Analisis Manajemen Risiko terhadap Tata Kelola Gereja (Studi Kasus pada “Gereja Kristen Injili di Tanah Papua Klasis Mimika” Kabupaten Mimika-Provinsi Papua Tengah)

Sawor, Lewi (2024) Analisis Manajemen Risiko terhadap Tata Kelola Gereja (Studi Kasus pada “Gereja Kristen Injili di Tanah Papua Klasis Mimika” Kabupaten Mimika-Provinsi Papua Tengah). S2 thesis, Universitas Kristen Indoensia.

[img] Text (Hal_Judul_Daftar_Isi_Abstrak)
JudulDaftarIsiAbstrak.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (6MB)
[img] Text (BAB_I)
BABI.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (460kB)
[img] Text (BAB_II)
BABII.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (334kB) | Request a copy
[img] Text (BAB_III)
BABIII.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (329kB) | Request a copy
[img] Text (BAB_IV)
BABIV.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (513kB) | Request a copy
[img] Text (BAB_V)
BABV.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (103kB) | Request a copy
[img] Text (Daftar_Pustaka)
DaftarPustaka.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (236kB)
[img] Text (Lampiran)
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (797kB) | Request a copy

Abstract

Dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial, diperhadapkan pada berbagai persoalan dan tantangan hidup baik secara pribadi, keluarga dan juga secara institusi/orgasasa. Hal ini adalah keterberian manusia. Dalam mengelola kehidupan yang serba kompleks, manusia tidak terlepas dari risiko. Hal ini pun terjadi dalam institusi gereja yang dianggap sebagai lembaga yang suci. Risiko ini bisa dialami dalam bentuk apa saja dan jika risiko tidak dikelola dengan baik, maka tentu akan memunculkan harms atau kerugian bagi gereja. Hal ini semakin diperparah apabila gereja sendiri tidak memiliki manajemen risiko yang baik. Gereja sendiri sudah waktunya menjadi insttusi yang adaptif siring perkembangan zaman, dan sudah waktunya mengembangkan, memanfaatkan manajemen risiko sebagai mitigasi, atau prefention, menyadari risiko yang terjadi sebagai keterberian. Dengan mengembangkan manajemen risiko mampu meminimalisir kerugian atau harms. Gereja sebagai organisasi yang sudah tua dan berpengalaman pemanfaatan, ini mesti dimulai ditingkat struktur yang berkedudukan mengendalikan. Melalui struktur kepemimpinan gereja sudah harus memulai memanfaatkan, memberdayakan manajemen risiko dengan tahapan identifikasi risiko, menilai risiko, mengelola risiko, implementasi pengelolaan risiko dan tahapan evaluasi. Tesis ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan metode Terapan. Metode terapan menjadi pilihan karena penulis sendiri adalah narasumber dalam masalah yang diteliti. Pengumpulan data dilakukan secara ilmiah yaitu melalui observasi, dokumentasi dan kuesioner. Proses peneliatian dilakukan selama hamper 3 bulan secara berturut-turut atau intensif dengan kelompom sasaran sebagai obyek penelitian yaitu Pimpinan klasis, dan berbagai stakeholder terkait yang dianggap relevan dengan penelitian untuk memperkuat argumentasi penulis. Jika pola Manajemen risiko sudah diberdayakan, dapat dianggap sebagai bentuk rekosntruksi dalam tata kelola manajemen yang baik. Hal ini, saat ini menjadi sebuah kebutuhan yang mendesak, karena disaat manajemen risiko diberdayakan, akan menjadi langkah maju gereja sekaligus mampu mendeteksi risiko sejak dini dalam pengelolaan gereja sehingga dapat dimitigasi. Risiko-risiko yang laten diprediksi selalu muncul selama ini adalah: Risiko pemberian kewenangan yang tidak sesuai dengan “The Right man on the right man place”, Risiko budgeting, risiko alam, risiko sosial dan risiko keamanan, risiko sumber daya manusia, risiko manajemen pengelolaan pelaksanaan tugas gereja, risiko manajemen keuangan, risiko sumber dana, risiko proses pengelolaan, risiko transparansi keuangan, risiko keterlibatan jemaat, risiko ketidakpastian pendapatan, risiko kebijakan keuangan, dan risiko Pendidikan/pelatihan keuangan, dan lain-lain. Tesis ini juga menyimpulkan GKI di Tanah Papua, belum sama sekali memanfaatkan manajemen tata Kelola gereja disemua aspek. Secara khusus untuk risiko dalam tata kelola kepemimpinan gereja, sehingga diharapkan perubahan yang radikal bagi gereja perlu segera dilaksanakan tahapan manajemen risiko yaitu, tahap: Identifikasi