Debora, Chyntya (2024) Misogini Sebagai Respon Warganet Terhadap Perempuan Berselingkuh (Studi Netnografi Kasus Perselingkuhan Arawinda dan Guiddo). S1 thesis, Universitas Kristen Indonesia.
Text (Hal_Judul_Daftar_Isi_Daftar_Tabel_ Daftar_Gambar_Daftar_Singkatan_Daftar_Lampiran_Abstrak)
Hal_Judul_Daftar_Isi_Daftar_Tabel_ Daftar_Gambar_Daftar_Singkatan_Daftar_lampiran_Abstrak_.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB) |
|
Text (BAB_I)
BABI.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB) |
|
Text (BAB_II)
BABII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (804kB) |
|
Text (BAB_III)
BABIII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (2MB) |
|
Text (BAB_IV)
BABIV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (476kB) |
|
Text (Daftar_Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB) |
|
Text (Lampiran)
Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (10MB) |
Abstract
Perselingkuhan merupakan hubungan yang terjadi secara sadar antara kedua belah pihak. Seharusnya, keduanya sama-sama disalahkan atas perbuatannya. Namun dalam berbagai kasus perselingkuhan yang terjadi terdapat ketimpangan, dimana perempuan dianggap menjadi pihak yang paling bertanggung jawab dan memiliki porsi kesalahan yang lebih besar dibandingkan laki-laki. Hal ini tercermin dari berbagai kasus perselingkuhan yang viral di media sosial, sebagian besar warganet memberikan komentar dengan menyebut perempuan yang terlibat dalam perselingkuhan sebagai pelakor. Pelakor merupakan singkatan dari perebut suami orang, yang menandakan bahwa perempuan sebagai pihak yang paling aktif untuk merebut dan memposisikan laki-laki sebagai barang yang direbut. Penyebutan pelakor terhadap perempuan yang berselingkuh juga diikuti dengan komentar kebencian dan menyebabkan perempuan menjadi fokus sasaran kebencian oleh warganet. Tujuan dari penelitian ini ingin menganalisis bagaimana bentuk-bentuk misogini yang diberikan oleh warganet terhadap perempuan yang terlibat dalam perselingkuhan di media sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian netnografi oleh Kozinet. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan Google Colaboratoy dan Nvivo 12. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat enam bentuk misogini yang diberikan oleh warganet terhadap perempuan yang berselingkuh. Di antaranya adalah menyalahkan perempuan sebagai pihak yang paling bersalah, menganggap perempuan sebagai penjual diri, merendahkan nilai perempuan sebagai manusia, menghina bentuk tubuh dan penampilan perempuan, mengutuk perempuan dan adanya keinginan untuk melakukan kekerasan fisik terhadap perempuan. Dari hasil penelitian ini menemukan bahwa sebagian besar warganet masih menempatkan perempuan sebagai sasaran utama kebencian karena adanya penilaian bahwa perempuan menjadi penyebab dan pemicu terjadinya perselingkuhan tersebut. Sementara laki-laki yang melakukan hal serupa cenderung diabaikan dan tidak mendapatkan komentar kebencian yang sama. Kata kunci: Misogini, Pelakor, Kasus Perselingkuhan, Netnografi. / Infidelity is a relationship that occurs consciously between both parties. Supposedly, both of them are equally blamed for his actions. However, in various cases of infidelity that occur there is inequality, where women are considered to be the most responsible parties and have a greater portion of blame than men. This is reflected in various cases of infidelity that have gone viral on social media, most netizens have commented by calling women involved in infidelity as prostitutes. Pelakor is an abbreviation of grabbing people's husbands, which indicates that women are the most active party to seize and position men as seized goods. The mention of actors against women who have affairs is also followed by hateful comments and causes women to become the focus of hate targets by netizens. The purpose of this study is to analyze how forms of misogyny given by netizens to women involved in infidelity on social media. This study uses a qualitative approach with a netnography research method by Kozinet. The data collection method in this study uses Google Colaboratoy and Nvivo 12. The results of this study show that there are six forms of misogyny given by netizens to women who have an affair, including blaming women as the most guilty party, considering women as self-sellers, degrading women as human beings, insulting women's body shape and appearance, condemning women and the desire to commit physical violence against women. From the results of this study, it was found that most netizens still put women as the main target of hatred because there is an assessment that women are the cause and trigger of the infidelity. Men who do the same tend to be ignored and don't get the same hateful comments. Keywords: Misogyny, Pelakor, Infidelity Case, Netnography
Item Type: | Thesis (S1) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | SOCIAL SCIENCES SOCIAL SCIENCES > The Family. Marriage. Women > Women. Feminism |
||||||||
Divisions: | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK > Ilmu Komunikasi | ||||||||
Depositing User: | Users 5059 not found. | ||||||||
Date Deposited: | 21 Aug 2024 06:36 | ||||||||
Last Modified: | 21 Aug 2024 06:36 | ||||||||
URI: | http://repository.uki.ac.id/id/eprint/16290 |
Actions (login required)
View Item |