Analisis Yuridis Penerapan Sanksi Pidana Mati dan Pembebanan Restitusi Kepada Terdakwa Tindak Pidana Pelecehan Anak dibawah Umur (Studi Kasus Putusan : MA RI Nomor 5642 K/ Pid.Sus/ 2022 Jo 86/Pid.Sus/ 2022/ Pt.Bdg)

D, Sintong Hamonangan M. (2023) Analisis Yuridis Penerapan Sanksi Pidana Mati dan Pembebanan Restitusi Kepada Terdakwa Tindak Pidana Pelecehan Anak dibawah Umur (Studi Kasus Putusan : MA RI Nomor 5642 K/ Pid.Sus/ 2022 Jo 86/Pid.Sus/ 2022/ Pt.Bdg). S1 thesis, Universitas Kristen Indonesia.

	Text (Hal_Judul_Daftar_isi_Abstrak) HalJudulDaftarisiAbstrak.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB)
	Text (BAB_I) BABI.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (497kB)
	Text (BAB_II) BABII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (561kB)
	Text (BAB_III) BABIII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (629kB)
	Text (BAB_IV) BABIV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (401kB)
	Text (BAB_V) BABV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (323kB)
	Text (Daftar_Pustaka) DaftarPustaka.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (321kB)
	Text (Lampiran) Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (6MB)

Abstract

Tindak Pidana Pelecehan Seksual terjadi dan dirasakan oleh siapa saja maupun anak yang dibawah umur. Pelecehan seksual adalah Tindakan yang sangat tidak layak dilakukan karena akan berampak yang sangat berjanka Panjang seperti trauma yang akan dibawa sampai mati dan juga merugikan keluarga korban. Pelecehan Seksual bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk guru pesantren seperti dalam Putusan MA RI No. 5642K/Pid.Sus/2022 jo Nomor. 86/Pid.sus/2022/PT. Bdg, metode penelitian yang akan digunakan berdasarkan analisis penulis dalam menjatuhkan hukuman yang seharusnya diputuskan.Seorang guru pesantren yang telah melakukan pelecehan seksual terhadap anak dibawah umur yang berjumlah 13 anak korban ini adalah perlakukan yang sangat tega dan tidak senonoh untuk seorang guru pesantren yang berpendidikan, maka dari itu pelaku harus bertanggung jawab atas perbuatannya dengan hukuman yang setimpal. / Sexual Harassment Crime occurs and is experienced by anyone and minors. Sexual harassment is an act that is really not worth doing because it will have very long term impacts such as trauma that will be brought to death and also harm the victim's family. Sexual Harassment can be committed by anyone, including Islamic boarding school teachers as stated in Decision MA RI No. 5642K/Pid.Sus/2022 jo 86/Pid.sus/2022/PT.Bdg, the research method to be used is based on the author's analysis in imposing the sentence that should be decided. A pesantren teacher who has sexually abused 13 children under the age of this victim is very cruel and indecent treatment for an educated pesantren teacher, therefore the perpetrator must be held responsible for his actions with appropriate punishment.

Actions (login required)

View Item