risiko, Penilaian risiko, mengelola risiko, Implementasi risiko, dan tahap akhir yaitu evaluasi. Sebab struktur gereja dikelola dengan menggunakan manajemen risiko maka sangat berdampak bagi kemajuan gereja yang selama ini tidak dikelola sehingga terjadi stagnasi dan kekakuan yang berkepanjangan dalam tata Kelola kepemimpinan di Tingkat struktur. Kata Kunci: Manajemen Risko, Tata Kelola, GKI di Tanah Papua. / In human life as sosial creatures, we are faced with various personal and life challenges both personally, in the family and also institutionally/organizationally. This is a human gift. In managing complex life, humans are inseparable from risks. This also happens in church institutions which are considered sacred institutions. This risk can be experienced in any form and if the risk is not managed well, it will certainly result in losses or losses for the church. This is further exacerbated if the church itself does not have good risk management. It is time for the Church itself to become an adaptive institution in accordance with the times, and it is time to develop, adopting risk management as mitigation, or prevention, realizing the risks that occur as a given. By developing risk management you can minimize losses or losses. The church, as an old and experienced organization, uses this must begin at the level of the structure which has a controlling position. Through the leadership structure the church must begin to utilize, empower risk management with the stages of identifying risks, assessing risks, managing risks, implementing risk management and evaluation stages. This tesis is field research with an applied method approach. The applied method is the choice because the author himself is the source in the problem being studied. Data collection was carried out scientifically, namely through observation, documentation and questionnaires. The research process was carried out for almost 3 months consecutively or intensively with the target group as the research object, namely class leaders, and various related stakeholders who were considered relevant to strengthen the author's argument. If the risk management pattern has been implemented, it can be considered as a form of reconstruction in good management governance. This is currently an urgent need, because when risk management is empowered, it will be a step forward for the church as well as being able to detect risks early in church management so that they can be mitigated. The latent risks predicted to always appear during this time are: Risk of granting authority that is not in accordance with "The Right man on the right man place", Budgeting risk, natural risk, sosial risk and security risk, human resource risk, management risk implementation of church duties, financial management risks, funding source risks, management process risks, financial transparency risks, congregation involvement risks, income risks, financial policy risks, and financial education/training risks, etc. This tesis also concludes that GKI in Tanah Papua has never utilized church governance management in all aspects. Specifically for risks in church leadership governance, it is hoped that radical changes for the church need to be implemented immediately in the risk management stages, namely: Risk identification, risk assessment, risk management, risk implementation, and the final stage, namely evaluation. Because the church structure is managed using risk management, it has a big impact on the progress of the church which has not been managed so far, resulting in prolonged stagnation and stiffness in leadership governance at the structural level. Keywords: Risk Management, Governance, GKI in Tanah Papua

Item Type: Thesis (S2)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorHeatubun, Adolf BNIDN0014116307adolf.heatubun@uki.ac.id
Thesis advisorTambunan, Martua EliakimNIDN0303126805martua.eliakim@uki.ac.id
Subjects: SOCIAL SCIENCES > Economic history and conditions
SOCIAL SCIENCES > Social history and conditions. Social problems
SCIENCE > Science (General) > General
Divisions: PROGRAM PASCASARJANA > Magister Manajemen
Depositing User: Mr Donald Salima
Date Deposited: 13 Aug 2024 03:27
Last Modified: 13 Aug 2024 03:27
URI: http://repository.uki.ac.id/id/eprint/15455

Actions (login required)

View Item View Item