aims to reveal the production of meaning of Tianxia and Confucianism in shaping China's symbolic power strategy within the context of the Belt & Road Initiative (BRI). The primary focus of this study is how these two philosophies are employed as foundational ideas to construct a narrative of "peaceful development" that supports political and economic stability in Kazakhstan. To uncover this aspect, the thesis adapts Pierre Bourdieu’s theory of symbolic power to analyze how China utilizes habitus, capital, and field to shape perceptions, leading Kazakhstan to accept BRI projects, including digital infrastructure initiatives under the Digital Silk Road and the achievement of Sustainable Development Goals (SDGs) without overt resistance. The projection of the BRI is further reinforced through multilateral frameworks such as the Shanghai Cooperation Organization, the dissemination of Chinese culture, and the construction of positive media narratives. This is supported by the adoption of the genealogical approach proposed by Michel Foucault, tracing the origins and historical development of these two philosophies from the dynastic era to the China Communist Party. The research employs a qualitative method in the form of a case study. This thesis finds that the philosophy of Tianxia emphasizing peaceful global leadership, and Confucianism emphasizing harmony, play key roles in promoting win-win cooperation and delivering mutual benefits to both parties. These two philosophies function as symbolic legitimization tools that enhance China's interests and influence in Kazakhstan over the long term in an integrative manner. Keywords: Belt & Road Initiative, China, Confucianism, Kazakhstan, Tianxia

Actions (login required)

View Item