Saputra, Egon Ilman and Utomo, Bambang Suprayogi Resi (2023) Association between obstructive sleep apnea and sleep quality. ORLI, 53 (2). pp. 161-167. ISSN 2598-3970
Text
Associationbetweenobstructive.pdf Download (218kB) |
Abstract
Latar belakang: Obstructive sleep apnea (OSA) didefinisikan sebagai gangguan tidur yang menyebabkan penutupan saluran napas bagian atas yang berulang (baik sebagian atau seluruhnya). Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa OSA pada usia lanjut menyebabkan kantuk berlebihan di siang hari; masalah suasana hati dan kualitas hidup yang buruk. OSA ditandai dengan penyempitan berulang saluran napas bagian atas selama tidur, yang mengakibatkan apnea atau hipopnea. Pasien yang menderita OSA sering mengalami penurunan kualitas tidur. Tujuan: Untuk menemukan dan menilai hubungan antara OSA dengan kualitas tidur penderita. Tinjauan pustaka: OSA merupakan gangguan tidur yang sering terjadi, yang diklasifikasikan sebagai sumbatan saluran nafas atas total atau sebagian, selama tidur, yang menyebabkan hipoksemia yang hilang timbul, sering terbangun, tidur yang terputus-putus dan kualitas tidur yang buruk. OSA memiliki banyak dampak misalnya pada kualitas hidup, depresi, dan kecemasan, tetapi OSA juga berhubungan dengan stres akut, yang telah dilaporkan dalam beberapa penelitian. Berbagai studi mengenai OSA mendapatkan data henti-napas saat tidur derajat sedang sampai berat, pada pasien usia lanjut dan di tempat perawatan. Terapi tekanan saluran pernafasan positif berkelanjutan (CPAP) merupakan pengobatan yang efektif untuk OSA. Sesuai aturan, terapi ini diberikan melalui sungkup oksigen, dan oleh karena itu idealnya mulut pasien harus tertutup selama tidur. Kesimpulan: Hasil berbagai penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara OSA dengan kualitas tidur. Peningkatan risiko OSA pada orang dewasa muda dikaitkan dengan stres akut, dan hubungan tersebut dimediasi oleh kualitas tidur. Kata kunci: sleep apnea, tekanan saluran pernapasan positif berkelanjutan, sumbatan jalan nafas atas. / Background: Obstructive sleep apnea (OSA) is described as a disturbance of sleep presenting repetitive (either total or partial) closure of the upper airway. Studies have demonstrated that OSA in the middle-aged induces excessive daytime sleepiness; mood problems and poor quality of life. OSA is characterized by repetitive narrowing or obstruction of the upper airway during sleep, resulting in apnea or hypopnea. Patients with OSA have shown poor sleep quality. Purpose: To evaluate the possible association between OSA and patients’ sleep quality. Literature review: OSA is a common sleep disturbance classified by intermittent partial or total upper airway obstruction during sleep, causing intermittent hypoxemia, recurrent arousals, sleep fragmentation, and poor sleep quality. OSA is related to the quality of life, depression, and anxiety, but there were associations with acute stress which were reported by a few studies. Most of studies on OSA had collected data from moderate to severe sleep apnea in elderly patients and clinical settings. Continuous positive airway pressure (CPAP) therapy, which provides a mechanical pneumatic stent for the upper airway, is an effective treatment for OSA. As a rule, it is given via a nasal mask, and therefore patients should ideally keep their mouth closed during sleep. Conclusion: The literature review showed that there was a significant association between obstructive sleep apnea risk and sleep quality. The risk of increasing OSA among young people is associated with acute stress, and the relationship is mediated by sleep quality. Keywords: sleep apnea, continuous positive airway pressure, upper airway obstruction
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | MEDICINE |
Depositing User: | Mr Sahat Maruli Tua Sinaga |
Date Deposited: | 24 May 2024 09:44 |
Last Modified: | 24 May 2024 09:44 |
URI: | http://repository.uki.ac.id/id/eprint/14658 |
Actions (login required)
View Item |