Analisis Pengelolaan Risiko Operasional pada Proses Pencairan BNI SIMPONI Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Sebelum dan Sesudah Penerapan UU P2SK pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Sitorus, Monita (2024) Analisis Pengelolaan Risiko Operasional pada Proses Pencairan BNI SIMPONI Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Sebelum dan Sesudah Penerapan UU P2SK pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. S1 thesis, Universitas Kristen Indonesia.

	Text (Hal_Judul_Daftar_Isi_Daftar_Gambar_Daftar_Tabel_Daftar_Lampiran_Abstrak) HalJudulAbstrakDaftarisiDaftarGambarDaftarTabelDaftarLampiran.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB)
	Text (BAB_I) BABI.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (200kB)
	Text (BAB_II) BABII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (382kB)
	Text (BAB_III) BABIII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (70kB)
	Text (BAB_IV) BABIV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (438kB)
	Text (BAB_V) BABV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (64kB)
	Text (Daftar_Pustaka) DaftarPustaka.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (205kB)
	Text (Lampiran) Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (980kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perbedaan dalam pengelolaan risiko operasional pada proses pencairan BNI Simponi Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) sebelum dan sesudah penerapan Undang-Undang Pengelolaan Risiko Sistem Keuangan (UU P2SK) di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan analisis dokumen. Temuan penelitian mengindikasikan bahwa sebelum diberlakukannya UU P2SK, pengelolaan risiko operasional cenderung lebih sederhana dan kurang menitikberatkan pada aspek-aspek kompleks seperti risiko perubahan iklim dan risiko konglomerasi jasa keuangan. Sistem manajemen risiko operasional pada saat itu juga lebih terbatas dan kurang transparan, dengan komunikasi antar departemen yang belum optimal. Pasca penerapan UU P2SK, terdapat perubahan signifikan dalam pendekatan pengelolaan risiko operasional. DPLK BNI Simponi memperkuat sistem manajemen risiko dengan pendekatan yang lebih sistematis dan transparan, serta memanfaatkan teknologi informasi yang lebih maju untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi. Selain itu, implementasi kebijakan keamanan siber yang lebih ketat, peningkatan komunikasi antar departemen, peningkatan budaya pengelolaan risiko, serta kesadaran akan pentingnya kepatuhan terhadap regulasi, berkontribusi terhadap pengelolaan risiko yang lebih baik. Perbedaan utama antara periode sebelum dan sesudah penerapan UU P2SK terletak pada cakupan pengelolaan risiko operasional. Sebelum penerapan UU P2SK, fokus pengelolaan risiko terbatas pada manajemen aset dan keuangan, sedangkan setelahnya, cakupan tersebut meluas mencakup aspek seperti perubahan iklim dan risiko konglomerasi jasa keuangan. Transparansi dalam pengelolaan risiko juga meningkat, dan informasi menjadi lebih mudah diakses oleh pemangku kepentingan. Kata Kunci: Risiko Operasional, Proses Pencairan, BNI Simponi, UU P2SK, PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. / This study aims to examine the differences in operational risk management in the disbursement process of BNI Simponi Pension Fund of Financial Institutions (DPLK) before and after the implementation of the Financial System Risk Management Act (UU P2SK) at PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. This research employs a qualitative descriptive approach with a case study method. Data was collected through in-depth interviews and document analysis. The findings indicate that prior to the implementation of UU P2SK, operational risk management tended to be simpler and less focused on complex aspects such as climate change risk and financial conglomeration risk. The operational risk management system at that time was also more limited and less transparent, with suboptimal communication between departments. After the implementation of UU P2SK, there were significant changes in the approach to operational risk management. DPLK BNI Simponi strengthened its risk management system with a more systematic and transparent approach, leveraging advanced information technology to enhance efficiency and accuracy. Additionally, the implementation of stricter cybersecurity policies, improved interdepartmental communication, enhanced risk management culture, and increased awareness of the importance of regulatory compliance contributed to better risk management. The main difference between the periods before and after the implementation of UU P2SK lies in the scope of operational risk management. Before the enactment of UU P2SK, the focus of risk management was limited to asset and financial management, whereas after its implementation, the scope expanded to include aspects such as climate change and financial conglomeration risk. Transparency in risk management also improved, and information became more accessible to stakeholders. Keywords: Operational Risk, Disbursement Process, BNI Simponi, P2SK Law, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Actions (login required)

View Item