Tampubolon, Sudarno P and Sarassantika, I Putu Ellsa and Suarjana, I Wayan Gede (2022) Analisis Kerusakan Struktur Bangunan dan Manajemen Bencana Akibat Gempa Bumi, Tsunami, dan Likuifaksi di Palu = Analysis of Building Structure Damage and Disaster Management Due to Earthquake, Tsunami, and Liquefaction in Palu. Received: March, 13, 2022 ; Revised: June, 18, 2022 ; Accepted: July, 05, 2022 ; Available Online: July, 11, 2022 169 Copyright@2022. Universitas Islam 45 BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil, 10 (2). pp. 169-186. ISSN 2579 3187
![]() |
Text
AnalisisKerusakanStrukturBangunan.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text (Hasil_Turnitin)
HasilTurnitinAnalisisKerusakanStrukturBangunan.pdf Download (8MB) |
Abstract
Strong column-weak beam merupakan konsep desain yang perlu diterapkan dan diperhatikan dalam perencanaan struktur gedung (gedung bertingkat tinggi dan gedung bertingkat rendah). Umumnya kegagalan struktur terjadi pada sambungan balok-kolom (beam-column joint). Kegagalan tersebut terjadi karena kurangnya perhatian terhadap konsep desain yang baik dan benar. Detailing pembesian pada kolom, balok, dan sambungan balok-kolom masih belum secara penuh menerapkan standard SNI-2847-2019 yang mengakibatkan tulangan tidak berfungsi sepenuhnya dalam menahan kombinasi gaya tarik, tekan, dan geser yang terjadi saat gempa. Selain itu prinsip desain Strong column-weak beam yang tidak lengkap di dalam penerapan perencanaan bangunan mengakibatkan bangunan mengalami kegagalan pada struktur kolom saat menerima gaya axial. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kerusakan struktur yang terjadi dan sistem manajemen bencana yang diterapkan saat terjadi gempa di Palu. Metode penelitian dilakukan dengan metode investigasi/survei ke lapangan dan melakukan pengecekan dan mencatat data mengenai kondisi kerusakan bangunan dan melakukan uji hammer test (pengujian nondestruktif) untuk mendapatkan nilai dari kekuatan beton. Dari hasil pengujian yang dilakukan diperoleh nilai kuat tekan beton f’c yang digunakan adalah (20-48) MPa. Selain itu detail penulangan sengkang stirrups juga belum sepenuhnya dipahami fungsinya pada balok maupun kolom yang mengakibatkan pemasangan tulangan sengkang tidak memenuhi kriteria aturan bengkokan sudut 90˚, 135˚, 180˚ dan penambahan panjang penyaluran tulangan tarik dan tekan. Potensi bahaya gempa yang tinggi mengakibatkan wilayah Palu dan sekitarnya cenderung memiliki risiko bencana gempa bumi. Untuk itu mitigasi bencana sangat perlu diterapkan di wilayah Palu yang bertujuan untuk mengurangi jumlah korban jiwa pada saat terjadi bencana alam, baik manusia maupun harta benda. Kata kunci: kolom; beton bertulang; mitigasi bencana; gempa bumi; kegagalan struktur / he strong column-weak beam is a design concept that needs to be implemented and considered in the planning of building structures (high-rise and low-rise buildings). Generally, structural failure occurs at beam-column joints. Such failure occurred due to the lack of attention to good and correct design concepts. The detailing of reinforcement for columns, beams, and beam-column connections has not yet fully implemented the SNI-2847-2019 standard which results in the reinforcement cannot withstand the combination of tensile, compressive, and shear forces that occur during an earthquake. In addition, the incomplete design of strong column-weak beam in building planning causes the building to fail in the column structure when receiving axial forces. The purpose of this study was to analyze the structural damage and the disaster management system applied during the earthquake in Palu. The research is carried out by investigation/survey methods on the study area as well as checking and recording the data about damage condition of buildings and conducting a hammer test (non-destructive test) to get the strength value of the concrete. Testing result showed the compressive strength value of the f’c concrete used is 20 to 48 MPa. In addition, the details of stirrups reinforcement are also not fully understood about their function on beams and columns, which results in the installation of stirrup reinforcement does not meet the criteria for bending angles of 90˚, 135˚, 180˚ and the addition of tensile and compressive reinforcement lengths. The high potential for earthquake hazard causes Palu and its surroundings tend to have an earthquake risk. For this reason, it is necessary to implement disaster mitigation for Palu region, which aims to reduce the number of casualties when natural disasters occur, both human and property loses. Keywords: column; concrete beam; disaster mitigation reinforced; earthquake; failure structure
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | TECHNOLOGY > Building construction |
Depositing User: | Ms Mentari Simanjuntak |
Date Deposited: | 10 Jul 2025 09:49 |
Last Modified: | 10 Jul 2025 09:49 |
URI: | http://repository.uki.ac.id/id/eprint/19525 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |