Hubungan Frekuensi Antenatal Care dengan Kejadian Stunting pada Balita di Indonesia (Analisis Lanjutan Riskesdas 2018)

Mus, Indah Paskahila Rindawa (2024) Hubungan Frekuensi Antenatal Care dengan Kejadian Stunting pada Balita di Indonesia (Analisis Lanjutan Riskesdas 2018). S1 thesis, Universitas Kristen Indonesia.

[img] Text (Hal_Judul_Daftar_Isi_Daftar_Gambar_Daftar_Tabel_Daftar_Lampiran_Abstrak)
HalJudulAbstrakDaftarisiDaftarGambarDaftarTabelDaftarlampiran.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (15MB)
[img] Text (BAB_I)
BABI.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (210kB)
[img] Text (BAB_II)
BABII.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (397kB)
[img] Text (BAB_III)
BABIII.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (354kB)
[img] Text (BAB_IV)
BABIV.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (198kB)
[img] Text (Daftar_Pustaka)
DaftarPustaka.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (168kB)
[img] Text (Lampiran)
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (5MB)

Abstract

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan pada anak yang diukur dari tinggi badan anak yang ditandai dengan z-score berada dibawah -2 SD dari standar pertumbuhan menurut WHO. Salah satu faktor risiko yang dapat menyebabkan stunting adalah frekuensi pemeriksaan antenatal. Pemeriksaan antenatal (ANC) adalah layanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil, sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 97 Tahun 2014. Pemeriksaan ini penting karena bertujuan untuk mendeteksi secara dini penyakit atau masalah yang dialami oleh ibu hamil yang kemudian dapat mencegah terjadinya anak stunting. Penelitian ini dilakukan dengan memakai metode cross sectional, dengan mempertimbangkan pengambilan data variabel penelitian yang dilakukan dalam satu kurun waktu, sesuai dengan yang dilakukan oleh Riskesdas. Kemudian digunakan uji diagnostik menggunakan WHO Anthro Survey Analyser serta Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) untuk melihat hubungan antara frekuensi kunjungan pemeriksaan antenatal dengan kejadian stunting pada balita di Indonesia. Berdasarkan penelitian ini kemudian didapatkan sebanyak 49.283 ibu hamil yang memeriksakan kehamilan sesuai kriteria dan sebanyak 6.206 ibu hamil yang memeriksakan kehamilan tidak sesuai kriteria. Untuk balita yang mengalami stunting sebanyak 15.192 anak, dan yang tidak mengalami stunting sebanyak 40.297 anak. Kemudian dari hasil chi-square didapatkan nilai p = <0,001 yang dimana nilai p < 0,05 artinya secara statistik terdapat hubungan antara frekuensi pemeriksaan antenatal ibu hamil dengan terjadinya stunting pada anak balita. Kunjungan ANC merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan anemia. Sehingga ibu yang hamil sebaiknya melakukan pemeriksaan antenatal sesuai standar untuk mengindentifikasi dan mengatasi masalah kesehatan yang dapat menyebabkan terjadinya stunting pada anak. / Stunting is a growth disorder in children measured by a child's height, indicated by a z-score below -2 SD from the growth standard according to WHO. One of the risk factors that can cause stunting is the frequency of antenatal care. Antenatal care (ANC) is a health service provided to pregnant women, in accordance with the Regulation of the Minister of Health Number 97 of 2014. This examination is important as it aims to detect early diseases or problems experienced by pregnant women, which can subsequently prevent stunting in children. This study was conducted using a cross-sectional method, considering the collection of research variable data within a single timeframe, as done by Riskesdas. Diagnostic tests using the WHO Anthro Survey Analyser and the Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) were then used to examine the relationship between the frequency of antenatal visits and the incidence of stunting in toddlers in Indonesia. Based on the study, it was found that 49,283 pregnant women had their pregnancies examined according to the criteria, while 6,206 pregnant women had their pregnancies examined not according to the criteria. Among the toddlers, 15,192 children experienced stunting, and 40,297 children did not experience stunting. The chi- square results showed a p-value of <0.001, which means p<0.05, indicating a statistically significant relationship between the frequency of antenatal visits by pregnant women and the incidence of stunting in toddlers. ANC visits are a dominant factor related to anemia. Therefore, pregnant women should undergo antenatal care according to the standards to identify and address health issues that can lead to stunting in children. Keywords: stunting, antenatal care, toddlers

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorBatubara, Frisca RonauliNIDN0325027504frisca.batubara@uki.ac.id
Subjects: MEDICINE
MEDICINE > Gynecology and obstetrics > Obstetrics > Maternal care. Prenatal care services
MEDICINE > Pediatrics > Child health. Child health services
Divisions: FAKULTAS KEDOKTERAN > Pendidikan Dokter
Depositing User: Ms Indah Paskahila
Date Deposited: 13 Nov 2025 04:45
Last Modified: 13 Nov 2025 04:45
URI: http://repository.uki.ac.id/id/eprint/17974

Actions (login required)

View Item View Item