Perlindungan Hukum bagi Dokter yang Melakukan Tindakan Euthanasia kepada Pasien

Simanjuntak, Jesline (2024) Perlindungan Hukum bagi Dokter yang Melakukan Tindakan Euthanasia kepada Pasien. S1 thesis, Universitas Kristen Indonesia.

[img] Text (Hal_Judul_Daftar_Isi_Daftar_Gambar_Daftar_Tabel_Daftar_Lampiran_Abstrak)
HalJudulAbstrakDaftarisiDaftarGambarDaftarTabelDaftarlampiran.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (1MB)
[img] Text (BAB_I)
BABI.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (435kB)
[img] Text (BAB_II)
BABII.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (468kB)
[img] Text (BAB_III)
BABIII.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (451kB)
[img] Text (BAB_IV)
BABIV.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (455kB)
[img] Text (BAB_V)
BABV.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (315kB)
[img] Text (Daftar_Pustaka)
DaftarPustaka.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (221kB)

Abstract

Manusia saat ini hidup di era yang sangat progresif dan modern. Teknologi telah mengubah setiap aspek kehidupan manusia terutama dibidang medis. Teknologi yang berkembang ini memudahkan dokter dan tenaga medis dalam merawat pasien. Dampak positif dari perkembangan ini adalah pengobatan yang diterima pasien akan lebih efektif dan tepat. Namun secanggih apapun pasti ada suatu keadaan dimana pasien mengidap penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan berujung kematian dan pasien meminta pada dokter untuk mengakhiri penderitaanya dengan cara euthanasia maupun menolak pengobaatan yang diberikan dokter karena menganggap pengobatan itu sia-sia. Rumusan masalah dalan skripsi ini adalah bagaimana perlindungan hukum jika ada seorang dokter melakukan tindak euthanasia pada pasien, dan bagaimana informed consent dapat memberikan perlindungan hukum bagi dokter yang melakukan tindak euthanasia pada pasien. Dengan menggunakan kerangka perundang-undangan, penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif. Data sekunder diperoleh dari buku-buku dan literatur lain, bahan hukum tersier berupa kamus, dan data sekunder diperoleh dari bahan hukum primer seperti Kitab Hukum Pidana, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2023 dan UU Kesehatan. Bahan hukum yang terkumpul kemudian disusun dan dianalisis. Berdasarkan temuan penelitian, dapat dikatakan bahwa belum ada undang-undang formal yang mengatur di Indonesia. Seseorang tidak mempunyai hak untuk memperoleh kesehatan yang optimal melalui euthanasia. Tindakan menidurkan atau mengakhiri hidup pasien disebut dengan euthanasia. Tindakan memberikan hak mati kepada seseorang dikenal juga dengan istilah euthanasia. Perlindungan hukum bagi dokter mengenai pemberian pelayanan medis, pengobatan, dan kewajibannya sehubungan dengan tindakan euthanasia yang dilakukan terhadap pasien; Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kebijakan hukum terkait pembaharuan peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan harus dirumuskan kembali guna memberikan kepastian dan perlindungan hukum baik bagi dokter maupun pasien. Kata Kunci: Perlindungan Hukum, Euthanasia. / Humans currently live in a very progressive and modern era. Technology has changed every aspect of human life, especially in the medical field. This developing technology makes it easier for doctors and medical personnel to treat patients. The positive impact of this development is that the treatment received by patients will be more effective and precise. However, no matter how sophisticated it is, there will always be a situation where the patient suffers from an incurable disease that can lead to death and the patient asks the doctor to end his suffering by means of euthanasia or refuses the treatment given by the doctor because he considers the treatment to be futile. The formulation of the problem in this thesis is how to provide legal protection if a doctor commits an act of euthanasia on a patient, and how informed consent can provide legal protection for a doctor who commits an act of euthanasia on a patient. By using a statutory framework, this research is normative legal research. Secondary data was obtained from books and other literature, tertiary legal materials were dictionaries, and secondary data was obtained from primary legal materials such as the Criminal Code, Law Number 1 of 2023 and the Health Law. The collected legal materials are then compiled and analyzed. Based on research findings, it can be said that there is no formal law regulating it in Indonesia. A person does not have the right to obtain optimal health through euthanasia. The act of putting a patient to sleep or ending a patient's life is called euthanasia. The act of giving someone the right to die is also known as euthanasia. Legal protection for doctors regarding the provision of medical services, treatment, and their obligations in connection with euthanasia carried out on patients; To overcome this problem, legal policies related to the renewal of laws and regulations in the health sector must be reformulated to provide certainty and legal protection for both doctors and patients. Key Words: Legal Protection, Euthanasia.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorJanuar, InriNIDN0321018502inri.januar@uki.ac.id
Thesis advisorHasiholan, Andree WashingtonNIDN03020292032andree.washington@uki.ac.id
Subjects: LAW
LAW > Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence
Divisions: FAKULTAS HUKUM > Ilmu Hukum
Depositing User: Users 5226 not found.
Date Deposited: 06 Aug 2024 07:38
Last Modified: 06 Aug 2024 07:38
URI: http://repository.uki.ac.id/id/eprint/15398

Actions (login required)

View Item View Item